7 Cara Merawat Tanaman Janda Bolong yang Perlu Dipahami

7 Cara Merawat Tanaman Janda Bolong yang Perlu Dipahami
cara merawat tanaman janda bolong

Cara merawat tanaman janda bolong dapat menjadi hobi baru yang menarik. Belakangan ini, tanaman hias banyak digandrungi oleh banyak orang.

Lonjakan minat ini dipicu oleh banyaknya orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Waktu luang yang bertambah ini mendorong mereka untuk mencari kegiatan baru, dan merawat tanaman hias menjadi salah satu pilihan yang digemari.

Selain mengisi waktu luang, hobi baru ini juga efektif mengusir kebosanan. Tanaman hias yang dirawat dengan baik bisa mempercantik rumah atau ruangan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan asri. 

Berbagai jenis tanaman hias, mulai dari yang memiliki corak daun indah, kombinasi bunga dan daun, hingga tanaman mini, semuanya punya penggemar masing-masing.

Meningkatnya minat terhadap tanaman hias ternyata juga berdampak pada harga. Permintaan yang tinggi di pasaran, sementara pasokan terbatas, membuat harga beberapa jenis tanaman hias melonjak drastis. 

Salah satu contohnya adalah tanaman janda bolong, yang sempat menjadi primadona. Harga satu tanaman ini bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Tanaman janda bolong memiliki keunikan tersendiri, sehingga wajar jika banyak orang tertarik menanam dan merawatnya. 

Namun, tanpa perawatan yang tepat, tanaman ini bisa cepat layu dan mati, membuat keindahannya tidak dapat dinikmati dalam waktu lama. Untuk itu, penting untuk mengetahui cara merawat tanaman janda bolong.

Tanaman Hias Janda Bolong

Tanaman hias yang dikenal sebagai janda bolong dan pernah menjadi incaran banyak orang ini termasuk dalam keluarga Araceae, atau suku talas-talasan, dengan genus Monstera Adans. 

Nama ilmiah dari tanaman ini adalah Monstera adansonii. Meskipun sangat populer di Indonesia, tanaman ini sebenarnya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, kemudian dibudidayakan oleh para pecinta tanaman hias di Indonesia.

Penyebaran tanaman hias ini di Indonesia terbilang sangat cepat. Dari sekian banyak spesies yang ada di Amerika, hanya 48 spesies Monstera yang menyebar dengan cepat, termasuk tanaman hias ini.

Ketenaran tanaman janda bolong dimulai saat seorang petani dari Bogor berhasil menjualnya kepada pembeli dari Jepang dengan harga yang sangat fantastis, mencapai ratusan juta rupiah, atau lebih tepatnya sekitar 120 juta rupiah. 

Transaksi inilah yang memicu banyak orang di Indonesia untuk ikut membudidayakannya. 

Namun, proses pengembangbiakannya terbilang cukup sulit, berbeda dengan perawatannya yang relatif mudah. Meskipun mudah, perawatan tetap tidak boleh diabaikan.

Harga jual tanaman ini sangat dipengaruhi oleh tingkat popularitasnya. Jika salah satu jenisnya sedang viral, harganya bisa melambung tinggi, bahkan naik hingga 50 persen. Harga bibitnya saja bisa mencapai jutaan rupiah, sekitar 2 sampai 3 juta rupiah.

Tanaman ini dapat tumbuh hingga sekitar 1 meter jika diberi tiang penyangga. Namun, di habitat aslinya, tanaman ini dapat tumbuh lebih tinggi, yaitu antara 2 hingga 4 meter.

Nama "janda bolong" sendiri berasal dari masyarakat Jawa yang menyebut tanaman ini dengan istilah "ron phodo", yang berarti "daun yang berlubang". 

Saat diucapkan dengan cepat, terdengar seperti "ron dho bolong", di mana "rondo" dalam bahasa Jawa berarti janda. Meskipun nama ini berasal dari masyarakat Jawa, tanaman dengan ciri khas daun berlubang ini telah dikenal luas di seluruh Indonesia.

Penyebab Tanaman Hias Janda Bolong Layu

Sebelum mempelajari cara untuk merawat tanaman janda bolong, penting untuk mengetahui beberapa penyebab umum mengapa tanaman ini bisa layu. 

Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat melakukan perawatan dengan lebih tepat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa membuat tanaman janda bolong cepat layu.

Serangan Hama

Tanaman hias bisa layu atau daunnya keriting bukan hanya karena kesalahan perawatan, tetapi juga akibat serangan hama. Hama yang sering menyerang tanaman janda bolong antara lain kutu putih, thrips, dan laba-laba. 

Hama-hama ini dapat merusak bentuk daun dan mengisap sari-sari makanan, sehingga menghambat pertumbuhan.

Ketika sari dan nutrisi terhisap sebelum sampai ke ujung daun, daun janda bolong bisa menjadi keriting. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa tanaman secara rutin. 

Hama-hama ini biasanya mudah terlihat di bagian atas daun, meskipun untuk tungau laba-laba, Anda perlu melihatnya dengan lebih teliti karena ukurannya yang sangat kecil.

Kekurangan atau Kelebihan Air

Penyiraman merupakan faktor penting yang sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman janda bolong. Anda harus memastikan tanaman mendapat jumlah air yang tepat.

Jika tanaman kekurangan air, daunnya bisa tidak tumbuh maksimal atau bahkan menggulung, yang akan mengurangi keindahannya dan bisa menurunkan harga jual. 

