JAKARTA - Pemanfaatan energi panas bumi tidak lagi sebatas pembangkit listrik. PT Geo Dipa Energi (Persero) mengambil langkah lebih jauh dengan menginisiasi Program Kampung Direct Use (KaDieu) sebagai model penerapan energi bersih secara langsung untuk kegiatan produktif masyarakat di sekitar wilayah kerja panas bumi Unit Patuha, tepatnya di Kampung Kendeng, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung.
Program ini menjadi contoh nyata bagaimana sumber daya panas bumi dapat menjadi katalis ekonomi berbasis lokal, sekaligus sarana edukasi dan kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan energi terbarukan. Dalam peresmian program tersebut, hadir berbagai pemangku kepentingan termasuk Wakil Bupati Bandung, Ali Syakieb, dan perwakilan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Ali Syakieb menyambut baik inisiatif Geo Dipa yang membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar. “Alhamdulillah ini bagus sekali, apalagi ini yang akan dikaryakan adalah warga sekitar di sini. Dengan kita bisa melakukan program-program seperti ini, otomatis kita bisa mengurangi pengangguran bagi masyarakat,” ujar Ali dalam sambutannya.
KaDieu sendiri dirancang tidak hanya sebagai fasilitas energi, tetapi juga sebagai titik temu antara teknologi, masyarakat, dan kearifan lokal. Program ini menjadi bentuk kontribusi nyata Geo Dipa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, penguatan ketahanan pangan, serta inovasi sosial yang relevan dengan kebutuhan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
Geo Dipa menghadirkan tiga proyek percontohan utama yang mengintegrasikan pemanfaatan langsung energi panas bumi. Ketiganya adalah greenhouse berkapasitas 160 pohon tomat, kolam ikan dengan kapasitas 200 ekor, dan alat pengering makanan (food dehydrator) skala kecil. Fasilitas-fasilitas ini berdiri di atas lahan milik perusahaan dan berfungsi sebagai pusat edukasi serta laboratorium hidup (living lab) bagi masyarakat dan kalangan akademik.
“Melalui fasilitas tersebut, masyarakat dapat melihat secara langsung bagaimana energi panas bumi dapat mendorong produktivitas pertanian serta menghasilkan produk olahan baru dengan cara yang lebih efektif dan efisien,” jelas Direktur Operasi dan HSSE Geo Dipa, Supriadinata Marza.
Respon positif juga datang dari Koordinator Keteknikan dan Lingkungan Panas Bumi Kementerian ESDM, Sahat Simangunsong. Menurutnya, pendekatan Geo Dipa membuka cakrawala baru dalam pemanfaatan energi panas bumi, yang selama ini hanya dikenal sebagai energi untuk listrik. "Program inisiatif ini membuka peluang baru dalam industri panas bumi, di mana energi panas tidak hanya dimanfaatkan untuk pembangkitan listrik, tetapi juga untuk kebutuhan produktif lainnya seperti pertanian, perikanan, hingga industri pengolahan makanan dan pariwisata,” terang Sahat.
Lebih lanjut, Sahat menyebut bahwa saat ini Kementerian ESDM sedang menyusun regulasi untuk mendukung arah baru pemanfaatan panas bumi secara komersial. Ia menilai langkah Geo Dipa ini merupakan sinyal positif yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. “Kami di Kementerian ESDM itu sedang menggarap regulasinya untuk mengarah ke komersialisasi. Ini merupakan suatu gayung bersambut yang dilakukan oleh teman-teman Geo Dipa Patuha,” tambahnya.
Sementara itu, Supriadinata Marza menekankan bahwa pemanfaatan langsung energi panas bumi adalah bentuk komitmen Geo Dipa terhadap pemberdayaan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. Menurutnya, energi bersih tidak hanya soal teknologi, tetapi bagaimana teknologi itu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
“Apa yang ingin kami tunjukkan adalah bahwa energi panas bumi tidak berhenti di pembangkit listrik. Ia hidup dalam kehidupan masyarakat, mengeringkan hasil kebun, menghangatkan badan, menyuburkan tanaman, dan membangun harmoni antara teknologi dan tradisi,” ujarnya.
General Manager Geo Dipa Unit Patuha, Ruly Husnie Ridwan, dan General Manager Unit Dieng, Herdian Ardi Febrianto, turut hadir dalam peresmian program ini sebagai bentuk dukungan lintas unit untuk penerapan model serupa di wilayah operasional lainnya.
Melalui KaDieu, Geo Dipa mempertegas arah strategisnya dalam membumikan energi panas bumi kepada masyarakat dengan cara yang inklusif. Langkah ini juga diharapkan menjadi rujukan bagi pembentukan kebijakan nasional mengenai pemanfaatan langsung panas bumi yang berbasis masyarakat.
KaDieu menjadi tonggak baru dalam integrasi teknologi energi terbarukan dengan pemberdayaan masyarakat. Dengan menghadirkan fasilitas langsung yang dapat dimanfaatkan oleh warga setempat, Geo Dipa menunjukkan bahwa pengembangan energi bersih bisa memberikan nilai tambah nyata—bukan hanya dari sisi infrastruktur, tetapi juga kehidupan sehari-hari.
Program ini pun diharapkan terus berkembang dan direplikasi di wilayah lain sebagai bagian dari upaya bersama mencapai target energi bersih nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar area eksplorasi.