Jakarta - Dalam siaran resmi yang dikutip dari Paultan pada Selasa, 8 April 2025, mobil listrik terbaru ini akan ditempatkan di segmen entry-level, berada di bawah lini kendaraan listrik Nissan seperti Micra EV, Leaf, dan Juke EV. Hingga saat ini, nama resmi model tersebut belum diungkapkan, namun sudah dipastikan bahwa kendaraan ini akan mengambil basis dari Renault Twingo—mobil mungil ikonik dari pabrikan Prancis, Selasa, 8 April 2025.
Kolaborasi Strategis Renault-Nissan Berlanjut
Kemitraan Nissan dan Renault sendiri telah terjalin sejak 1999 dalam bentuk aliansi strategis global. Melalui kerja sama ini, kedua perusahaan berbagi pengembangan produk, teknologi mesin, baterai, serta komponen penting lainnya guna menekan biaya dan meningkatkan efisiensi.
Peluncuran mobil listrik baru ini menjadi bagian dari proyek strategis terbaru antara Nissan dan Renault, yang bertujuan memperkuat posisi keduanya di pasar kendaraan listrik Eropa. Renault, melalui anak usahanya yang fokus pada kendaraan listrik, Ampere, akan bertanggung jawab atas pengembangan dan produksi model turunan Twingo untuk Nissan.
“Model ini akan dikembangkan dan diproduksi oleh Renault Group melalui Ampere, dan dirancang oleh Nissan. Peluncuran dijadwalkan pada tahun 2026,” tulis laporan tersebut.
Mobil Listrik Kecil dengan Teknologi Masa Depan
Mobil listrik baru Nissan ini akan mengisi segmen A—kelas kendaraan kecil yang efisien dan terjangkau—serta menjadi alternatif urban mobility yang ramah lingkungan. Segmen ini diprediksi akan tumbuh pesat, terutama di pasar Eropa yang semakin ketat dalam regulasi emisi karbon.
Langkah ini juga menandakan kebangkitan nama Twingo, yang sebelumnya sempat dikabarkan akan dihentikan produksinya pada akhir generasi ketiganya sejak 2021. Kini, Twingo kembali sebagai basis strategis untuk pengembangan mobil listrik terbaru yang akan ditawarkan dalam versi Nissan.
Proyek kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat waktu pengembangan kendaraan serta menekan biaya produksi secara signifikan, sejalan dengan target efisiensi dari kedua perusahaan.
Komitmen terhadap Transformasi dan Efisiensi
Ivan Espinosa, President and CEO Nissan, menegaskan bahwa strategi ini merupakan bagian dari transformasi bisnis jangka panjang perusahaan, khususnya dalam menghadapi perubahan cepat di pasar otomotif global.
Sementara itu, CEO Renault Group, Luca de Meo, juga menyatakan optimismenya terhadap kerja sama ini dan menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk dukungan penuh Renault terhadap pemulihan kinerja Nissan.
Transformasi Pasar Otomotif Global
Peluncuran kendaraan listrik baru ini juga mencerminkan arah baru industri otomotif global, yang kini semakin fokus pada kendaraan listrik berbasis baterai sebagai bagian dari upaya dekarbonisasi dan transisi energi bersih.
Dengan mengambil langkah ini, Nissan tidak hanya memperluas jajaran EV-nya, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam membangun masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang erat dengan Renault, perusahaan berharap dapat menawarkan solusi mobilitas listrik yang lebih terjangkau bagi konsumen global, terutama di kawasan Eropa.
Peluncuran resmi dari model ini dijadwalkan pada 2026, dan diharapkan menjadi salah satu pilar utama dalam strategi elektrifikasi global Nissan di masa mendatang.