JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengumumkan target ambisius untuk memperluas jaringan agen laku pandainya dengan menambah jumlah BSI Agen hingga mencapai 123.000 agen pada akhir 2025. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar BSI untuk memperdalam penetrasi layanan perbankan syariah dan mendorong inklusi serta literasi keuangan di seluruh Indonesia. Program BSI Agen ini tidak hanya bertujuan untuk memperluas jangkauan layanan, tetapi juga berfokus pada pemerataan akses keuangan syariah yang lebih inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
BSI Agen, yang juga dikenal dengan nama "layanan laku pandai", berfungsi sebagai perpanjangan tangan BSI dalam menyediakan layanan perbankan syariah di wilayah-wilayah yang jauh dari jangkauan kantor cabang bank. Dengan adanya agen-agen ini, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan perbankan tanpa harus datang langsung ke kantor cabang, memungkinkan mereka untuk lebih mudah bertransaksi keuangan syariah di tempat-tempat yang lebih terjangkau, khususnya di pedesaan.
Jumlah Agen Meningkat Signifikan
Direktur Distribution & Sales BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa hingga Maret 2025, jumlah BSI Agen telah mencapai 115.748 agen yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Peningkatan jumlah agen ini diharapkan akan terus berlanjut dan semakin berkembang, dengan target mencapai 123.000 agen pada akhir 2025. Anton juga mencatat bahwa sebagian besar agen BSI berlokasi di wilayah Sumatra, khususnya di Regional Aceh dan Medan, serta di wilayah Regional Surabaya.
“Penambahan jumlah agen ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap layanan perbankan syariah semakin meningkat. BSI Agen tidak hanya mempermudah akses masyarakat terhadap produk-produk perbankan syariah, tetapi juga mendekatkan mereka dengan sistem keuangan yang lebih inklusif,” ujar Anton, Senin (7/4).
Dalam upaya memperluas inklusi keuangan, BSI terus memperkenalkan BSI Agen di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh layanan perbankan konvensional. Dengan adanya BSI Agen, masyarakat di berbagai pelosok Indonesia kini dapat menikmati kemudahan transaksi perbankan syariah tanpa harus bepergian jauh ke kota besar.
Transaksi Melonjak Signifikan
Sejak peluncuran BSI Agen, volume transaksi yang dilakukan melalui agen laku pandai ini terus menunjukkan angka yang menggembirakan. Hingga Maret 2025, total transaksi yang tercatat mencapai 7,5 juta kali transaksi, dengan nominal mencapai Rp18,4 miliar. Anton mengungkapkan bahwa angka ini mengalami lonjakan signifikan pada periode Ramadan lalu dan diprediksi akan terus meningkat sepanjang tahun 2025. Menurutnya, pada tahun lalu saja, transaksi melalui BSI Agen tumbuh sekitar 34,67% secara tahunan, dengan total transaksi mencapai Rp59 triliun.
"Pertumbuhan transaksi ini membuktikan bahwa masyarakat semakin percaya dan memanfaatkan layanan yang kami tawarkan melalui BSI Agen. Dengan terus berkembangnya jumlah agen di berbagai daerah, kami optimistis bahwa tren positif ini akan berlanjut," kata Anton.
BSI juga memberikan edukasi kepada para agen agar mereka dapat memahami dan mengimplementasikan standar layanan yang baik kepada nasabah. Setiap calon agen BSI akan diberikan pembekalan terlebih dahulu mengenai layanan perbankan syariah dan bagaimana cara memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap transaksi yang dilakukan oleh agen dapat berjalan dengan aman dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Optimalisasi Layanan untuk Pedesaan
Salah satu fokus utama dari program BSI Agen adalah untuk meningkatkan inklusi keuangan di daerah-daerah pedesaan, yang selama ini seringkali kesulitan mengakses layanan perbankan konvensional. Dengan adanya BSI Agen, masyarakat yang berada di luar jangkauan kantor cabang BSI kini bisa lebih mudah melakukan transaksi, seperti setor dan tarik tunai, transfer antar bank, serta layanan lainnya.
