Kuliner

Kuliner Khas Sunda Meriahkan Ramadhan di Bali: Nostalgia Rasa di Kampung Sunda

Kuliner Khas Sunda Meriahkan Ramadhan di Bali: Nostalgia Rasa di Kampung Sunda
Kuliner Khas Sunda Meriahkan Ramadhan di Bali: Nostalgia Rasa di Kampung Sunda

JAKARTA  - Festival Ramadhan di Bali tahun ini menghadirkan pengalaman kuliner unik dan menarik. Menawarkan sensasi nostalgia bagi para pengunjung, terutama bagi mereka yang merantau dari Jawa Barat. Bertempat di Jalan Marlboro, Gang X, Kota Denpasar, seorang pengemudi taksi wisata, Muhammad Aditya Pratama (22), dengan penuh semangat menawarkan kue oncom dan kue cucur kepada para pengunjung.

"Silakan teh, aa kue cucurnya," serunya sambil menggunakan panggilan khas Sunda, menarik perhatian setiap orang yang melintas di depan stan "Titipan Kampung Sunda Bali". Tak sedikit yang tergoda untuk mencoba dan membeli jajanan khas itu. Kue cucur yang ditawarkan Aditya memiliki bentuk bulat loncong yang unik, berbeda dengan cucur pada umumnya yang berbentuk bulat lempeng. Perpaduan cita rasa manis, tekstur padat, dan sedikit renyah menciptakan daya tarik tersendiri bagi para penikmatnya.

Kembalinya Rasa yang Dirindukan

Dibanderol seharga Rp 2.500 per biji, kue cucur dan oncom ini khusus dibuat untuk meramaikan Festival Ramadhan kali ini. Aditya menjelaskan bahwa bahan-bahan baku didatangkan langsung dari Jawa Barat. "Iya, bahan-bahannya dari sana," ungkap Aditya. "Makanya ada orang bilang kok mahal, karena kami bahan-bahannya langsung dari sana," tambah pria yang juga menjadi penarik perhatian dengan senyumnya yang ramah tersebut.

Nostalgia Rasa dan Kenangan Kampung Halaman

Aura (22), seorang pengunjung dan penjahit asal Tasikmalaya, turut berbagi pengalamannya. Kehadirannya di festival ini membangkitkan kenangan manis akan kampung halamannya. "Soalnya ingat sama kampung. (Beli kue cucur) untuk mengobati rindu sama kampung sendiri," ujarnya sambil tersenyum. Menurut Aura, kue cucur yang biasa dijual di Bali tak mampu menyaingi cita rasa khas dari kampung halaman.

Menghidupkan Usaha Mikro dan Kuliner Sunda di Bali

Festival Ramadhan kali ini juga mendapat dukungan penuh dari Ketua Panitia, Asep Abdullah Kepin (30), yang menjelaskan bahwa acara ini merupakan wadah bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan memperkenalkan kuliner khas Jawa Barat di Bali. "Sono itu artinya mengobati rindu para perantau Jawa Barat," ungkap Asep mengenai tajuk acara ini. Dengan mengusung tema "sono ku rasa, sono ku aya na", festival ini tidak hanya menyajikan berbagai makanan khas namun juga membangkitkan memori lama bagi perantau asal Jawa Barat yang kini menetap di Bali.

Ragam Kuliner yang Menarik

Tak hanya kue cucur dan oncom, festival ini juga menyediakan setidaknya 20 lapak kuliner khas Jawa Barat lainnya seperti combro, tutut, seblak, cireng, bakso, serta minuman-minuman tradisional yang melegenda. Para pengunjung diajak bernostalgia sambil menikmati cita rasa autentik dari berbagai makanan yang mungkin jarang ditemukan di Pulau Dewata.

Keseruan yang Terus Berlanjut

Festival Ramadhan Kampung Sunda ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 20 Maret 2025 dan dibuka setiap harinya mulai pukul 16.00 hingga waktu berbuka puasa. Acara ini tidak hanya menjadi momen istimewa untuk bernostalgia namun juga membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang dan memperluas jangkauan pasar mereka.

Aditya berharap festival ini bisa menjadi agenda tahunan di Bali, sehingga keberagaman kuliner Nusantara bisa terus dinikmati dan dilestarikan dengan baik. Dengan wajah penuh semangat dan harapan tinggi, Aditya merasa optimis bahwa acara seperti ini dapat terus merangkul komunitas Jawa Barat, sekaligus menawarkan pengalaman budaya yang kaya dan beragam kepada masyarakat Bali dan wisatawan.

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Pariwisata Lokal

Menghadirkan festival kuliner khas Sunda di Bali memberikan dampak positif bagi masyarakat serta pariwisata lokal. Tidak hanya membawa nostalgia bagi para perantau dari Jawa Barat, acara ini juga sukses menarik perhatian wisatawan dan penduduk lokal yang tertarik dengan keanekaragaman budaya dan kuliner Indonesia.

Dengan semakin meningkatnya minat dan partisipasi masyarakat, diharapkan festival kuliner ini dapat terus berlangsung dan menjadi salah satu ikon perayaan Ramadhan di Bali. Festival ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dan cinta tanah air dapat terwujud dalam bentuk yang sederhana namun bermakna, melalui sajian kuliner yang penuh kenangan.

Festival Ramadhan Kampung Sunda di Bali menegaskan pentingnya menjaga warisan kuliner dan budaya Indonesia. Memperkenalkan rasa dan aroma makanan khas dari berbagai daerah memberikan pengalaman tak terlupakan bagi siapa saja yang datang berkunjung dan menikmati suguhan yang ada. Kuliner Sunda di Bali bukan sekadar suguhan lidah semata, melainkan sebuah pengalaman menyelami kekayaan budaya Nusantara.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index