JAKARTA - Ribuan pemudik memadati Pelabuhan Sei Kolak, Kijang, pada Sabtu, 292 Maret 2025 untuk melakukan perjalanan mudik ke berbagai daerah di Indonesia. Kapal milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), KM Tidar, menjadi moda transportasi favorit karena harga tiketnya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
Berdasarkan laporan dari pihak Pelni, jumlah penumpang yang berangkat pada hari ini mencapai 1.900 orang. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan dengan jumlah pemudik pada puncak arus mudik tahun lalu, yang hanya mencapai 1.300 orang. Kepala Kantor Pelni Tanjungpinang, Putra Kencana, mengonfirmasi peningkatan tersebut sebagai indikasi tingginya minat masyarakat untuk menggunakan layanan kapal laut.
Peningkatan Jumlah Pemudik
“Kami melihat adanya lonjakan jumlah pemudik yang cukup signifikan tahun ini. Dari 1.300 penumpang tahun lalu, sekarang meningkat menjadi 1.900 penumpang. Hal ini menunjukkan bahwa kapal Pelni masih menjadi pilihan utama masyarakat karena faktor harga yang lebih terjangkau serta kenyamanan perjalanan laut,” ujar Putra Kencana saat dikonfirmasi di Pelabuhan Sei Kolak.
Sejumlah pemudik yang ditemui di pelabuhan menyatakan alasan mereka memilih kapal Pelni sebagai moda transportasi utama. Salah satunya, Desi, yang hendak pulang kampung ke Malang bersama suaminya. Ia mengaku telah memesan tiket kapal sejak Februari 2025 untuk memastikan mendapatkan kursi pada puncak arus mudik.
“Harga tiket kapal lebih murah dibandingkan pesawat. Selain itu, perjalanan laut juga lebih nyaman karena bisa membawa lebih banyak barang tanpa biaya tambahan yang besar,” kata Desi.
Rute Pelayaran Kapal Pelni
KM Tidar dijadwalkan berlayar dari Pelabuhan Sei Kolak dengan tujuan Jakarta, Surabaya, Makassar, Bau-bau, Maumere, Larantuka, Lewoleba, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Armada ini menjadi salah satu andalan bagi pemudik yang ingin pulang kampung ke daerah-daerah tersebut.
Pelni telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, termasuk menambah frekuensi perjalanan kapal serta meningkatkan layanan di pelabuhan. Petugas lapangan di Pelabuhan Sei Kolak juga dikerahkan untuk membantu mengatur arus pemudik agar proses keberangkatan berjalan lancar.
Persiapan dan Pengamanan di Pelabuhan
Guna memastikan kelancaran arus mudik, Pelni bekerja sama dengan otoritas pelabuhan dan aparat keamanan dalam melakukan pengawasan di lokasi. Langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi gangguan seperti penumpang gelap, barang bawaan berlebihan, serta memastikan keselamatan seluruh penumpang selama perjalanan.
“Kami telah menyiapkan tim pengamanan dan petugas lapangan untuk memastikan seluruh prosedur keberangkatan berjalan dengan tertib. Selain itu, kapal telah dicek kelayakan operasionalnya untuk memastikan keselamatan seluruh pemudik,” jelas Putra Kencana.
Ia juga mengimbau para pemudik untuk datang lebih awal ke pelabuhan guna menghindari antrean panjang serta memastikan seluruh dokumen perjalanan, termasuk tiket dan identitas diri, sudah siap sebelum keberangkatan.
Antisipasi Arus Balik
Selain mengatur keberangkatan, Pelni juga telah menyiapkan langkah-langkah guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus balik yang diprediksi terjadi setelah libur Lebaran. Penambahan jadwal perjalanan kapal akan disesuaikan dengan permintaan tiket pemudik yang ingin kembali ke tempat perantauan.
“Kami memperkirakan lonjakan arus balik akan terjadi sekitar tanggal 6 April 2025. Oleh karena itu, Pelni akan mengoptimalkan armada kapal yang tersedia untuk mengakomodasi kepulangan pemudik,” tambah Putra Kencana.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, diharapkan layanan mudik melalui jalur laut dapat berjalan lancar dan aman, sehingga masyarakat dapat menikmati momen Lebaran bersama keluarga tanpa kendala dalam perjalanan.