JAKARTA - Olahraga tidak hanya penting untuk menjaga kebugaran, tetapi juga memiliki peran krusial dalam meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik teratur dapat membantu menurunkan risiko penyakit kronis, memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan kualitas tidur
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa olahraga memberikan pengaruh positif yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, baik secara fisik maupun mental.
“Olahraga yang dilakukan secara rutin bukan hanya membuat tubuh lebih sehat, tetapi juga memperkuat mental karena dapat mengurangi stres dan kecemasan,” ungkap seorang praktisi kesehatan dalam laporan tersebut.
Disebutkan dalam laporan yang sama, manfaat olahraga tak hanya sebatas menjaga kebugaran jasmani. Aktivitas fisik juga membantu menurunkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, hipertensi, hingga beberapa jenis kanker. Bahkan, olahraga teratur diketahui memperbaiki sirkulasi darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap individu disarankan melakukan aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Angka ini dianggap cukup untuk menjaga kesehatan jangka panjang dan menurunkan risiko kematian dini.
“Berolahraga secara rutin minimal 30 menit sehari mampu menurunkan risiko terkena penyakit kronis, serta membuat kualitas hidup menjadi lebih baik,” jelas narasumber dalam laporan tersebut.
Selain manfaat fisik, olahraga juga berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik diketahui meningkatkan produksi hormon endorfin yang membantu menimbulkan perasaan bahagia dan menurunkan tingkat stres. Hal ini pula yang menjadi alasan olahraga kerap direkomendasikan sebagai terapi tambahan untuk penderita depresi atau gangguan kecemasan.
Olahraga juga berdampak positif pada kualitas tidur. Studi menunjukkan bahwa orang yang rutin berolahraga memiliki pola tidur yang lebih baik dan lebih mudah terlelap di malam hari. Ini disebabkan karena olahraga membantu mengatur ritme sirkadian tubuh serta mengurangi ketegangan otot.
Tak hanya untuk dewasa, olahraga juga penting bagi anak-anak dan remaja. Kegiatan fisik membantu tumbuh kembang optimal, memperkuat tulang dan otot, serta membentuk kebiasaan gaya hidup sehat sejak dini. Hal ini juga menurunkan risiko obesitas pada usia muda, yang bisa memicu berbagai penyakit serius di kemudian hari.
Namun, meski memiliki segudang manfaat, banyak masyarakat yang masih abai untuk berolahraga secara teratur. Kesibukan pekerjaan, kebiasaan sedentari, hingga kurangnya kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik menjadi kendala yang kerap dijumpai.
“Gaya hidup modern saat ini sering kali membuat orang lupa akan pentingnya olahraga, padahal aktivitas sederhana seperti jalan kaki pun sudah cukup memberi manfaat jika dilakukan secara rutin,” tambah narasumber seperti dikutip dari BertuahPos.
Pakar juga mengingatkan, bagi mereka yang baru memulai olahraga, sebaiknya dilakukan secara bertahap dengan durasi dan intensitas yang disesuaikan kondisi tubuh. Pemanasan sebelum berolahraga serta pendinginan setelahnya juga penting dilakukan untuk mencegah cedera otot.
Lebih lanjut, aktivitas fisik sebaiknya dipadukan dengan pola makan sehat dan istirahat yang cukup. Kombinasi ini diyakini dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pemerintah sendiri melalui berbagai instansi kesehatan telah menggiatkan kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang salah satu pilarnya adalah rutin berolahraga. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatannya.
“Saat ini, kesadaran masyarakat memang mulai meningkat, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk menjadikan olahraga sebagai budaya,” ujar pakar yang dikutip dalam laporan tersebut.
Melalui edukasi yang berkelanjutan dan contoh nyata dari tokoh masyarakat, olahraga diharapkan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehari-hari. Dengan begitu, angka kejadian penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia dapat ditekan.