JAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat yang dapat disertai angin kencang dan kilat di sejumlah wilayah Indonesia pada Senin, 30 Juni 2025. Kondisi ini diperkirakan dapat berdampak pada aktivitas masyarakat dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
BMKG melalui akun resmi InfoBMKG menyebut beberapa wilayah yang masuk kategori siaga terhadap cuaca ekstrem pada hari ini, yakni Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, serta Papua.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan bahwa pola sirkulasi siklonik yang terpantau di sekitar wilayah Indonesia menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya potensi pembentukan awan konvektif yang menyebabkan hujan lebat.
"BMKG mendeteksi adanya sirkulasi siklonik yang memicu pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah, yang kemudian berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan," ujar Dwikorita.
BMKG juga menjelaskan, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif di kawasan Indonesia turut mendukung pembentukan cuaca ekstrem ini, terutama di wilayah barat dan tengah Indonesia. MJO dikenal sebagai fenomena atmosfer yang membawa gelombang konveksi besar dan berdampak pada peningkatan curah hujan.
Selain itu, suhu muka laut di sebagian besar perairan Indonesia yang masih hangat juga menjadi faktor pendukung, karena mampu menyediakan uap air yang cukup untuk pembentukan awan hujan intens.
Potensi Dampak dan Imbauan BMKG
BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah rawan bencana, untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat diimbau menghindari aktivitas luar ruangan yang tidak mendesak pada saat hujan lebat dan memperhatikan kondisi sekitar yang berpotensi longsor atau banjir.
"Apabila terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang, kami meminta masyarakat segera mencari tempat berlindung yang aman dan tidak berteduh di bawah pohon atau baliho," tegas Dwikorita.
BMKG juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan, termasuk menyiapkan rencana evakuasi jika diperlukan, dan memastikan saluran drainase berfungsi baik untuk meminimalisasi risiko genangan.
Wilayah dengan Risiko Ekstra
Dwikorita menambahkan, berdasarkan hasil pemodelan cuaca terkini, wilayah dengan risiko hujan lebat yang disertai angin kencang paling tinggi meliputi sebagian besar Sumatera bagian tengah dan selatan, pesisir barat Jawa, serta kawasan pegunungan di Sulawesi. Beberapa kota besar seperti Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar juga disebut memiliki peluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Senin ini.
Sementara itu, di kawasan Jawa Timur, BMKG Juanda memperkirakan hujan lebat berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari, dengan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Monitoring dan Informasi Terkini
BMKG meminta masyarakat untuk secara rutin memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi seperti website www.bmkg.go.id, aplikasi mobile InfoBMKG, serta akun media sosial resmi BMKG. Dwikorita menegaskan, "Informasi cuaca yang kami sampaikan bersifat dinamis dan dapat berubah sesuai perkembangan kondisi atmosfer, sehingga masyarakat perlu selalu memperbarui informasi."
Selain peringatan hujan lebat, BMKG juga mengingatkan adanya potensi gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia yang dapat membahayakan pelayaran, terutama kapal nelayan dan perahu kecil.
Peringatan ini berlaku hingga Senin malam, 30 Juni 2025, dan akan diperbarui jika terdapat perkembangan cuaca signifikan.