Sebaliknya, terlalu banyak air juga bisa berdampak buruk. Tanah yang terus basah akan menyebabkan akar membusuk dan daun menjadi layu.

Kondisi Tanah yang Kurang Lembap

Daun janda bolong yang melengkung atau keriting juga bisa disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang lembap. Tanaman ini idealnya membutuhkan kelembapan sekitar 40%. 

Jika kelembapan tanah di bawah angka tersebut, daun tidak hanya akan melengkung atau keriting, tetapi juga bisa berubah warna menjadi cokelat.

Anda bisa memeriksa kelembapan tanah secara berkala, bahkan menggunakan alat seperti termometer atau higrometer. Jika kelembapan berada di angka 40%, berarti kondisi tanah ideal untuk pertumbuhan tanaman ini.

Ukuran Pot yang Tidak Tepat

Pertumbuhan tanaman janda bolong yang baik ditandai dengan ukurannya yang membesar. Ketika ini terjadi, segera ganti pot dengan ukuran yang lebih besar. 

Membiarkan tanaman tetap berada di pot kecil akan menghambat pertumbuhannya. Saat mengganti pot, pastikan saluran air pada pot baru berfungsi dengan baik. 

Saluran yang tersumbat bisa menyebabkan genangan air, membuat kelembapan tanah tidak ideal, dan akhirnya menghambat pertumbuhan serta membuat daun-daunnya keriting.

Paparan Sinar Matahari Langsung

Tanaman janda bolong bisa mengalami stres, yang dapat mengganggu kesehatan dan pertumbuhannya. Salah satu penyebab stres utama adalah paparan sinar matahari langsung, yang membuat tanaman kepanasan.

Jika terkena sinar matahari langsung, air dalam tanaman akan cepat menguap. Kekeringan pada akar dapat menyebabkan tanaman mati. Tentu Anda tidak ingin tanaman hias mahal Anda stres atau mati dengan cepat, bukan?

Cara Merawat Tanaman Janda Bolong

Setelah mengetahui berbagai faktor yang dapat menyebabkan tanaman janda bolong cepat layu, kini saatnya membahas cara merawat tanaman janda bolong agar tumbuh subur dan sehat. Berikut adalah panduan perawatannya.

Rutinitas Penyiraman

Tanaman janda bolong memerlukan jumlah air yang cukup agar media tanamnya tidak mengering dan tanamannya tidak layu. Kekurangan air bisa mengganggu proses fotosintesis. 

Namun, penyiraman berlebihan juga berbahaya karena dapat membuat tanah terlalu lembap, yang berujung pada pembusukan akar.

Untuk itu, Anda bisa menyiramnya dua kali sehari. Hindari menyiram di siang hari karena dapat mengganggu fotosintesis. Waktu terbaik adalah pagi dan sore hari.

Perhatian pada Media Tanam

Saat menanam atau merawat janda bolong, penting untuk selalu memperhatikan kondisi tanahnya. Sebagai tanaman merambat, pemilihan media tanam yang tepat sangat krusial.

Bagi pemula, komposisi campuran tanah yang ideal adalah 1:1, yaitu perbandingan tanah gambut dengan tanah biasa. 

Campuran ini tidak hanya mendukung pertumbuhan optimal, tetapi juga memastikan akar tanaman mendapatkan pasokan oksigen yang cukup.

Pemberian Nutrisi Tambahan

Agar tanaman tumbuh dengan baik, berikan nutrisi tambahan berupa pupuk. Pupuk memang diperlukan, tetapi jangan terlalu sering.

Anda bisa memberikan pupuk dasar saat awal penanaman. Setelah tanaman tumbuh besar, berikan pupuk lanjutan sekitar enam bulan sekali agar asupan nutrisi tidak berlebihan atau kekurangan.

Sediakan Penyangga untuk Merambat

Karena janda bolong adalah tanaman merambat, sediakan ruang agar ia bisa tumbuh ke atas. Dengan membiarkannya merambat, tanaman ini akan terlihat lebih indah dan asri. Anda bisa meletakkan potnya di dekat dinding atau menggunakan tiang penyangga.

Hindari Sinar Matahari Langsung

Tanaman ini tidak tahan sinar matahari langsung, yang bisa membuatnya layu dan tanah cepat kering. Terkena sinar matahari langsung juga bisa membuat daunnya menguning, sehingga mengurangi keindahan dan nilai jualnya. 

Jika diletakkan di dalam ruangan, letakkan di dekat jendela. Jika di luar, berikan pelindung agar tidak terpapar matahari secara langsung.

Suhu Lingkungan Ideal

Pertumbuhan tanaman janda bolong sangat dipengaruhi oleh kondisi suhu. Suhu ideal untuk tanaman ini berkisar 23-30 derajat Celsius pada siang hari, dan sekitar 15 derajat Celsius pada malam hari.

Ganti Pot yang Lebih Besar

Tanda tanaman janda bolong tumbuh dengan baik adalah ukurannya yang semakin besar. Jika ini terjadi, segera pindahkan ke pot yang lebih besar agar pertumbuhannya lebih maksimal dan keindahannya bisa dinikmati lebih lama.

Sebagai penutup, memang tidak sulit, bukan, cara merawat tanaman janda bolong? Dengan perhatian dan langkah yang tepat, tanaman ini akan tumbuh subur dan indah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index