Kenaikan Harga BBM Non Subsidi di Sumatera Utara, Efektif 2 Januari 2025

Kamis, 02 Januari 2025 | 11:46:37 WIB
Kenaikan Harga BBM Non Subsidi di Sumatera Utara, Efektif 2 Januari 2025

MEDAN - Memulai tahun baru dengan kebijakan penyesuaian harga, Pertamina telah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi di wilayah Sumatera Utara. Kebijakan ini menandai dimulainya pelaksanaan harga baru yang berlaku efektif mulai hari ini, 2 Januari 2025.

Penyesuaian Harga BBM Non-Subsidi

Salah satu perubahan signifikan terlihat pada harga BBM jenis gasoil Dexlite (CN 51), yang mengalami kenaikan dari Rp 13.700 per liter menjadi Rp 13.900 per liter. Pertamina turut mengubah harga Pertamina Dex (CN 53), yang kini menjadi Rp 14.200 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp 14.100 per liter.

Penyesuaian harga juga berlaku untuk BBM jenis gasoline, khususnya Pertamax Turbo (Ron 98). Harga baru untuk Pertamax Turbo saat ini adalah Rp 14.000 per liter, meningkat dari harga sebelumnya sebesar Rp 13.850 per liter.

Meski terdapat kenaikan harga pada beberapa jenis BBM non-subsidi, Pertamina memastikan tidak ada perubahan harga untuk sejumlah produk lainnya. BBM jenis Pertamax tetap stabil di harga Rp 12.400 per liter, Pertalite bertahan di Rp 10.000 per liter, dan Biosolar tetap dihargai Rp 6.800 per liter, sebagaimana ditegaskan oleh pernyataan resmi dari Pertamina.

Mengapa Penyesuaian Harga Diperlukan?

Menurut sumber dari Pertamina, penyesuaian harga ini dilakukan sebagai respon terhadap dinamika harga minyak dunia dan biaya operasional yang semakin meningkat. "Penyesuaian harga BBM non-subsidi ini adalah langkah yang diambil agar dapat terus memberikan pelayanan terbaik dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang ada," ujar perwakilan Pertamina.

Kenaikan harga ini diharapkan dapat membantu Pertamina dalam menjaga kesinambungan pasokan energi serta mendukung operasional yang efisien. Meski begitu, Pertamina berkomitmen untuk tetap mengedepankan pelayanan kepada konsumen dan mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Respons Masyarakat dan Konsumen

Perubahan harga BBM ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat di Sumatera Utara. Beberapa konsumen merasa khawatir dengan dampaknya pada biaya transportasi dan harga barang kebutuhan yang kemungkinan akan meningkat sebagai efek domino dari kenaikan harga BBM.

Siti Aisyah, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di Medan, menyatakan kekhawatirannya, "Kami berharap kenaikan ini tidak terlalu membebani pengeluaran bulanan, apalagi jika harga-harga kebutuhan pokok ikut naik."

Sementara itu, beberapa pengusaha transportasi mengungkapkan tantangan baru yang mereka hadapi akibat kebijakan ini. Andreas, pemilik usaha angkutan di Medan, mengatakan, "Kenaikan ini membuat kami harus memikirkan ulang tarif jasa transportasi, namun di sisi lain kami juga harus menjaga agar tidak memberatkan konsumen."

Komitmen Pertamina

Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menyediakan layanan energi yang lebih baik. Dikatakan bahwa kebijakan harga ini sejalan dengan upaya menjaga kelancaran distribusi dan menyeimbangkan harga BBM dengan kondisi pasar.

Dalam jangka panjang, Pertamina juga berencana untuk memperkenalkan lebih banyak produk ramah lingkungan. "Kami berkomitmen mendukung transisi energi di Indonesia dengan menyediakan lebih banyak pilihan BBM yang lebih bersih dan efisien," tutup perwakilan Pertamina dalam pernyataannya.

Sebagai langkah penutup, Pertamina mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi energi dan memanfaatkan program-program promosi yang ditawarkan untuk mengurangi beban akibat kenaikan harga ini.

Kebijakan penyesuaian harga BBM sangat diharapkan dapat tetap mendukung kondisi ekonomi dan infrastruktur energi nasional, sembari mempertahankan pelayanan yang terbaik bagi seluruh konsumen di Indonesia.

Terkini