Energi

15 Proyek Energi Baru, SKK Migas Fokus Sinergi

15 Proyek Energi Baru, SKK Migas Fokus Sinergi
15 Proyek Energi Baru, SKK Migas Fokus Sinergi

JAKARTA - Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam mewujudkan masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan mandiri. Hal ini mengemuka dalam Jakarta Drilling Society (JDS) 2025, di mana Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan komitmennya mendukung transisi energi nasional lewat 15 proyek migas strategis yang ditargetkan selesai hingga 2030.

Lewat sinergi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, serta sektor keuangan, Indonesia berupaya menjaga ketersediaan energi sekaligus mengurangi emisi, sesuai dengan target energi bersih yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

Kepala Divisi Oil and Gas Prospectivity and Upstream Data SKK Migas, Asnidar, menegaskan bahwa 6 proyek minyak dan 9 proyek gas yang akan dijalankan hingga 2030 adalah bagian integral dari transformasi energi nasional.

“Selaras dengan arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, tentang urgensi percepatan konversi energi menuju sumber energi yang lebih bersih, terjangkau, dan berkelanjutan," ujar Asnidar saat berbicara dalam forum JDS 2025.

Proyek-proyek tersebut diyakini bukan sekadar investasi dalam sektor energi, melainkan juga pondasi masa depan bangsa dalam mewujudkan kemandirian energi serta ketahanan ekonomi yang berkelanjutan.

Asnidar menekankan, langkah strategis ini juga menjadi penanda pergeseran besar dalam paradigma energi Indonesia, dari sekadar eksplorasi sumber daya alam menuju penguatan sistem energi nasional yang tangguh.

“Peran aktif industri menjadi sangat krusial, tidak hanya dalam aspek inovasi teknologi dan investasi, tetapi juga dalam membentuk ekosistem energi yang tangguh dan berorientasi pada masa depan,” tambahnya.

Lebih jauh, Asnidar menggarisbawahi pentingnya kerja sama lintas sektor agar transisi energi berlangsung secara adil dan rendah emisi. Dukungan berbagai pihak dibutuhkan untuk memastikan transformasi energi berjalan secara inklusif dan progresif.

“Selain menjamin ketersediaan energi dan menjaga pertumbuhan ekonomi, SKK Migas juga menargetkan transisi energi yang adil dan rendah emisi,” katanya.

Energi Bersih Butuh Sinergi, Bukan Sekadar Investasi

Forum JDS 2025 dengan tema Discovery and Integrity Through Society menjadi wadah diskusi strategis antara pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang. Diskusi yang mengemuka menegaskan bahwa transisi energi tidak cukup hanya dengan proyek investasi besar, tetapi juga memerlukan sinergi menyeluruh dari hulu hingga hilir.

Salah satu narasumber dari sektor energi, Dewi Mersitarini dari Pertamina, menegaskan arah transformasi perusahaan energi nasional menuju sumber energi yang bersih dan efisien. Menurutnya, Pertamina berkomitmen mempercepat realisasi proyek energi baru dan terbarukan (EBT), sejalan dengan peta jalan transisi energi pemerintah.

Kontribusi dunia perbankan dalam mendukung proyek energi juga menjadi sorotan. Dadang Suryana dari Bank SMBC mengungkapkan peran vital sektor keuangan dalam mengakselerasi proyek-proyek infrastruktur energi ramah lingkungan.

“Pembangunan infrastruktur energi bersih harus didukung pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Praktik Baik dari Lapangan dan Kolaborasi Regional

Pengalaman dari proyek panas bumi juga dibagikan oleh Riza Pasikki, Chief Operating Officer Sarulla Operations Ltd. Ia menegaskan pentingnya efisiensi teknis serta kesinambungan operasi dalam pengembangan energi bersih.

Dari perspektif internasional, Hikmat Nugraha, Chair SPE GTTS Membership Asia Tenggara, mendorong pentingnya kolaborasi lintas negara, khususnya dalam transfer pengetahuan dan teknologi.

“Kolaborasi lintas negara memainkan peran kunci dalam membangun ekosistem energi masa depan yang kompetitif dan berdaya saing global,” ujar Hikmat.

Tak hanya sektor korporasi dan perbankan, komunitas profesional seperti Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) juga aktif berkontribusi dalam forum ini. Kehadiran jajaran pengurus pusat IATMI memperkuat konsolidasi sumber daya manusia migas nasional dalam mendukung transformasi menuju energi rendah karbon.

Transformasi Energi Jadi Agenda Bersama

Melalui paparan dalam JDS 2025, semakin jelas bahwa keberhasilan 15 proyek migas yang tengah dipersiapkan SKK Migas bukan semata persoalan teknis. Masa depan energi Indonesia bergantung pada kekompakan berbagai sektor dalam mendorong agenda transisi energi.

Asnidar kembali menegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam mengawal arah baru energi Indonesia. SKK Migas berkomitmen tidak hanya untuk menjaga produksi energi nasional, tetapi juga mendukung target energi bersih yang menjadi prioritas pemerintah.

Dengan sinergi yang kuat dan semangat kolaboratif, Indonesia optimistis mampu menjawab tantangan energi global, memperkuat ketahanan energi dalam negeri, serta mempercepat pencapaian target energi bersih dan rendah emisi menuju 2030.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index