Perusahaan terbesar di dunia terus menjadi sorotan sejak revolusi industri pertama, membawa perubahan besar pada kegiatan ekonomi global hingga kini.
Revolusi industri 1.0 ini ditandai dengan munculnya mesin uap yang mampu memproduksi berbagai jenis barang, sehingga melahirkan banyak perusahaan baru di beragam sektor, mulai dari teknologi, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), otomotif, ritel, e-commerce, hingga pertambangan.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan-perusahaan tersebut terus berkembang pesat seiring kemajuan teknologi hingga era revolusi industri 4.0 yang kita kenal sekarang.
Salah satu contohnya adalah Apple, yang menjadi salah satu perusahaan paling besar di dunia karena produknya digunakan secara luas dan dikenal memiliki kualitas yang tahan lama sesuai harga yang ditawarkan.
Lalu, paling besar terbesar di dunia apa saja yang menonjol saat ini? Berapa kira-kira omzet yang mereka hasilkan? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui informasi lengkap mengenai daftar perusahaan terbesar di dunia.
Deretan Perusahaan Terbesar di Dunia
Deretan perusahaan terbesar di dunia menunjukkan pengaruh besar mereka terhadap perekonomian dan kehidupan sehari-hari.
Walmart
Walmart adalah perusahaan ritel yang didirikan pada tahun 1962 di Amerika Serikat.
Saat ini, Walmart telah menjadi salah satu perusahaan ritel terbesar di dunia dengan jaringan yang mencakup toko diskon, pusat perbelanjaan supercenter, hingga platform daring.
Karena bergerak di sektor ritel, produk yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari pakaian, perlengkapan rumah tangga, obat-obatan, buku, makanan dan minuman, perhiasan, hingga perlengkapan otomotif.
Perusahaan ini didirikan oleh Sam Walton dan berkembang pesat, kini mempekerjakan sekitar 2,2 juta orang. Keuntungan harian Walmart bahkan mencapai sekitar Rp1,3 triliun.
Sejak 2014, perusahaan ini konsisten menempati peringkat pertama dalam daftar Fortune Global 500 sebagai ritel terbesar di dunia.
Sinopec Group
Posisi kedua ditempati oleh Sinopec Group, sebuah perusahaan minyak dan gas asal Tiongkok dengan kantor pusat di Beijing dan jumlah karyawan sekitar 600 ribu orang. Perusahaan ini juga masuk dalam Fortune Global 500.
Sinopec dikenal sebagai salah satu pemasok bahan kimia bagi banyak negara dan memiliki rencana ambisius untuk membangun 1.000 stasiun bahan bakar hidrogen di seluruh China yang akan dimulai pada 2025.
Royal Dutch Shell
Royal Dutch Shell merupakan perusahaan minyak dan gas asal Inggris dengan pendapatan mencapai USD 396 miliar atau sekitar Rp5.877 triliun. Saat ini, perusahaan dipimpin oleh CEO Ben van Beurden dan memiliki lebih dari 81.000 karyawan.
Salah satu misi perusahaan ini adalah memproduksi bahan bakar dengan emisi karbon lebih rendah dibandingkan pesaingnya.
Apple
Apple adalah perusahaan teknologi dan perangkat komputer yang dikenal luas, terutama di kalangan generasi muda.
Didirikan oleh Steve Jobs, Apple memproduksi berbagai perangkat canggih, termasuk smartphone, tablet, smartwatch, dan laptop MacBook.
Perusahaan ini memiliki pendapatan tahunan sekitar Rp8,44 triliun dan beroperasi di berbagai negara dengan jumlah karyawan lebih dari 132 ribu orang.
Logo buah apel tergigit separuhnya telah menjadi simbol yang mengukuhkan posisi Apple sebagai perusahaan terkemuka di dunia.
China National Petroleum Corp
Seperti namanya, perusahaan ini berasal dari Tiongkok dan bergerak di sektor minyak dan gas. China National Petroleum Corp berhasil menempati posisi lima besar dalam daftar Fortune Global 500.
