Proyek Tol

Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Capai 50 Persen, Diharapkan Dorong Mobilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Riau

Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Capai 50 Persen, Diharapkan Dorong Mobilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Riau
Proyek Tol Lingkar Pekanbaru Capai 50 Persen, Diharapkan Dorong Mobilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Riau

JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Lingkar Pekanbaru di Provinsi Riau terus menunjukkan kemajuan signifikan dengan progres fisik telah mencapai 50 persen dari total panjang 30 kilometer. Proyek ini merupakan bagian penting dari ruas Rengat–Pekanbaru dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang strategis, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas, mempercepat mobilitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Riau dan sekitarnya.

Direktur Operasi III PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak usaha PT Hutama Karya (Persero), Aditya Novendra Jaya, menegaskan bahwa proyek tol ini terus dikebut sesuai target dengan berbagai elemen pekerjaan yang tengah dipercepat untuk memastikan penyelesaian tepat waktu.

“Per April 2025, progres fisik proyek sudah mencapai 50 persen dari total panjang 30 kilometer,” ujar Aditya.

Tol Lingkar Pekanbaru, Penghubung Strategis Jaringan JTTS

Tol Lingkar Pekanbaru didesain untuk menghubungkan dua ruas tol utama, yaitu Tol Pekanbaru–Bangkinang dan Tol Pekanbaru–Dumai. Selain itu, jalan tol ini juga menjadi bagian dari konektivitas lebih luas yang menghubungkan Tol Pekanbaru–Rengat dan sampai ke Jambi, menjadikan kawasan ini sebagai simpul vital jaringan transportasi di Sumatera.

Aditya menjelaskan bahwa peningkatan konektivitas ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan serta memperlancar distribusi barang dan jasa di Provinsi Riau, yang pada akhirnya berdampak positif pada aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

“Tol ini dirancang untuk memberikan kemudahan mobilitas yang signifikan serta mempercepat arus logistik, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Riau,” kata Aditya.

Lingkup Pekerjaan Proyek dan Pendekatan Berkelanjutan

Lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur dalam proyek strategis nasional ini meliputi pembangunan badan jalan tol sepanjang 30 km, pembangunan dua jembatan besar yang melintasi sungai, satu pasang rest area untuk mendukung kenyamanan pengguna jalan, kantor tol, serta tiga gerbang tol yang akan mengatur akses masuk dan keluar kendaraan.

Semua komponen infrastruktur tersebut saat ini tengah dikebut pengerjaannya. HKI juga menerapkan manajemen proyek yang ketat guna memastikan kualitas, keselamatan, dan efektivitas pengelolaan lingkungan selama proses konstruksi.

“Kami turut melibatkan mitra lokal, masyarakat sekitar, serta pemangku kepentingan daerah dalam setiap tahapan proyek ini. Penggunaan material lokal juga kami maksimalkan sebagai bagian dari dukungan terhadap perekonomian setempat,” ujar Aditya.

Aditya menambahkan bahwa PT HKI selalu mengutamakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal ini diwujudkan melalui pengelolaan lingkungan yang ramah dan penerapan standar keselamatan kerja tertinggi.

“Kami menempatkan proyek ini sebagai bagian dari solusi pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya mengutamakan kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tegas Aditya.

Dampak Positif bagi Riau dan Sumatera

Keberadaan Tol Lingkar Pekanbaru ini diprediksi akan mengatasi berbagai kendala transportasi yang selama ini menjadi penghambat mobilitas di wilayah perkotaan dan antar kabupaten di Riau. Dengan jalur tol yang tersambung, masyarakat akan merasakan kemudahan akses antar daerah yang sebelumnya memakan waktu cukup lama akibat kondisi jalan yang belum optimal.

Selain itu, jalur tol ini juga membuka peluang baru bagi aktivitas bisnis, pariwisata, serta pengembangan industri di Riau. Logistik yang lebih lancar akan menurunkan biaya distribusi dan mempercepat pergerakan barang, terutama untuk komoditas unggulan seperti kelapa sawit, karet, dan hasil pertanian lainnya.

“Pembangunan tol ini akan memperkuat posisi Riau sebagai pusat ekonomi di Sumatera, sekaligus memperkuat konektivitas dengan provinsi tetangga,” ungkap Aditya.

Pengawasan Ketat dan Komitmen Penyelesaian Tepat Waktu

PT Hutama Karya Infrastruktur tidak hanya fokus pada percepatan fisik, tetapi juga menempatkan pengawasan dan kontrol kualitas sebagai prioritas utama. Setiap tahapan pekerjaan diawasi ketat untuk menjamin standar keselamatan serta mutu konstruksi sesuai regulasi yang berlaku.

Tim manajemen dan teknis secara rutin turun ke lapangan untuk memastikan tidak ada hambatan signifikan yang bisa mengganggu proses pembangunan. Pendekatan ini juga dilakukan untuk memitigasi risiko teknis maupun sosial yang mungkin muncul selama pengerjaan.

“Kami selalu memastikan pelaksanaan proyek berjalan sesuai standar tertinggi demi menghasilkan jalan tol yang aman, tahan lama, dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna,” jelas Aditya.

Optimisme Proyek Terus Berlanjut

Dengan pencapaian 50 persen progres fisik hingga bulan April 2025, proyek Tol Lingkar Pekanbaru masih berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan infrastruktur nasional. PT HKI optimis proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu sehingga segera dapat beroperasi dan memberikan manfaat luas.

“Progres saat ini sudah sesuai jadwal dan kami optimis bisa menyelesaikan pembangunan tepat waktu. Kami juga berterima kasih atas dukungan pemerintah dan masyarakat Riau yang terus memberikan semangat dan kolaborasi positif selama proses pengerjaan,” tutup Aditya.

Proyek Tol Lingkar Pekanbaru yang telah mencapai 50 persen progres fisik merupakan tonggak penting dalam meningkatkan jaringan transportasi di Provinsi Riau. Dengan desain yang terintegrasi dalam JTTS, tol ini berpotensi besar mempercepat mobilitas masyarakat dan kelancaran distribusi logistik, yang pada akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi regional. Komitmen PT Hutama Karya Infrastruktur dalam menerapkan standar kualitas, keselamatan, dan keberlanjutan menegaskan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada dampak jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index