Pengertian Obligasi

Pengertian Obligasi: Karakteristik dan Keuntungannya

Pengertian Obligasi: Karakteristik dan Keuntungannya
Pengertian obligasi

Pengertian obligasi adalah produk investasi yang dapat diperdagangkan di pasar. Selain obligasi, terdapat berbagai pilihan investasi lain, seperti tabungan, deposito, reksa dana, saham, emas, dan properti, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Sebagai contoh, Obligasi Negara Ritel (ORI) telah menunjukkan tren positif dalam hal minat investor. Sejak penerbitannya pertama kali pada tahun 2006, jumlah pembeli ORI terus meningkat.

Pada tahun 2020, penjualan SBN ritel mencapai angka tertinggi dengan total Rp18,33 triliun, yang berasal dari 42.733 investor, termasuk 23.949 investor baru. Hal ini menggambarkan meningkatnya ketertarikan masyarakat terhadap investasi obligasi.

Nah, untuk lebih memahami tentang apa pengertian obligasi, karakteristik, hingga keuntungannya, simak ulasannya berikut ini.

Pengertian Obligasi

Pengertian Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu entitas kepada para pemegang obligasi dengan janji untuk membayar kembali pokok utang beserta bunga (kupon) pada waktu yang sudah disepakati.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002, Surat Utang Negara adalah surat pengakuan utang yang diterbitkan dalam mata uang rupiah atau valuta asing dan dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Biasanya, surat obligasi mencantumkan tanggal jatuh tempo serta kewajiban pembayaran bunga (kupon) yang harus dipenuhi oleh penerbitnya. Jangka waktu obligasi di Indonesia umumnya berkisar antara 1 hingga 10 tahun.

Penerbitan obligasi bertujuan untuk mengumpulkan dana yang digunakan sebagai sumber pendanaan, baik untuk perusahaan maupun pemerintah.

Dari sisi perusahaan, obligasi menjadi salah satu cara untuk memperoleh dana segar guna menunjang operasional atau ekspansi usaha.

Sedangkan bagi pemerintah, obligasi berfungsi untuk membiayai sebagian defisit anggaran dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).

Selain itu, obligasi juga dapat diperdagangkan, dan transaksi jual beli ini tidak selalu harus dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Obligasi dapat dibeli langsung dari penerbit atau melalui agen penjual yang ditunjuk.

Pemerintah, misalnya, biasanya menunjuk lembaga keuangan seperti bank dan sekuritas sebagai agen penjual obligasi yang diterbitkan.

Karakteristik Obligasi

Obligasi memiliki sejumlah karakteristik khusus, antara lain sebagai berikut.

1. Klaim terhadap Aset dan Pendapatan Perusahaan

Obligasi memberikan klaim terhadap aset dan pendapatan perusahaan. Jika perusahaan penerbit obligasi mengalami kebangkrutan, pemegang obligasi memiliki hak pertama untuk mendapatkan pembayaran dari hasil penjualan aset perusahaan.

Dalam hal pendapatan, pemegang obligasi juga memiliki prioritas atas pembagian dividen, yang lebih didahulukan daripada pemegang saham biasa atau preferen.

2. Nilai Nominal (Par Value)

Setiap obligasi memiliki nilai nominal atau nilai pari (par value) yang tercantum pada surat obligasi tersebut. Selain itu, obligasi juga disertai dengan kupon yang menyebutkan tingkat suku bunga tertentu yang dibayar dalam periode tertentu.

Misalnya, obligasi dengan bunga tetap 10% per tahun yang dibayar setiap enam bulan akan memberikan bunga 5% dari nilai nominalnya kepada pemegang obligasi setiap enam bulan sekali.

3. Masa Jatuh Tempo

Obligasi juga memiliki masa jatuh tempo yang bervariasi, biasanya dimulai dari lima tahun dan bisa mencapai 10, 15, bahkan 30 tahun. Jangka waktu ini menentukan kapan pemegang obligasi akan menerima kembali pokok utang yang dipinjamkan.

