JAKARTA - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) telah mengambil langkah strategis dengan menjalin kerjasama bersama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) dalam upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan di lingkungan perusahaan dan seluruh anggotanya. Langkah ini dianggap sebagai fondasi dalam menciptakan ketahanan logistik nasional yang lebih kuat dan tangguh.
Pada tanggal 3 Maret 2025, Wakil Ketua Umum ALFI Bidang Organisasi dan Kelembagaan DPP ALFI, M. Nuh Nasution, menekankan pentingnya ketahanan logistik sebagai manifestasi dari komitmen bela negara. "Ini merupakan langkah awal. Selama ini kita sudah sering bicara soal ketahanan energi, sumberdaya, maupun pangan. Saatnya, kini kita juga bicara soal ketahanan logistik nasional," ujar M. Nuh dalam sambutannya di Jakarta.
Pentingnya Ketahanan Logistik dalam Konteks Nasional
Ketahanan logistik adalah topik yang mulai mendapatkan perhatian lebih, mengingat meningkatnya kompleksitas rantai pasok global dan tantangan domestik yang dihadapi oleh Indonesia. Ketahanan logistik diartikan sebagai kemampuan suatu negara untuk menjaga kelancaran distribusi barang dan jasa meskipun dihadapkan pada gangguan yang sifatnya mendadak ataupun berkepanjangan.
Kerjasama dengan Lemhannas diharapkan mampu mengintegrasikan strategi ketahanan logistik dengan prinsip-prinsip kebangsaan sehingga seluruh ekosistem logistik nasional dapat lebih solid dan siap menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. M. Nuh menambahkan bahwa pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
Penguatan Sumber Daya dan Infrastruktur
Lebih jauh, ALFI berencana untuk memperkuat sumber daya manusia serta membenahi infrastruktur logistik yang ada. Pelatihan dan pendidikan yang berorientasi pada penanaman nilai kebangsaan serta wawasan kebangsaan akan menjadi prioritas utama. "Sumber daya manusia yang berkualitas, sadar kebangsaan, dan memiliki komitmen bela negara adalah kunci sukses dalam menciptakan ketahanan logistik yang tangguh," papar M. Nuh.
Selain penguatan SDM, modernisasi infrastruktur logistik juga menjadi bagian penting dalam rencana ALFI. Peningkatan fasilitas pergudangan, pelabuhan, dan sektor transportasi akan dilakukan guna menunjang efisiensi dan efektifitas rantai pasok nasional.
Peran Kolaboratif ALFI dan Lemhannas
Kerjasama yang terpadu antara ALFI dan Lemhannas ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang komprehensif dalam berbagai aspek. Lemhannas, sebagai lembaga yang memiliki spesialisasi dalam merumuskan konsep dan strategi pertahanan nasional, diharapkan dapat memberikan masukan berharga terkait strategi kebijakan logistik yang sejalan dengan visi kebangsaan.
"Dengan adanya kerjasama ini, kita ingin mengedukasi dan menyadarkan semua pihak bahwa ketahanan logistik adalah hal yang sangat strategis. Ini bukan sekadar masalah bisnis, melainkan bagian dari kelangsungan hidup dan kehormatan negara," tegas M. Nuh.
Dukungan Pemerintah dan Sektor Swasta
ALFI juga mengharapkan dukungan penuh dari pemerintah dalam bentuk kebijakan yang mendukung dan memfasilitasi terciptanya sistem logistik nasional yang tahan terhadap berbagai kondisi. Kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta dianggap krusial untuk mempercepat pencapaian target ketahanan logistik yang telah dicanangkan.
Di sisi lain, keterlibatan aktif dari sektor swasta juga sangat dibutuhkan. Inovasi dan investasi dalam teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi rantai pasok adalah elemen yang tidak dapat diabaikan. "Sektor swasta memiliki peran yang sangat penting dalam inovasi teknologi untuk mendukung ketahanan logistik," tambah M. Nuh.
Masa Depan Ketahanan Logistik di Indonesia
Dengan adanya sinergi yang kuat antara ALFI dan Lemhannas, diharapkan bahwa ketahanan logistik di Indonesia tidak hanya sekadar wacana, tetapi segera terealisasi dalam langkah konkret yang bisa diukur dan dievaluasi. Optimisme menyongsong masa depan diharapkan mampu menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kesiapan dan adaptabilitas sistem logistik nasional menghadapi tantangan zaman.
Melalui inisiatif ini, Indonesia diharapkan dapat menempatkan diri sebagai salah satu negara dengan sistem logistik yang robust di dunia, yang tidak hanya mampu mengakomodasi kebutuhan domestik tetapi juga bersaing secara global. Dengan demikian, kerjasama ini bukan hanya bermanfaat bagi ALFI dan Lemhannas semata, tetapi bagi seluruh elemen bangsa dan negara.
Dalam menghadapi era disrupsi dan ketidakpastian yang semakin mengglobal, ketahanan logistik menjadi lebih dari sekadar kebutuhan; ia adalah strategi pertahanan negara yang harus diterapkan dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif. M. Nuh menutup sambutannya dengan harapan bahwa kerja sama ini akan menjadi model bagi integrasi sektoral yang lebih luas di masa mendatang.