JAKARTA — Menjelang berakhirnya pekan Iduladha 2025, harga sejumlah bahan pokok (sembako) di pasar eceran nasional mengalami fluktuasi. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), pergerakan harga sembako per Senin, 17 Juni 2025, menunjukkan tren bervariasi. Beberapa komoditas mengalami penurunan, sementara sebagian lainnya justru mengalami kenaikan harga.
Data resmi dari Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dirilis pukul 08.30 WIB memperlihatkan bahwa komoditas seperti cabai rawit merah dan bawang merah mengalami penurunan harga, sedangkan harga daging ayam ras dan telur ayam ras tercatat mengalami kenaikan.
Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, fluktuasi harga yang terjadi kali ini merupakan bagian dari dinamika pasar menjelang momentum besar seperti Iduladha, di mana permintaan terhadap sejumlah bahan pangan meningkat signifikan.
“Perubahan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas wajar. Kami terus melakukan pemantauan ketat agar ketersediaan pangan nasional tetap stabil, apalagi menjelang momen besar seperti Iduladha,” ujar Arief Prasetyo Adi.
Harga Beras dan Bahan Pokok Mengalami Perubahan Tipis
Salah satu bahan pokok yang menjadi perhatian utama masyarakat adalah beras. Berdasarkan data Bapanas, harga beras premium per 17 Juni 2025 mengalami kenaikan tipis menjadi Rp15.788 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp15.727 per kilogram.
Namun, beras medium justru mengalami sedikit penurunan dari Rp13.944 per kilogram menjadi Rp13.940 per kilogram. Sedangkan untuk beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog, harga turun dari Rp12.569 per kilogram menjadi Rp12.526 per kilogram.
Selain beras, harga jagung untuk tingkat peternak turun cukup signifikan dari Rp6.205 per kilogram menjadi Rp5.749 per kilogram. Ini menjadi kabar baik bagi para peternak yang sangat bergantung pada jagung sebagai bahan pakan utama.
Sementara itu, harga kedelai impor juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp10.842 per kilogram dari sebelumnya Rp10.855 per kilogram.
Harga Bumbu Dapur: Cabai dan Bawang Merah Turun
Untuk komoditas bumbu dapur, terdapat kabar baik bagi konsumen rumah tangga. Harga bawang merah turun menjadi Rp40.831 per kilogram dari sebelumnya Rp41.992 per kilogram. Hal yang sama terjadi pada cabai merah keriting, yang kini dihargai Rp43.393 per kilogram, turun dari Rp43.783 per kilogram.
Penurunan juga terjadi pada cabai merah besar, yang kini dibanderol Rp45.108 per kilogram, dari sebelumnya Rp46.118 per kilogram. Komoditas cabai rawit merah yang sering menjadi penyumbang inflasi pun mengalami penurunan, dari Rp51.825 per kilogram menjadi Rp51.373 per kilogram.
Namun demikian, harga bawang putih bonggol justru naik tipis dari Rp39.370 per kilogram menjadi Rp39.791 per kilogram.
Menurut Arief, fluktuasi harga bumbu dapur, khususnya cabai dan bawang, sangat dipengaruhi oleh kondisi pasokan di daerah sentra produksi serta pola konsumsi masyarakat menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Ketersediaan pasokan cabai dan bawang merah kita pastikan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Kami juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menjaga kelancaran distribusi dari daerah produksi ke pasar,” jelas Arief.
Harga Daging dan Telur: Ayam Ras dan Telur Naik
Di sektor protein hewani, harga daging ayam ras tercatat mengalami kenaikan menjadi Rp35.429 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp34.908 per kilogram. Begitu pula dengan telur ayam ras, yang mengalami kenaikan dari Rp29.160 per kilogram menjadi Rp29.441 per kilogram.
Sementara itu, harga daging sapi murni turun menjadi Rp134.684 per kilogram dari Rp135.416 per kilogram. Penurunan harga yang cukup signifikan terjadi pada daging kerbau beku impor, dari Rp104.979 per kilogram menjadi Rp95.278 per kilogram.
Untuk daging kerbau lokal segar, harga turun dari Rp140.488 per kilogram menjadi Rp138.214 per kilogram.
Arief Prasetyo menambahkan bahwa kenaikan harga ayam dan telur menjelang Iduladha merupakan tren musiman. Hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap sumber protein untuk perayaan hari besar.
“Meski ada kenaikan harga, kami memastikan ketersediaan stok daging ayam dan telur dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuh Arief.
Harga Minyak Goreng dan Gula
Pada sektor minyak goreng, tren penurunan harga masih berlanjut. Harga minyak goreng kemasan turun menjadi Rp20.565 per liter dari sebelumnya Rp20.792 per liter. Untuk minyak goreng curah, harga turun dari Rp17.625 per liter menjadi Rp17.323 per liter.
Produk Minyakita yang merupakan program pemerintah juga mengalami penurunan harga menjadi Rp17.449 per liter, dari sebelumnya Rp17.571 per liter.
Sementara itu, harga gula konsumsi justru naik tipis dari Rp18.443 per kilogram menjadi Rp18.528 per kilogram.
Harga Tepung dan Ikan
Untuk komoditas tepung, tepung terigu curah turun dari Rp9.790 per kilogram menjadi Rp9.722 per kilogram, sedangkan tepung terigu kemasan turun menjadi Rp12.605 per kilogram dari sebelumnya Rp12.977 per kilogram.
Di sektor perikanan, sebagian besar harga mengalami kenaikan. Ikan kembung kini dihargai Rp42.133 per kilogram dari Rp41.054 per kilogram. Ikan tongkol naik menjadi Rp35.003 per kilogram dari sebelumnya Rp34.280 per kilogram, sedangkan ikan bandeng naik dari Rp34.490 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram.
Namun demikian, harga garam konsumsi turun dari Rp11.600 per kilogram menjadi Rp11.422 per kilogram.
Pemerintah Terus Awasi Pergerakan Harga
Bapanas menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan secara intensif terhadap pergerakan harga pangan nasional. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku distribusi terus diperkuat guna mengantisipasi potensi kenaikan harga yang berlebihan, khususnya pada komoditas strategis.
“Kami akan terus mengawal harga pangan agar stabil, terutama menjelang Iduladha. Masyarakat tidak perlu khawatir karena pasokan dipastikan aman,” tutup Arief Prasetyo Adi.
Dengan berbagai dinamika harga yang terjadi menjelang Iduladha 2025 ini, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam berbelanja, serta memanfaatkan program stabilisasi harga yang telah disiapkan pemerintah. Dengan sinergi pemerintah dan masyarakat, diharapkan kebutuhan pangan dapat terus terpenuhi dengan harga yang stabil dan terjangkau.