Gedung tertinggi di Indonesia kini menjadi simbol kemajuan peradaban, menunjukkan perkembangan teknologi sekaligus kepadatan perkotaan.
Fenomena pencakar langit ini tidak hanya terlihat di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara di dunia.
Bagi banyak orang, gedung-gedung tinggi menjadi lambang kebanggaan nasional yang menampilkan kehidupan modern dan dinamis. Namun, pembangunan besar-besaran juga menimbulkan tantangan sosial, terutama kesenjangan.
Meski begitu, gedung bertingkat tetap menjadi solusi praktis untuk keterbatasan lahan, khususnya di daerah padat penduduk.
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki banyak gedung pencakar langit, termasuk beberapa yang mencapai tinggi 285 meter, menempatkannya pada peringkat ke-10 gedung tertinggi di dunia.
Gedung-gedung ini umumnya difungsikan sebagai perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel, hingga apartemen. Lalu, apa saja gedung paling tinggi di Indonesia? Mari simak ulasan berikut agar pengetahuanmu bertambah tentang gedung tertinggi di Indonesia.
Daftar Gedung Tertinggi di Indonesia
Daftar gedung tertinggi di Indonesia menampilkan pencakar langit paling ikonik yang mencerminkan kemajuan dan modernitas perkotaan.
Autograph Tower
Gedung pencakar langit tertinggi di Indonesia saat ini adalah Autograph Tower, dengan tinggi sekitar 385 meter dan memiliki 75 lantai.
Gedung ini merupakan bagian dari proyek kompleks Thamrin Nine dan masih dalam tahap penyelesaian sehingga belum dapat digunakan.
Terletak di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta, Autograph Tower nantinya akan difungsikan sebagai perkantoran, pusat ritel, hotel, fasilitas olahraga, serta hiburan. Pengembang proyek ini adalah Putragaya Wahana (PGW), yang juga mengembangkan UOB Plaza.
Menurut Nevins Lie, direktur PT Putragaya Wahana, Autograph Tower dirancang untuk menjadi gedung paling tinggi di Indonesia, mengambil alih predikat dari Gama Tower di Kuningan.
Menariknya, setelah tahap penyelesaian kompleks Thamrin Nine, akan ada dua gedung tinggi yang menonjol, yaitu Autograph Tower dan Luminary Tower.
Luminary Tower
Luminary Tower merupakan gedung tinggi lain dari proyek kompleks Thamrin Nine. Sama seperti Autograph Tower, gedung ini masih dalam pengerjaan. Terletak di Tower 2, Luminary Tower memiliki tinggi sekitar 304 meter dengan 62 lantai.
Bangunan ini direncanakan akan menjadi lokasi Park Royal Hotel dan Park Royal Serviced Suites, yang dikelola oleh Tokyu Group dari Jepang.
Gama Tower
Saat ini, Gama Tower masih memegang predikat gedung paling tinggi di Indonesia, dengan tinggi 285 meter dan 64 lantai. Terletak di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Gama Tower berfungsi sebagai perkantoran dan hotel.
Pembangunan gedung ini dimulai pada 2011 dan selesai pada 2016 dengan biaya konstruksi sekitar Rp2 triliun. Gama Tower menerapkan konsep bangunan hijau dan pernah meraih sertifikat Greenship Gold.
Selain menjadi perkantoran, gedung ini juga menampung Hotel Westin yang berada di bawah manajemen Starwood Hotels & Resorts dari Amerika Serikat.
Treasury Tower
Treasury Tower menempati posisi keempat sebagai gedung pencakar langit tinggi di Indonesia.
Terletak di kompleks District 8, SCBD, Jakarta Selatan, gedung ini memiliki tinggi 279 meter dan saat ini dianggap sebagai gedung tertinggi kedua di Indonesia, mengingat Autograph Tower dan Luminary Tower belum resmi diresmikan.
Seluruh ruang di Treasury Tower digunakan untuk perkantoran.
Trinity Tower
Trinity Tower, yang juga dikenal sebagai Daswin Office Tower, berada di persimpangan Jalan Rasuna Said dan Jalan Prof. Dr. Satrio, Jakarta.
Gedung ini memiliki fungsi campuran, mulai dari perkantoran hingga ritel dan area multifungsi di lantai bawah. Proyek pembangunan Trinity Tower dikerjakan oleh PT Windas Development dan dimulai pada tahun 2018.
Wisma 46
Wisma 46 menjadi gedung paling tinggi di Indonesia dari tahun 1996 hingga 2015 sebelum digeser oleh Gama Tower.
Gedung ini mengusung gaya arsitektur pasca-modern dan terletak di kompleks Kota BNI, Jakarta Pusat, dengan luas sekitar 15 hektar dan tinggi 262 meter. Lantai-lantainya difungsikan sebagai kantor, restoran, dan bank.
Lantai 1 dan 2 digunakan untuk bank, kafe, dan restoran ternama seperti KFC dan Starbucks Coffee, sementara lantai lainnya menampung kantor perusahaan besar seperti Mandom, Spire Indonesia, dan Nikon.
Menara Astra
Menara Astra adalah gedung tinggi berikutnya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Kav 5 dan difungsikan sebagai perkantoran. Pembangunan gedung ini dimulai pada 2014 dan selesai pada 2019 dengan biaya sekitar Rp8 triliun.
