Penerbangan

Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Usai Terganggu Abu Vulkanik

Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Usai Terganggu Abu Vulkanik
Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali Kembali Normal Usai Terganggu Abu Vulkanik

JAKARTA - Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kembali berjalan normal setelah sempat mengalami gangguan akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bandara yang menjadi gerbang utama pariwisata Pulau Dewata itu sebelumnya mengalami pembatalan sejumlah jadwal penerbangan karena terdampak abu vulkanik yang menyebar hingga ke ruang udara sekitar Bali.

General Manager PT Angkasa Pura I (AP I) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, mengonfirmasi bahwa seluruh operasional penerbangan telah pulih. Menurutnya, pihak bandara telah melakukan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder terkait, termasuk maskapai penerbangan, otoritas navigasi udara, dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), untuk memastikan keamanan penerbangan sebelum kembali dioperasikan.

“Penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sudah kembali normal. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan operasional berjalan aman dan lancar,” tegas Handy Heryudhitiawan.

Sempat 17 Penerbangan Dibatalkan

Tercatat sebelumnya sebanyak 17 penerbangan baik domestik maupun internasional harus dibatalkan akibat sebaran abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi. Dampak tersebut terasa cukup signifikan, mengingat Bandara Ngurah Rai merupakan salah satu bandara tersibuk di Indonesia, terutama dalam melayani penerbangan rute pariwisata ke Bali.

Namun berkat langkah sigap seluruh pihak terkait, proses mitigasi risiko dapat dilakukan dengan baik. Dalam waktu singkat, operasional penerbangan kembali berjalan normal.

“Kami memprioritaskan keselamatan penerbangan, baik bagi penumpang maupun kru pesawat,” tambah Handy.

Penumpang Diminta Pantau Informasi

Meski aktivitas penerbangan telah pulih, Handy tetap mengimbau masyarakat, khususnya para calon penumpang, untuk selalu memantau informasi terkini terkait jadwal penerbangan. Informasi tersebut bisa diakses melalui situs resmi masing-masing maskapai atau kanal informasi resmi Bandara Ngurah Rai.

“Kami minta masyarakat terus memperbarui informasi keberangkatan melalui kanal resmi yang telah disediakan. Jika ada perubahan atau penyesuaian jadwal penerbangan, pasti akan segera diumumkan,” ujarnya.

Koordinasi Intensif dengan BMKG

Dalam upaya menjaga keselamatan penerbangan, Bandara Ngurah Rai juga menjalin koordinasi erat dengan BMKG terkait perkembangan cuaca dan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi. Pemantauan dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada ancaman abu vulkanik yang bisa membahayakan penerbangan.

Pihak bandara juga menyebutkan bahwa sebaran abu vulkanik telah mereda, sehingga ruang udara Bali kini dinyatakan aman untuk aktivitas penerbangan.

Penanganan Penumpang Terdampak

PT Angkasa Pura I bersama maskapai terkait turut menyediakan layanan bantuan bagi penumpang yang terdampak pembatalan penerbangan. Beberapa opsi yang ditawarkan termasuk penjadwalan ulang (reschedule), pengembalian dana (refund), atau pengalihan rute sesuai ketentuan masing-masing maskapai.

“Kami pastikan penumpang mendapatkan hak-haknya sesuai aturan yang berlaku. Pelayanan terbaik tetap menjadi prioritas kami,” tegas Handy.

Layanan Pariwisata Bali Dipastikan Aman

Kondisi penerbangan yang kembali normal ini menjadi kabar baik bagi sektor pariwisata Bali. Sebagai destinasi utama wisatawan domestik dan mancanegara, kelancaran akses udara sangat penting untuk mendukung kunjungan wisata.

Sebelumnya, sejumlah pelaku pariwisata dan pengelola hotel di Bali sempat menyatakan kekhawatiran atas potensi penurunan kunjungan wisatawan jika gangguan penerbangan berlangsung lebih lama. Namun, dengan pulihnya jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, aktivitas pariwisata diharapkan bisa kembali menggeliat.

Imbauan Tetap Waspada

Meskipun kondisi telah kondusif, Handy Heryudhitiawan tetap mengingatkan masyarakat dan pengguna jasa penerbangan untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan cuaca atau bencana alam lainnya yang dapat memengaruhi keselamatan perjalanan udara.

“Kami akan terus memantau situasi terkini, dan akan segera menginformasikan kepada masyarakat apabila ada perkembangan terbaru,” pungkas Handy.

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi pada pertengahan Juni 2025. Aktivitas vulkanik tersebut menyebabkan sebaran abu hingga ke wilayah udara Bali, sehingga berdampak langsung terhadap operasional sejumlah bandara di kawasan timur Indonesia, termasuk Bandara Ngurah Rai.

BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau perkembangan aktivitas gunung tersebut guna mengantisipasi potensi erupsi lanjutan.

Dengan berakhirnya gangguan penerbangan ini, PT Angkasa Pura I optimistis aktivitas Bandara I Gusti Ngurah Rai akan kembali normal sepenuhnya, mendukung kebutuhan mobilitas masyarakat, pariwisata, dan kegiatan ekonomi Pulau Bali.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index