Total aset perusahaan mencapai sekitar USD 601 miliar dengan jumlah pegawai lebih dari 1,3 juta orang.
Mirip dengan Sinopec Group, perusahaan ini juga memasok minyak dan gas untuk beberapa negara, namun memiliki hubungan lebih erat dengan Irak dan Qatar, sehingga nilai kapitalisasinya relatif lebih tinggi.
Toyota Motor
Toyota Motor adalah perusahaan otomotif asal Jepang yang sudah dikenal luas. Produk-produknya meliputi mobil dan motor yang dijual di banyak negara, termasuk Indonesia.
Total aset Toyota mencapai lebih dari Rp6,6 triliun dengan kapitalisasi pasar mencapai angka triliunan. Sebelum berkembang menjadi raksasa otomotif, Toyota awalnya memproduksi mesin jahit.
Perusahaan ini didirikan oleh Kiichiro Toyoda pada 1937 dan kini memiliki lebih dari 369 ribu karyawan.
State Grid
State Grid adalah perusahaan yang bergerak di bidang listrik dan termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia. Berasal dari Tiongkok, perusahaan ini mampu memasok listrik bagi sekitar 1,1 miliar penduduk atau mencakup 88% wilayah negara tersebut.
Pendapatannya mencapai USD 387 miliar atau sekitar Rp5,7 triliun dengan jumlah karyawan lebih dari 917 ribu orang. Saat ini, State Grid sedang mengembangkan inovasi di bidang energi bersih untuk mendukung kebutuhan masa depan.
Microsoft
Microsoft adalah perusahaan teknologi yang fokus pada perangkat lunak dan pemrograman komputer, didirikan oleh Bill Gates dan Paul Allen pada tahun 1975 di Amerika Serikat.
Nama perusahaan ini berasal dari gabungan kata “microcomputer” dan “software,” sesuai bidang utamanya. Microsoft memiliki total aset sekitar USD 1 triliun dan mempekerjakan lebih dari 131 ribu orang.
Perusahaan ini dianggap sebagai salah satu perusahaan paling kuat di dunia setelah Apple dan Amazon.
Amazon
Amazon adalah perusahaan e-commerce yang sudah sangat dikenal luas, terutama bagi mereka yang sering berbelanja daring.
Meskipun banyak perusahaan dan startup baru muncul di sektor yang sama, Amazon tetap menempati posisi sebagai salah satu perusahaan paling besar di dunia. Pada 2018, total keuntungan perusahaan ini mencapai sekitar Rp143,4 triliun.
Perusahaan yang didirikan oleh Jeff Bezos ini juga mengakuisisi Whole Foods, sebuah bisnis ritel konvensional, dan mempekerjakan sekitar 647 ribu orang, yang membuat nilai sahamnya terus meningkat.
Sebagai catatan menarik, Jeff Bezos pernah dijadikan inspirasi sebuah lagu oleh Bo Burnham yang kemudian sempat menjadi tren di TikTok.
Samsung
Samsung merupakan perusahaan elektronik asal Korea Selatan dan menjadi salah satu pesaing utama Apple. Selain memproduksi smartphone, perusahaan ini juga membuat berbagai peralatan elektronik lain, seperti televisi, AC, kulkas, dan mesin cuci.
Didirikan oleh Lee Byung Chull pada tahun 1938, Samsung berkantor pusat di Seoul, memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp3,8 triliun, dan mempekerjakan lebih dari 308 ribu karyawan.
Samsung juga termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia.
Alphabet, Inc
Alphabet, Inc adalah perusahaan induk dari Google dan YouTube. Mengingat pengguna Google dan YouTube hampir di seluruh dunia setiap hari, wajar jika kapitalisasi pasarnya mencapai USD 1 triliun atau sekitar Rp13 triliun.
Meskipun baru didirikan pada 2015, perusahaan ini telah berkembang pesat. Kantor pusatnya berada di California, Amerika Serikat, dengan lebih dari 135 ribu karyawan di seluruh dunia.
