JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia. Kali ini, perusahaan menggelar Pelatihan Penanganan Hama dan Penyakit Tanaman serta Pembuatan Pestisida Organik di Kelurahan Bulutana, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif unggulan Pupuk Kaltim, yakni Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI), yang bertujuan meningkatkan produktivitas petani sekaligus mengurangi dampak negatif penggunaan bahan kimia berlebihan dalam pertanian.
Mengatasi Tantangan Serangan Hama dan Ketergantungan Pestisida Kimia
Bulutana memiliki potensi pertanian yang besar, terutama untuk komoditas padi. Namun, petani di daerah ini menghadapi tantangan serius akibat serangan hama dan penyakit tanaman. Selama ini, mereka masih mengandalkan pestisida kimia sebagai solusi utama dalam mengendalikan hama, yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan resistensi hama, menurunkan kesuburan tanah, mencemari lingkungan, dan membahayakan kesehatan manusia.
“Untuk itu, perlu ada gagasan baru dalam mengendalikan risiko hama dan penyakit agar lebih ramah lingkungan serta tidak berdampak negatif pada keberlanjutan lahan di masa mendatang,” ujar Plt VP TJSL Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya, dalam pelatihan yang digelar pada Selasa.
Sebagai solusi, Pupuk Kaltim mendorong penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang menggabungkan metode pengendalian mekanis, biologis, dan kimia dengan prinsip keberlanjutan. Melalui pendekatan ini, penggunaan pestisida organik dinilai lebih aman, ekonomis, dan ramah lingkungan, karena memanfaatkan bahan alami yang mudah diolah secara mandiri.
Materi Pelatihan: Dari Identifikasi Hama hingga Pembuatan Pestisida Organik
Selama pelatihan, peserta mendapatkan pemahaman komprehensif mengenai identifikasi hama dan penyakit tanaman padi. Mereka diajarkan untuk mengenali ciri-ciri umum serangan hama dan penyakit, memahami penyebab utama, serta menganalisis dampaknya terhadap pertumbuhan dan hasil panen.
Selain itu, metode pengendalian hama dan penyakit juga menjadi bagian utama dalam pelatihan ini. Petani diajarkan berbagai teknik, termasuk:
Metode mekanis, seperti pengendalian fisik, rotasi tanaman, dan sanitasi lahan.
Metode biologis, dengan penggunaan pestisida yang lebih selektif dan sesuai dosis.
Teknik pembuatan pestisida organik, mulai dari pemilihan bahan alami, peracikan, hingga fermentasi dan pengaplikasian yang efektif di lahan pertanian.
“Peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan pestisida organik, mulai dari pemilihan bahan alami hingga teknik peracikan dan fermentasi, sekaligus pengaplikasian pada lahan pertanian secara efektif,” jelas Anggono.
Dengan edukasi ini, diharapkan petani dapat mengimplementasikan penggunaan pestisida organik secara konsisten, sehingga dapat mengurangi dampak negatif pestisida kimia terhadap lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Selain itu, metode ini juga dinilai lebih hemat biaya dibandingkan dengan penggunaan pestisida kimia.
Antusiasme Petani Bulutana: Menuju Pertanian yang Mandiri dan Berdaya Saing
Pelatihan ini mendapat sambutan positif dari para petani Bulutana, yang mengaku mendapatkan wawasan baru dalam mengatasi permasalahan hama dan penyakit tanaman secara lebih ramah lingkungan dan ekonomis. Seluruh materi yang diberikan dinilai sangat relevan dengan kebutuhan mereka di lapangan.
“Kami sangat terbantu dengan program PKT BERSERI, yang sejak awal melakukan pendampingan untuk mendorong produktivitas pertanian. Seperti kali ini, penggunaan pestisida yang bisa dibuat sendiri menggunakan bahan yang ada di kebun. Ini sangat bermanfaat,” ujar salah satu petani peserta pelatihan.
Lurah Bulutana, Naba, juga menyampaikan apresiasinya terhadap program PKT BERSERI yang dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat kapasitas petani lokal. Menurutnya, pendekatan yang digunakan Pupuk Kaltim tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan.
“Kami harap program ini terus ditingkatkan agar para petani di Bulutana semakin memahami sistem pertanian yang baik, serta mampu mendapatkan akses teknologi pertanian ramah lingkungan untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan,” harap Naba.
Masa Depan Pertanian Berkelanjutan di Bulutana
Dengan adanya program seperti PKT BERSERI, diharapkan para petani di Bulutana semakin mandiri dalam menghadapi tantangan pertanian modern. Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan edukasi guna menciptakan ekosistem pertanian yang lebih hijau, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Melalui pendekatan yang berkelanjutan ini, petani tidak hanya dapat meningkatkan hasil panen mereka, tetapi juga ikut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat untuk generasi mendatang.