Kementerian Pekerjaan Umum Tetapkan 53 Program Strategis, Fokus pada Giant Sea Wall dan Pembangunan IKN untuk Percepat Pembangunan Nasional

Kementerian Pekerjaan Umum Tetapkan 53 Program Strategis, Fokus pada Giant Sea Wall dan Pembangunan IKN untuk Percepat Pembangunan Nasional
Kementerian Pekerjaan Umum Tetapkan 53 Program Strategis, Fokus pada Giant Sea Wall dan Pembangunan IKN untuk Percepat Pembangunan Nasional

JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Indonesia baru saja menetapkan 53 agenda strategis yang akan mendukung pelaksanaan program percepatan pembangunan (quick wins). Dua dari program prioritas yang menjadi fokus utama adalah proyek mega Giant Sea Wall dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Program ini bertujuan untuk mempercepat pelaksanaan proyek infrastruktur penting yang mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto, serta mendukung agenda Kementerian dan Lembaga (KL) lainnya dalam memenuhi kebutuhan pembangunan nasional.

Fokus Utama: Giant Sea Wall dan IKN

Staf Ahli Menteri PU Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, mengungkapkan bahwa kedua proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam mendukung program prioritas pemerintah. Menurutnya, kedua proyek ini merupakan bagian dari agenda besar yang juga akan mendukung quick wins nasional.

“Ada Giant Sea Wall dan proyek IKN masih dalam menu proyek strategis,” ungkap Endra dalam acara Forum Tematik Bakohumas yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta pada Selasa, 26 November 2024. Dalam paparan yang disajikan, Endra memaparkan sejumlah rincian terkait pelaksanaan proyek-proyek strategis ini dalam beberapa tahun ke depan.

Rencana Pelaksanaan Giant Sea Wall

Proyek Giant Sea Wall (GSW) dirancang untuk mengatasi ancaman perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut yang dapat mengancam wilayah pesisir Indonesia, terutama di Jakarta. Kementerian PU, dalam hal ini, akan melaksanakan review desain dan persiapan konstruksi GSW sebagai langkah awal menuju pembangunan struktur besar ini.

Giant Sea Wall sendiri diperkirakan akan menjadi salah satu proyek terbesar dalam sejarah infrastruktur Indonesia. Dengan panjang yang mencapai ratusan kilometer, proyek ini dirancang untuk melindungi kota-kota besar pesisir, termasuk ibu kota Jakarta, dari ancaman banjir akibat kenaikan permukaan laut.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)

Proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi salah satu agenda utama dalam program strategis Kementerian Pekerjaan Umum. Dalam pelaksanaan proyek ini, Kementerian PU telah menetapkan 8 agenda penting yang terdiri dari pembangunan infrastruktur utama, termasuk Kantor Presiden, jalan tol IKN, dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) IKN.

Beberapa proyek utama yang termasuk dalam agenda ini adalah pembangunan jalan tol IKN Segmen KTT-Kariangau-Sp. Tempadung dan Kantor Kemenko 1 s.d 4. Sementara itu, untuk pengelolaan sampah, Kementerian PU akan berfokus pada pengembangan TPST IKN yang berfungsi sebagai bagian dari solusi pengelolaan limbah di IKN.

Agenda Infrastruktur Konektivitas dan Lainnya

Selain Giant Sea Wall dan IKN, sektor konektivitas juga menjadi fokus utama, dengan 14 agenda strategis yang mencakup berbagai pembangunan infrastruktur. Beberapa proyek besar yang akan dilaksanakan antara lain duplikasi Jembatan Liliba dan Kr. Peudada, serta penyelesaian pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin dan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi I Padang Tiji-Seulimeum.

Selain itu, sektor lain yang juga mendapat perhatian adalah pasar rakyat, air minum, sanitasi, dan persampahan. Kementerian PU menetapkan 6 agenda untuk pembangunan pasar rakyat dan 4 agenda untuk sektor sanitasi dan air limbah. Pembangunan sarana olahraga, penataan kawasan, serta fasilitas kesehatan dan pendidikan juga menjadi bagian dari program strategis ini.

Program Quick Wins: Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Sekolah

Kementerian Pekerjaan Umum juga berkontribusi pada dua quick wins utama dalam agenda percepatan pembangunan. Quick Wins 3 berfokus pada ketahanan pangan, sementara Quick Wins 4 mengutamakan revitalisasi sekolah dan madrasah.

Untuk ketahanan pangan, Kementerian PU mengusulkan 11 agenda, termasuk pembangunan bendungan, irigasi, dan infrastruktur pendukung untuk food estate dan sentra pangan. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan pangan di seluruh Indonesia.

Sementara itu, untuk revitalisasi sekolah dan madrasah, total ada dua agenda besar, yaitu pembangunan dan renovasi sekolah/madrasah. Program ini mencakup lebih dari 11.420 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia, dengan anggaran mencapai Rp 19,5 triliun. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi para siswa di seluruh Indonesia.

Dukungan dan Kolaborasi Lintas Kementerian

Endra S. Atmawidjaja menegaskan pentingnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam menyukseskan agenda-program strategis ini. Dalam hal revitalisasi sekolah, Kementerian Pekerjaan Umum akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan kebutuhan.

“Quick Wins utama kita adalah ketahanan pangan dan revitalisasi sekolah. Tentunya ini bekerja sama dengan Kementerian Dikdasmen dan Kementerian Agama,” jelas Endra.

Pencapaian 53 agenda strategis yang ditetapkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum ini akan menjadi salah satu pendorong utama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang dapat memberikan dampak positif terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Proyek-proyek besar seperti Giant Sea Wall dan pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah contoh nyata dari komitmen pemerintah untuk menciptakan infrastruktur yang lebih baik dan lebih tahan banting terhadap tantangan masa depan. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan program-program ini dapat membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih pesat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index