Dipimpin oleh CEO Larry Page dan Sergey Brin, Alphabet, Inc terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan nilai sahamnya hingga mencapai angka USD 1.202.
Citi Group
Citi Group adalah perusahaan yang bergerak di sektor perbankan dan layanan finansial, berpusat di New York, Amerika Serikat, dan menaungi Citibank.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp1,2 triliun dan keuntungan mencapai Rp2,53 triliun.
Jumlah pegawai global Citi Group mencapai 204 ribu orang, sepadan dengan skala operasional dan keuntungan yang diraihnya.
Chevron Group
Chevron Group adalah perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang minyak dan gas. Didirikan pada tahun 1906, perusahaan ini menjadi salah satu penguasa sektor migas di negara tersebut.
Dipimpin oleh Michael Wirth, Chevron mempekerjakan sekitar 48.600 orang, dengan nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp3,2 triliun dan total aset mencapai Rp3,6 triliun.
ICBC
Industrial and Commercial Bank of China Ltd (ICBC) adalah perusahaan perbankan besar yang berkantor pusat di Beijing, Tiongkok.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia, dengan jumlah karyawan sebanyak 449.286 orang dan total aset yang mencapai sekitar Rp57.270 triliun, menjadikannya salah satu bank dengan skala terbesar secara global.
AT&T
AT&T, atau American Telephone & Telegraph, adalah perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi, didirikan pada tahun 1983 oleh Alexander Graham Bell bersama Gardiner Greene Hubbard. Kantor pusat perusahaan berada di Texas, Amerika Serikat.
Pada 2019, AT&T mencatat penghasilan sebesar Rp2.707 triliun dan mempekerjakan sekitar 268 ribu orang.
Perusahaan ini terus mengembangkan layanan digital entertainment serta inovasi teknologi satelit dan jaringan kabel untuk telepon, internet, dan televisi.
Berkshire Hathaway
Berkshire Hathaway adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan investasi dan dikenal karena memiliki saham-saham blue chip ternama, seperti Apple, Coca Cola, American Express, dan Bank of America.
Perusahaan ini didirikan oleh Oliver Chace pada tahun 1939 dan kini termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia.
Awalnya, Berkshire Hathaway bergerak di sektor tekstil. Pada 1964, Warren Buffett membeli saham perusahaan ini dan mengembangkannya menjadi layanan investasi yang besar dan berpengaruh.
Volkswagen Group
Volkswagen Group adalah perusahaan otomotif asal Jerman yang terkenal dengan mobil VW Beetle dan VW Kombi. Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia di sektor otomotif, dengan kapitalisasi pasar sekitar Rp1.304 triliun.
Produk Volkswagen tidak hanya meliputi mobil, tetapi juga truk, mesin besar, dan berbagai suku cadang, yang berhasil dipasarkan ke berbagai negara di dunia.
Nestle
Nestle adalah perusahaan FMCG yang didirikan pada 1905 melalui penggabungan Anglo-Swiss Milk Company dengan Farine Lactee Henri Nestle.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia dan sangat dikenal di Indonesia melalui produk kental manis merk MILKMAID, yang awalnya dipasarkan dengan nama TJAP NONA pada 1873.
Saat ini, Nestle memproduksi beragam produk sehari-hari, mulai dari susu, es krim, minuman serbuk dan cair, air mineral, biskuit, makanan siap saji, hingga produk untuk hewan peliharaan.
Beberapa merek populer yang dihasilkan oleh Nestle antara lain Milo, Bear Brand, Nescafe, dan Choco Crunch.
Unilever
Unilever adalah perusahaan FMCG asal Britania Raya yang telah hadir di Indonesia sejak 1933 melalui anak perusahaannya, PT Unilever Indonesia.
Saat ini, Unilever termasuk salah satu perusahaan paling besar di dunia dalam sektor barang konsumsi sehari-hari, memproduksi berbagai produk mulai dari kopi instan, makanan bayi, minuman energi, keju, es krim, teh, air mineral kemasan, permen karet, pasta gigi, sereal sarapan, hingga produk kecantikan, farmasi, dan tes kehamilan.
