Penerbangan

Penerbangan Manado Toraja Pacu Wisata dan Ekonomi

Penerbangan Manado Toraja Pacu Wisata dan Ekonomi
Penerbangan Manado Toraja Pacu Wisata dan Ekonomi

JAKARTA - Peningkatan konektivitas antara dua destinasi potensial pariwisata di kawasan timur Indonesia, yakni Manado dan Toraja, resmi terwujud melalui penerbangan perdana yang dilaksanakan pada Senin, 7 Juli 2025. Langkah ini dinilai strategis dalam membuka jalur transportasi yang lebih cepat dan praktis untuk mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, serta mendongkrak sektor ekonomi daerah.

Dalam acara peresmian di ruang tunggu keberangkatan Bandara Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi Utara Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE menegaskan bahwa konektivitas jalur udara antara Manado-Toraja merupakan kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan internasional. “Konektivitas yang pertama ini kita harapkan dapat menggalang turis internasional untuk datang ke Manado dan Toraja,” ungkapnya dalam sambutannya.

Gubernur Yulius menekankan pentingnya percepatan konektivitas untuk mendukung potensi pariwisata Indonesia Timur. Ia mencontohkan beberapa destinasi kelas dunia yang sudah mendunia seperti Raja Ampat di Papua dan Bunaken di Manado. Menurutnya, keunikan dan kekayaan budaya di Toraja juga memiliki nilai jual tinggi yang perlu dioptimalkan dengan dukungan akses transportasi memadai.

“Potensi wilayah Indonesia Timur di bidang pariwisata sangat potensial. Di Papua ada Raja Ampat, Manado ada Pulau Bunaken dan lain-lain. Begitu juga di Toraja. Maka konektivitas ini harus dilakukan,” tegas Yulius, seraya menambahkan pentingnya memperluas konektivitas serupa ke daerah lain seperti Tarakan.

Konektivitas Manado-Toraja yang diresmikan ini akan dilayani oleh Wings Air dengan jadwal dua kali dalam seminggu, tepatnya pada hari Senin dan Jumat. Rute ini menempuh waktu perjalanan sekitar 2 jam, memangkas waktu dibanding jalur darat yang memerlukan waktu hingga belasan jam. Manajer Produksi Wings Air, Capt. Fitzgerald, dalam sambutannya menyampaikan komitmen pihaknya untuk mendukung kelancaran penerbangan ini.

“Pihak kami akan melaksanakan penerbangan Manado Toraja pulang pergi dua kali seminggu, yakni hari Senin dan Jumat,” ujar Capt. Fitzgerald di hadapan para tamu undangan yang hadir.

Fitzgerald juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus atas peran aktifnya dalam mewujudkan pembukaan jalur penerbangan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur yang telah membantu dan mengusahakan penerbangan ini,” tambah Fitzgerald.

Penerbangan perdana ini menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam memperkuat infrastruktur transportasi. Usai seremoni pembukaan, para penumpang yang sebagian besar terdiri atas pejabat Provinsi Sulawesi Utara serta tokoh masyarakat Toraja yang tinggal di Manado langsung menaiki pesawat ATR 72-600 milik Wings Air yang berkapasitas 72 kursi.

Direktur Utama Bank SulutGo, Revino Pepah, yang turut serta dalam rombongan penerbangan perdana ini, menilai pembukaan jalur Manado-Toraja akan memberikan multiplier effect pada sektor ekonomi. Ia optimistis jalur udara ini akan menjadi stimulus pertumbuhan ekonomi, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

“Dibukanya jalur penerbangan Manado Toraja membawa dampak positif untuk peningkatan ekonomi daerah di Sulut. Bukan hanya sektor pariwisata tetapi juga peningkatan daya serap pasar termasuk UKM. Dengan dibuka jalur penerbangan tersebut sangat membantu perbankan di Sulawesi Utara,” ujar Revino.

Revino juga menyoroti potensi peningkatan perputaran uang di daerah-daerah wisata. Semakin mudah akses menuju destinasi unggulan akan mendorong lebih banyak aktivitas ekonomi, seperti akomodasi, kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa transportasi lokal. Hal ini dinilai mampu memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan masyarakat di kedua wilayah.

Selain manfaat ekonomi, penerbangan ini juga diharapkan menjadi jalan bagi peningkatan hubungan sosial dan budaya antara masyarakat Sulawesi Utara dan Toraja. Seperti diketahui, kedua daerah memiliki akar budaya dan tradisi yang kaya serta terkenal di mata wisatawan internasional.

Dengan adanya penerbangan langsung ini, diharapkan wisata budaya Toraja yang dikenal dengan rumah adat Tongkonan, ritual Rambu Solo’, dan keunikan arsitektur kubur batu semakin dikenal luas. Demikian pula keindahan bawah laut Bunaken dan panorama Manado diharapkan semakin mudah dijangkau wisatawan yang berangkat dari wilayah Toraja dan sekitarnya.

Program penguatan konektivitas ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pemerataan pembangunan. Sebab, pembangunan infrastruktur transportasi menjadi salah satu prioritas nasional yang akan berdampak pada terbukanya peluang usaha, investasi, dan pemerataan kesejahteraan di kawasan timur Indonesia.

Dengan rute Manado-Toraja yang telah resmi beroperasi, ke depan diharapkan rute lain yang menghubungkan kota-kota potensial di Indonesia Timur juga segera terwujud, sehingga cita-cita menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dan destinasi wisata unggulan dunia bisa segera terealisasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index