4. Memiliki Indenture

Obligasi juga dilengkapi dengan indenture, yaitu kontrak yang mengatur hubungan antara penerbit obligasi dan wakil pemegang obligasi, yang disebut wali amanat.

Kontrak ini mencakup berbagai hal, seperti hak dan kewajiban masing-masing pihak, nilai nominal (par value), kupon (coupon), masa jatuh tempo, dan ketentuan lainnya.

5. Daftar Ketentuan atau Batasan

Indenture juga memuat ketentuan yang melindungi pemegang obligasi, seperti larangan penjualan piutang perusahaan, pembatasan pembayaran dividen, pembelian atau penjualan aktiva tetap, serta pembatasan pengambilan pinjaman tambahan.

Selain itu, obligasi memiliki current yield atau tingkat penghasilan saat ini, yang menunjukkan rasio antara pembayaran bunga tahunan terhadap harga obligasi.

6. Peringkat Obligasi

Setiap obligasi memiliki peringkat, misalnya AAA, AA+, AA-, BBB+, yang menggambarkan tingkat risikonya.

Peringkat yang lebih tinggi seperti AAA menunjukkan risiko yang lebih rendah, sedangkan peringkat yang lebih rendah menunjukkan risiko yang lebih tinggi. Biasanya, obligasi dengan peringkat tinggi menawarkan bunga yang lebih rendah.

7. Pemeringkatan oleh Lembaga Independen

Pemeringkatan obligasi dilakukan oleh lembaga pemeringkat independen yang menilai berbagai faktor, termasuk proporsi modal terhadap utang, profitabilitas perusahaan, kepastian pendapatan, dan ukuran perusahaan.

Keuntungan Obligasi

Obligasi, sebagai produk investasi yang diminati banyak orang, menawarkan berbagai keuntungan bagi para pemegangnya, antara lain sebagai berikut.

1. Keuntungan dari Kupon (Bunga)

Keuntungan pertama berasal dari kupon atau bunga, yang bisa berupa kupon tetap (fixed coupon) atau kupon mengambang (floating/variable coupon). Beberapa obligasi juga tidak memberikan kupon (zero coupon bond).

Imbal hasil dari obligasi umumnya lebih besar seiring dengan semakin panjangnya jangka waktu obligasi.

2. Keuntungan dari Selisih Harga Obligasi

Keuntungan ini muncul dari selisih harga obligasi setelah diperdagangkan. Misalnya, jika harga obligasi awalnya 100% dan kemudian naik menjadi 115%, pemegang obligasi bisa memperoleh keuntungan sebesar 15% atau capital gain.

3. Keamanan Surat Utang Negara

Obligasi negara menawarkan tingkat keamanan yang tinggi karena dijamin oleh negara berdasarkan Undang-Undang Surat Utang Negara. Hal ini memastikan bahwa kewajiban akan dipenuhi, termasuk pembayaran pokok dan kupon.

4. Bunga Lebih Tinggi

Kupon atau bunga obligasi umumnya lebih tinggi dibandingkan bunga deposito, menjadikannya pilihan menarik bagi investor.

5. Kemudahan dalam Perdagangan

Obligasi mudah diperdagangkan di Pasar Sekunder yang dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) atau melalui transaksi di luar bursa, menawarkan fleksibilitas bagi pemegangnya.

6. Dapat Dijaminkan

Obligasi juga dapat dijaminkan sebagai agunan, memberikan nilai tambah bagi pemegang obligasi.

Sebagai penutup, pengertian obligasi mencakup berbagai aspek penting dalam dunia investasi, yang dapat memberikan keuntungan dan keamanan bagi pemegangnya, tetapi tetap memerlukan pemahaman yang mendalam sebelum memutuskan untuk berinvestasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index