Di Indonesia, PT Unilever Indonesia memasarkan produknya dengan berbagai merek populer seperti Dove, Rexona, Wall’s, Sunlight, Molto, Pepsodent, Bango, Vaseline, dan lain-lain. Pada tahun 2020, pendapatan perusahaan ini tercatat mencapai Rp811 triliun.
The Coca Cola Company
The Coca Cola Company dikenal sebagai produsen minuman berkarbonasi Coca Cola, yang berdiri sejak 1892.
Awal mulanya dimulai ketika John Stith Pemberton menemukan formula minuman Coca Cola, kemudian Asa Griggs Candler membeli formula tersebut dan mendirikan perusahaan ini. Kantor pusatnya berada di Atlanta, Amerika Serikat.
Popularitas minuman Coca Cola mendorong perusahaan untuk memperluas pasarnya ke berbagai negara, termasuk Indonesia, di mana distribusinya dikelola oleh PT Coca Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT Coca Cola Distribution Indonesia (CCDI).
Selain Coca Cola, perusahaan ini juga memproduksi Fanta, Sprite, dan Minute Maid.
L’Oreal
L’Oreal adalah perusahaan FMCG asal Perancis yang berkantor pusat di Clichy, fokus pada produk perawatan tubuh dan kecantikan yang dipasarkan secara global.
Perusahaan ini mulai beroperasi di Indonesia sejak 1979 dan memperoleh sambutan positif dari masyarakat. Beberapa produk andalannya dijual melalui PT L’Oreal, termasuk merek Maybelline, Garnier, dan L’Oreal Paris.
Johnson & Johnson
Johnson & Johnson adalah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat yang didirikan pada 1886 oleh bersaudara Johnson, yaitu Robert Wood Johnson I, James Wood Johnson, dan Edward Mead Johnson.
Perusahaan ini dikenal luas melalui produk perawatan bayi, berbagai obat-obatan, hingga vaksin. Pada 2021, Johnson & Johnson mencatat pendapatan sebesar USD 91,44 miliar.
Perusahaan ini termasuk salah satu perusahaan terkaya di dunia dengan cabang di 60 negara dan memiliki 250 anak perusahaan yang tersebar secara global.
McDonald’s
McDonald’s adalah jaringan restoran makanan cepat saji yang hadir di kota-kota besar di seluruh dunia. Didirikan pada tahun 1940 oleh Ray Kroc, perusahaan ini berhasil melebarkan operasionalnya hingga ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
McDonald’s menawarkan berbagai layanan seperti McDrive, McCafe, area bermain anak, dan menu khusus untuk diet tertentu, menjadikannya salah satu perusahaan paling besar di dunia di sektor fast food.
Subway
Subway adalah jaringan makanan cepat saji asal Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1965. Perusahaan ini dikenal dengan menu utama berupa sandwich dan salad, sementara menu pizza hanya tersedia di beberapa gerai tertentu.
Saat ini, Subway memiliki sekitar 43.600 gerai yang tersebar di seluruh dunia. Meskipun sering terlihat dalam drama Korea, perusahaan ini tidak berasal dari Korea Selatan.
Warner Bros. Discovery
Warner Bros. Discovery merupakan perusahaan media multinasional yang bergerak di bidang media massa, kanal berita, dan layanan streaming.
Perusahaan ini terbentuk pada April 2022 melalui penggabungan Warner Media oleh AT&T dengan Discovery, Inc. Beberapa kanal dan platform yang dimiliki termasuk CNN, Turner Sports, Eurosport, Disney+, dan HBO Max.
Total pendapatan perusahaan ini tercatat sebesar USD 9,82 miliar, menjadikannya salah satu perusahaan paling besar di dunia di sektor media.
Sebagai penutup, perusahaan terbesar di dunia terus memimpin inovasi dan pasar global, menunjukkan pengaruhnya yang besar dalam ekonomi dan kehidupan masyarakat modern.