Industri

Kemenperin Tingkatkan SDM Industri Furnitur untuk Peningkatan Kinerja dan Ekspor

Kemenperin Tingkatkan SDM Industri Furnitur untuk Peningkatan Kinerja dan Ekspor
Kemenperin Tingkatkan SDM Industri Furnitur untuk Peningkatan Kinerja dan Ekspor

JAKARTA  – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) semakin giat mendorong sektor industri furnitur dalam negeri untuk berkontribusi lebih besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional dan memperluas pasar ekspor. Salah satu strategi utama yang diambil adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan kompeten di sektor furnitur, guna menghadapi tantangan global dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Menurut Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, SDM yang berkualitas menjadi elemen penting untuk mendongkrak performa industri furnitur Indonesia. “SDM terampil di sektor furnitur menjadi salah satu kunci utama untuk mendorong kinerja industri furnitur dalam negeri. Terlebih lagi, Kemenperin memiliki Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal yang aktif mencetak SDM kompeten di sektor tersebut,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Peran Politeknik dalam Pengembangan SDM Industri Furnitur

Kemenperin tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas industri furnitur, tetapi juga memastikan bahwa industri tersebut memiliki tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di pasar global. Dalam hal ini, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu (Polifurneka) Kendal berperan besar. Politeknik ini merupakan lembaga pendidikan vokasi yang menjadi andalan Kemenperin dalam mencetak SDM yang sesuai dengan tuntutan industri furnitur yang berkembang pesat.

Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) terus melakukan berbagai inovasi untuk mempercepat proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, bekerja sama dengan banyak pihak. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan perusahaan industri furnitur di dalam negeri, tetapi juga melibatkan institusi pendidikan, asosiasi, dan mitra dari luar negeri. Semua ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan dunia industri yang semakin kompleks.

Meningkatnya Potensi Industri Furnitur Nasional

Seiring dengan upaya pengembangan SDM, kinerja industri furnitur Indonesia juga menunjukkan hasil yang menggembirakan. Berdasarkan data dari Kemenperin, pada periode Januari hingga November 2024, industri furnitur Indonesia mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 2,07%. Industri furnitur ini juga berkontribusi hingga 51,81% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas nasional.

Selain itu, ekspor produk furnitur Indonesia juga mengalami peningkatan. Nilai ekspor furnitur pada tahun 2024 tercatat mencapai USD 1,47 miliar, atau meningkat 0,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Ini menunjukkan bahwa meskipun tantangan global cukup besar, industri furnitur Indonesia mampu mempertahankan performa yang solid di pasar internasional.

Kolaborasi Internasional dalam Pengembangan SDM

Kemenperin juga menyadari pentingnya kolaborasi internasional dalam mempercepat pengembangan SDM industri furnitur. Untuk itu, pihaknya aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Salah satunya adalah kerja sama dengan CAD+T Australasia Pty/Ltd dan Universitas Pradita, yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan SDM industri furnitur.

Pada 24 Maret 2025 lalu, Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu Kendal (Polifurneka) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan kedua mitra tersebut. MoU ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan SDM industri furnitur, sehingga mereka dapat memenuhi tuntutan pasar global yang semakin kompetitif.

Kepala BPSDMI, Masrokhan, menekankan pentingnya kerja sama dengan mitra-mitra internasional untuk mencetak SDM yang berdaya saing global. “Kerja sama dengan mitra merupakan satu hal penting yang dapat mendukung peningkatan kompetensi dan daya saing SDM industri. Kami sedang merintis banyak kerja sama dengan mitra luar negeri untuk mencetak SDM industri yang berdaya saing global,” ujar Masrokhan.

Langkah Strategis Kemenperin dalam Menghadapi Tantangan Global

Industri furnitur Indonesia memang dihadapkan pada tantangan global yang tidak mudah. Namun, dengan peningkatan kompetensi SDM dan kolaborasi yang erat antara sektor industri dan pendidikan, Kemenperin optimis bahwa sektor furnitur Indonesia akan semakin maju. Selain itu, upaya Kemenperin untuk memperluas pasar ekspor juga menjadi faktor penting dalam menggenjot kinerja industri furnitur nasional.

Langkah-langkah strategis ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri furnitur global, serta memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia berpotensi untuk menjadi salah satu negara dengan sektor furnitur yang paling kompetitif di dunia.

Dengan adanya pengembangan SDM yang berkualitas, dukungan dari berbagai pihak, serta inovasi yang terus dilakukan, Kemenperin menunjukkan komitmennya untuk memajukan industri furnitur Indonesia dan memperkuat kontribusinya terhadap perekonomian global.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index