Bank

Bank Muamalat Catat Kenaikan Laba 45 Persen Berkat Transformasi dan Strategi Ekspansi Syariah

Bank Muamalat Catat Kenaikan Laba 45 Persen Berkat Transformasi dan Strategi Ekspansi Syariah
Bank Muamalat Catat Kenaikan Laba 45 Persen Berkat Transformasi dan Strategi Ekspansi Syariah

JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 45% secara tahunan (year on year/yoy). Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi transformasi yang dilakukan perseroan dalam beberapa tahun terakhir.

Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti bahwa langkah-langkah strategis yang diterapkan perusahaan telah membuahkan hasil.

“Di tengah beragam dinamika sepanjang 2024, Alhamdulillah Bank Muamalat tetap bisa mencatatkan kinerja positif. Ini menjadi cerminan bahwa transformasi perseroan berjalan pada jalur yang tepat,” ujar Imam.

Laba Bank Muamalat Naik Signifikan

Berdasarkan laporan keuangan bank only (diaudit) tahun 2024, Bank Muamalat membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp20,4 miliar per 31 Desember 2024. Angka ini mencerminkan kenaikan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan bahwa perbankan syariah terus mendapatkan tempat di tengah masyarakat.

Selain itu, total pembiayaan BMI juga mengalami pertumbuhan yang solid. Hingga akhir Desember 2024, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp16,8 triliun. Salah satu segmen yang mengalami lonjakan terbesar adalah pembiayaan sewa (ijarah), yang tumbuh hingga 225% (yoy), dari Rp1,9 miliar per Desember 2023 menjadi Rp6,2 miliar pada Desember 2024.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Muamalat mencapai Rp41,7 triliun. Khusus untuk tabungan berbasis wadiah, pertumbuhannya mencapai 5% (yoy), dengan total dana sebesar Rp7,4 triliun per akhir 2024.

Imam menegaskan bahwa pertumbuhan ini merupakan hasil dari strategi yang telah diterapkan perseroan dalam beberapa tahun terakhir.

“Bank Muamalat terus memperkuat ekosistem syariah yang sudah kami bangun, termasuk dengan meningkatkan layanan keuangan berbasis haji dan umrah, serta memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak dalam sistem pembayaran dan manajemen kas,” jelasnya.

Modal Kuat, CAR Bank Muamalat di Atas Batas Regulasi

Selain pertumbuhan laba dan pembiayaan, Bank Muamalat juga memastikan bahwa permodalannya tetap solid. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang mencapai 28,48% pada Desember 2024.

Angka tersebut jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator, menunjukkan bahwa Bank Muamalat memiliki modal yang cukup untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan layanannya di sektor perbankan syariah.

Dengan kondisi permodalan yang kuat, Bank Muamalat memiliki fleksibilitas untuk terus menyalurkan pembiayaan kepada nasabah, sekaligus memperluas penetrasi produk syariah di Indonesia.

Strategi Bank Muamalat: Ekspansi Ekosistem Haji dan Umrah

Sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat terus berupaya meningkatkan daya saingnya di industri perbankan syariah melalui berbagai strategi. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah memperkuat layanan ekosistem haji dan umrah.

Sepanjang 2024, Bank Muamalat aktif menawarkan produk tabungan haji dan umrah, sekaligus mengintegrasikan layanan tersebut ke dalam ekosistem digital perbankan mereka. Pengembangan fitur dalam aplikasi mobile banking menjadi salah satu inovasi yang dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam mengelola dana ibadah mereka.

Selain itu, BMI juga fokus pada peningkatan dana murah melalui tabungan dan giro (Current Account Saving Account/CASA). Untuk mencapai hal ini, Bank Muamalat menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dalam penyediaan layanan pembayaran gaji (payroll) serta sistem manajemen kas (cash management system).

“Kolaborasi dengan berbagai pihak untuk layanan pembayaran dan pengelolaan kas merupakan langkah strategis kami dalam meningkatkan pendanaan berbasis tabungan dan giro. Dengan begitu, struktur pendanaan kami bisa lebih efisien dan mendukung pertumbuhan bisnis ke depan,” papar Imam.

Prospek Bank Muamalat ke Depan

Keberhasilan transformasi yang dilakukan Bank Muamalat sepanjang 2024 menjadi indikator positif bagi pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap keuangan syariah, BMI optimistis dapat terus berkembang sebagai salah satu pemimpin industri perbankan syariah di Indonesia.

“Kami akan terus berinovasi dan memperkuat layanan perbankan syariah agar semakin banyak masyarakat yang tertarik menggunakan produk-produk kami. Ke depan, kami akan lebih agresif dalam digitalisasi layanan, ekspansi pembiayaan, dan penguatan ekosistem keuangan syariah,” tutup Imam.

Dengan capaian positif yang telah diraih, Bank Muamalat diharapkan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan dan semakin memperkokoh posisinya di industri perbankan syariah nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index