Anton menyatakan bahwa penambahan agen ini sangat penting untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang belum memiliki akses ke bank. Melalui agen-agen ini, BSI dapat menyediakan layanan perbankan syariah secara lebih merata dan adil di seluruh wilayah Indonesia.
“BSI Agen tidak hanya membantu mempercepat digitalisasi layanan perbankan, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat di daerah-daerah untuk lebih memahami dan terlibat dalam ekosistem perbankan syariah. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan bisa mendapatkan akses ke layanan perbankan yang aman, nyaman, dan sesuai dengan prinsip syariah,” jelas Anton.
Layanan yang Ditawarkan oleh BSI Agen
BSI Agen menawarkan berbagai layanan yang dirancang untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan perbankan syariah. Layanan-layanan tersebut mencakup transaksi tarik dan setor tunai, transfer antar rekening BSI dan bank lain, pembelian pulsa dan token listrik, serta pembayaran berbagai tagihan. Selain itu, agen juga dapat melayani transaksi untuk top-up e-wallet, referensi gadai, dan cicil emas, hingga membantu pembukaan dan pelunasan pembayaran untuk ibadah haji.
“Layanan yang kami tawarkan melalui BSI Agen sangat lengkap, mulai dari transaksi dasar seperti setor dan tarik tunai, hingga layanan yang lebih spesifik seperti pembelian e-wallet dan cicilan emas. Ini memudahkan masyarakat yang tidak dapat mengakses bank secara langsung untuk tetap menjalankan aktivitas keuangan mereka dengan aman dan mudah,” kata Anton.
Selain memberikan kemudahan akses, keberadaan BSI Agen juga memiliki dampak positif bagi perekonomian lokal. Agen-agen yang beroperasi sebagian besar merupakan usaha kecil seperti toko sembako dan penjual pulsa. Hal ini menunjukkan bahwa model agen laku pandai BSI dapat diadopsi oleh berbagai kalangan masyarakat dan menjadi peluang bisnis baru di tingkat lokal.
Manfaat Ekonomi bagi Masyarakat
Keberadaan BSI Agen juga turut memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, terutama dengan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Banyak agen yang sudah beroperasi di daerah-daerah, menggerakkan roda perekonomian lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan menjadi agen laku pandai, individu atau toko dapat memperoleh penghasilan tambahan melalui komisi dari setiap transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
"Agen-agen yang sudah beroperasi rata-rata adalah toko sembako atau toko penjual pulsa. Ini menunjukkan bahwa BSI Agen bisa diadopsi oleh berbagai kalangan masyarakat, baik itu individu maupun usaha kecil yang sudah ada di lingkungan sekitar," ungkap Anton.
Dengan adanya lebih banyak agen yang tersebar di berbagai daerah, BSI tidak hanya membantu masyarakat mengakses layanan perbankan syariah, tetapi juga berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi lokal. Hal ini menjadikan program BSI Agen tidak hanya sekadar layanan perbankan, tetapi juga sebagai alat untuk menggerakkan ekonomi masyarakat secara lebih inklusif.
Komitmen BSI dalam Meningkatkan Inklusi Keuangan
BSI menegaskan komitmennya untuk terus memperluas akses keuangan syariah melalui BSI Agen dan berbagai program lainnya. Dengan target ambisius untuk mencapai 123.000 agen pada 2025, bank ini bertekad untuk semakin memperdalam penetrasi literasi keuangan syariah di seluruh Indonesia. Program BSI Agen diharapkan dapat membawa dampak positif yang lebih besar lagi, baik dalam hal inklusi keuangan maupun pemberdayaan masyarakat, yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah-daerah yang sebelumnya kurang terjangkau oleh layanan perbankan konvensional.
Melalui berbagai inovasi dan komitmen terhadap inklusi keuangan, BSI terus memperkuat posisinya sebagai lembaga perbankan yang berperan aktif dalam memperluas jangkauan layanan keuangan syariah di Indonesia.