Menara Astra memiliki tinggi 261 meter dengan 63 lantai, termasuk landasan helikopter di puncaknya.
Hotel Raffles Jakarta
Di posisi kedelapan sebagai salah satu gedung paling tinggi di Indonesia, terdapat Hotel Raffles Jakarta, sebuah hotel bintang lima yang menjulang setinggi 253 meter dengan 52 lantai.
Bangunan ini berada di kawasan Ciputra World Jakarta, sebuah mega superblok yang terletak di Jl. Satrio, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Ciputra World Jakarta sendiri memiliki luas sekitar 15 hektar dan terbagi menjadi beberapa area, yaitu Ciputra World 1 di kavling 3-5, Ciputra World 2 di kavling 11, serta Ciputra World 3 di kavling 4 dan 6.
Setiap bagian Ciputra World tersebut difungsikan untuk beragam kebutuhan, mulai dari perkantoran, hotel, hingga pusat perbelanjaan Lotte Shopping Avenue.
The Pakubuwono Signature
The Pakubuwono Signature dikenal sebagai gedung paling tinggi di Indonesia yang digunakan sebagai hunian. Kompleks ini berada di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan tinggi mencapai 252 meter dan memiliki 52 lantai.
Setiap lantainya terdiri dari beberapa unit perumahan yang termasuk kategori hunian paling mewah di Indonesia.
Sahid Sudirman Center
Di urutan kesepuluh, ada Sahid Sudirman Center yang terletak di Jakarta Pusat, memiliki ketinggian 225 meter dengan 59 lantai. Seluruh lantai gedung ini diperuntukkan sebagai area perkantoran.
Lokasinya berada di kawasan Segitiga Emas Jakarta, yang merupakan pusat finansial utama kota. Akses ke gedung ini sangat mudah dijangkau, baik melalui bus Transjakarta maupun MRT.
Sinarmas MSIG Tower
Gedung berikutnya adalah Sinarmas MSIG Tower dengan tinggi sekitar 245 meter dan terdiri dari 48 lantai, terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kav-21, Jakarta Pusat.
Gedung ini berfungsi sebagai area perkantoran sekaligus kantor pusat perusahaan Sinarmas MSIG, sebuah perusahaan asuransi jiwa di bawah Mitsui Sumitomo Insurance.
Selain dikenal juga dengan nama Chase Tower, gedung ini mulai beroperasi pada tahun 2015 dengan total biaya pembangunan mencapai Rp1,5 triliun.
Pembangunan gedung ini mengusung konsep modern yang ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan.
Menara BCA
Menara BCA termasuk salah satu gedung paling tinggi di Indonesia dengan ketinggian 230 meter dan 56 lantai, berlokasi di Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat. Sesuai namanya, seluruh gedung ini digunakan sebagai kantor pusat Bank Central Asia (BCA).
Menara ini juga terhubung dengan sejumlah gedung besar lain, seperti Grand Indonesia Shopping Town, Kempinski Residences, Hotel Indonesia, serta berbagai pusat hiburan.
Selain tingginya yang menonjol, Menara BCA memiliki restoran Skye di lantai atas yang kerap menjadi lokasi favorit untuk menikmati matahari terbenam sekaligus pemandangan langit malam kota.
Menara Casa Domaine Tower 1
Menara Casa Domaine Tower 1 dikenal sebagai gedung hunian tertinggi kedua di Indonesia setelah The Pakubuwono Signature.
Gedung ini berada di Jalan K.H. Mas Mansyur Kav-1, Tanah Abang, Jakarta, dengan tinggi mencapai 230 meter dan 61 lantai.
Sementara itu, Menara Casa Domaine Tower 2 memiliki ketinggian lebih rendah, sekitar 210 meter dengan 57 lantai.
Meski berbeda tinggi, kedua menara ini tetap masuk daftar gedung paling tinggi di Indonesia dan dilengkapi berbagai fasilitas, termasuk kolam renang, paviliun yoga, area ritel, dan lainnya.
Menara Kompas III
Menara Kompas III merupakan bagian dari kompleks Menara Kompas Multimedia yang berlokasi di Jalan Palmerah Selatan No.21, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dengan luas sekitar 1,2 hektar.
Kompleks ini terdiri dari tiga menara dengan ketinggian dan tahun peresmian berbeda. Menara Kompas I memiliki tinggi sekitar 92 meter dengan 18 lantai, dibuka pada 2017. Menara Kompas II setinggi 138 meter dengan 27 lantai, juga resmi dibuka pada 2017.
Sementara Menara Kompas III memiliki tinggi 226 meter dengan 52 lantai, diresmikan pada 2018. Sesuai namanya, Menara Kompas III dimiliki oleh Kompas Gramedia, yang menaungi Harian Kompas, KG Gramedia, Tribun Network, hingga Kompas TV.
Menara BTPN
Menara BTPN berada di Mega Kuningan, Jakarta, dengan tinggi sekitar 223 meter dan 48 lantai.
Seluruh lantai gedung digunakan sebagai kantor pusat Bank BTPN, anak perusahaan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, beserta beberapa perusahaan lain. Pembangunan gedung ini dimulai pada 2013 dan rampung pada 2016.
Sebagai penutup, deretan gedung tertinggi di Indonesia menampilkan arsitektur modern yang mengesankan sekaligus menjadi simbol kemajuan kota dan pusat aktivitas bisnis.