Infrastuktur

Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Digital Papua, 1.705 Titik Konektivitas dan AI Center Diluncurkan

Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Digital Papua, 1.705 Titik Konektivitas dan AI Center Diluncurkan
Pemerintah Percepat Pembangunan Infrastruktur Digital Papua, 1.705 Titik Konektivitas dan AI Center Diluncurkan

JAKARTA  – Pemerintah Indonesia terus mempercepat pemerataan transformasi digital ke wilayah timur Indonesia, termasuk Papua. Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), pemerintah mencatat telah membangun sebanyak 1.705 titik konektivitas digital di enam provinsi di Tanah Papua sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025. Pembangunan ini menandai langkah konkret dalam membuka akses teknologi informasi di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Langkah besar tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, saat melakukan kunjungan kerja ke Pos TNI Angkatan Laut Skouw Sae di Kota Jayapura, Papua, Rabu, 21 Mei 2025.

“Kita ingin memastikan seluruh rakyat Indonesia, termasuk di Papua, memiliki akses yang setara terhadap layanan internet dan teknologi digital. Hari ini kita melihat langsung bahwa konektivitas di Pos AL Skouw Sae telah berjalan dengan baik,” kata Nezar Patria.

Teknologi BTS 4G dan Satelit Satria 1 Diandalkan

Dari total 1.705 titik konektivitas digital yang telah dibangun, 351 titik menggunakan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G, sementara sisanya memanfaatkan akses satelit dari Satelit Satria 1. Pemanfaatan kombinasi teknologi ini memungkinkan layanan internet menjangkau daerah-daerah yang selama ini sulit diakses oleh jaringan telekomunikasi konvensional.

Wamen Nezar Patria menjelaskan, infrastruktur ini bukan hanya ditujukan untuk masyarakat umum, tetapi juga untuk mendukung berbagai layanan penting di daerah seperti pendidikan, kesehatan, administrasi kampung, hingga pos keamanan TNI dan Polri.

“Alokasi bandwidth yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan utama seperti sekolah, puskesmas, serta pos-pos pertahanan. Ini penting agar seluruh elemen masyarakat Papua bisa merasakan manfaat langsung dari konektivitas digital,” tegasnya.

Konektivitas Digital Berkelanjutan hingga Akhir 2025

Nezar Patria memastikan, pembangunan infrastruktur digital di wilayah timur Indonesia akan terus berlanjut sepanjang 2025. Pemerintah telah menyusun rencana strategis yang disesuaikan dengan hasil pemetaan kebutuhan di berbagai daerah Papua dan Papua Barat.

“Pemerintah berkomitmen penuh dalam melanjutkan pembangunan infrastruktur digital di tanah Papua. Harapan kita, masyarakat dapat menikmati konektivitas internet yang lebih merata dan terjangkau, serta meningkatkan partisipasi dalam ekonomi digital nasional,” ungkap Nezar.

Langkah ini menjadi bagian dari kebijakan inklusif untuk memperkecil kesenjangan digital di Indonesia yang masih tinggi, khususnya di wilayah timur.

AI Experience Center Diresmikan di Jayapura, Papua

Selain membangun titik konektivitas, pemerintah juga meresmikan AI Experience Center (AIEC) di Jayapura, Papua. Fasilitas ini menjadi pusat kecerdasan buatan pertama di wilayah Indonesia Timur, sekaligus yang ketiga secara nasional setelah Jakarta dan Solo.

Peresmian AI Experience Center menjadi tonggak penting dalam strategi nasional untuk mendorong literasi digital dan mengembangkan keterampilan generasi muda di era revolusi industri 4.0.

“Semangat Kitorang Bisa AI yang kita bawa hari ini adalah bukti bahwa pemerintah hadir untuk memberdayakan masyarakat Papua agar bisa menjadi pelaku utama dalam era kecerdasan buatan,” ujar Nezar Patria dalam pidatonya saat meresmikan pusat tersebut.

AI Experience Center dibangun dengan kolaborasi strategis bersama Huawei dan Wadhwani Foundation, serta didukung oleh Indosat Ooredoo Hutchison (IOH).

Fokus pada Pendidikan dan Kesehatan

AI Experience Center Jayapura memiliki dua fokus utama, yaitu pada sektor pendidikan dan kesehatan. Di bidang pendidikan, pusat ini akan memfasilitasi pelatihan AI dari tingkat dasar hingga lanjutan, serta mengenalkan berbagai contoh pemanfaatan teknologi AI dalam proses pembelajaran yang lebih personal dan mudah diakses.

Sementara itu, di bidang kesehatan, teknologi AI akan digunakan untuk membantu diagnosis penyakit secara lebih akurat, termasuk tuberkulosis (TBC), sehingga pelayanan medis di wilayah terpencil bisa lebih cepat dan tepat sasaran.

“Dengan teknologi AI, kesetaraan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan dapat didorong lebih jauh. Kami berharap pusat ini menjadi katalisator kemajuan SDM Papua,” kata Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, dalam sambutannya.

Komitmen Kolaboratif untuk Teknologi Inklusif

Dalam kesempatan yang sama, Vikram menegaskan bahwa AI Experience Center di Jayapura menjadi bagian dari misi besar Indosat untuk membangun ekosistem digital inklusif di seluruh Indonesia.

“Kami ingin menjadikan teknologi sebagai kekuatan pemersatu. Melalui kolaborasi global, kami menghadirkan pusat AI ini agar masyarakat Papua dapat mengakses pendidikan digital dan layanan kesehatan yang lebih adil,” jelas Vikram.

Menurutnya, kehadiran fasilitas ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga mitra internasional untuk mendorong kemajuan teknologi di daerah tertinggal.

Dukungan Pemerintah Daerah Papua

Kehadiran AI Experience Center mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi Papua. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Papua, Yohanes Walilo, menyatakan bahwa pusat ini memberikan peluang besar bagi anak muda Papua untuk meningkatkan kompetensi digital mereka.

“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi soal keadilan dalam akses. Anak muda Papua kini punya tempat untuk belajar, berkembang, dan bersaing dalam dunia digital,” tutur Walilo.

Ia juga berharap bahwa kehadiran pusat AI ini bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk membangun infrastruktur serupa di berbagai wilayah lainnya di Papua, terutama yang masih minim akses internet.

Menuju Papua Digital dan Berdaya

Dengan pembangunan ribuan titik konektivitas dan peluncuran AI Experience Center, pemerintah menegaskan bahwa Papua tidak boleh tertinggal dalam revolusi digital. Pemerataan teknologi diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, inklusi digital, serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Langkah besar ini juga menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045, di mana seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali diharapkan sudah terkoneksi dan mampu bersaing dalam ekonomi berbasis pengetahuan.

“Kami akan terus bergerak. Tidak hanya membangun jaringan, tapi juga membangun harapan. Harapan bahwa Papua bisa maju bersama Indonesia dalam era digital,” tutup Nezar Patria.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index