JAKARTA - Dalam suasana semarak menyambut bulan suci Ramadan, Kabupaten Rembang menghadirkan ajang tahunan yang selalu dinanti-nantikan oleh masyarakat. Festival Kampung Ramadan 2025 resmi dibuka oleh Bupati Rembang, Harno, di pendapa Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang. Acara ini diikuti oleh 125 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berpartisipasi untuk meningkatkan pendapatan mereka selama bulan Ramadan.
Berpusat di sepanjang Jalan dr. Soetomo, festival ini menampilkan 80 pelaku UMKM lokal dan 45 PKL. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang, Mahfudz, menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk memberikan tempat bagi pelaku usaha lokal dalam mempromosikan produk-produk mereka. "Kami ingin festival ini menjadi peluang emas bagi UMKM untuk berkembang dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Mahfudz. Ia menambahkan bahwa ajang ini sejalan dengan visi dan misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Rembang.
Tidak hanya sekedar bazar, festival ini memberikan peluang bagi para pelaku UMKM dan PKL untuk memperoleh pinjaman modal usaha hingga Rp 2,5 juta tanpa bunga. Pegadaian Cabang Rembang yang menjadi sponsor utama acara ini memberikan pinjaman dalam bentuk gadai dengan agunan seperti perhiasan atau barang berharga lainnya yang dapat dimanfaatkan selama 30 hari ke depan tanpa dikenakan bunga. "Model pinjaman ini dirancang untuk mempermudah akses permodalan bagi pedagang kecil demi meningkatkan usaha mereka selama bulan Ramadan," terang Mahfudz.
Bupati Rembang, Harno, turut mengapresiasi dukungan Pegadaian dalam menyediakan kemudahan modal ini. "Alhamdulillah, tentu masyarakat akan merasa senang dan terbantu. Harapannya, jika memungkinkan, jumlah pinjaman bisa ditingkatkan agar lebih banyak pedagang yang menikmati manfaatnya," ungkap Harno dengan penuh semangat.
Festival Kampung Ramadan 2025 dijadwalkan akan berlangsung dari 2 hingga 26 Maret 2025. Lebih dari sekadar bazar, acara ini diperkaya dengan berbagai aktivitas menarik yang dirancang untuk menarik perhatian berbagai kalangan masyarakat. Di antara acara tersebut adalah seminar haji, talkshow mengenai investasi emas, kajian ukhuwah Islamiyah, lomba mewarnai untuk anak-anak, serta pertunjukan musik live yang diharapkan dapat menambah warna kemeriahan festival.
Dengan tema kuliner berbuka puasa, festival ini diharapkan mampu menarik minat pengunjung dari berbagai daerah sekitar Rembang. "Kami optimis, festival ini akan menarik banyak pengunjung tiap harinya, sehingga pelaku UMKM dan PKL dapat memaksimalkan potensi pendapatan mereka selama bulan suci," kata Mahfudz.
Di tengah tantangan ekonomi yang masih dihadapi oleh pelaku usaha kecil, inisiatif ini tidak hanya memberikan ruang untuk mempromosikan produk lokal namun juga mendorong roda perekonomian di Rembang. Adanya pinjaman modal tanpa bunga tentunya menjadi angin segar bagi pelaku usaha yang seringkali terkendala modal kerja. Keterlibatan Pegadaian sebagai pihak penyedia modal tanpa bunga juga diharapkan menjadi teladan bagi institusi lain dalam membantu perkembangan ekonomi lokal.
Para pelaku UMKM yang hadir dalam festival ini juga berharap agar inisiatif serupa dapat terus diadakan di masa yang akan datang. Salah satu pelaku UMKM yang turut serta, Siti Munawaroh, mengatakan, "Festival ini benar-benar membantu kami dalam memasarkan produk serta memberikan kemudahan akses modal usaha. Kami berharap dukungan seperti ini terus ada."
Dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong, Festival Kampung Ramadan 2025 berhasil menjadi ajang yang tidak hanya menguntungkan bagi pelaku usaha, namun juga memberikan hiburan serta edukasi bagi masyarakat luas. Pemerintah Kabupaten Rembang berharap agar kehadiran festival ini setiap tahunnya dapat terus berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat sekaligus mengukuhkan Rembang sebagai destinasi wisata budaya yang menarik di wilayah Jawa Tengah.
Secara keseluruhan, Festival Kampung Ramadan 2025 bukan hanya sekadar kegiatan tahunan, tetapi juga merupakan manifestasi dari upaya kolektif untuk memberdayakan ekonomi lokal dan memperkuat ikatan sosial di tengah masyarakat. Dengan segala kegiatan yang dihadirkan, diharapkan festival ini bisa berjalan dengan sukses dan memberikan manfaat optimal bagi semua pihak yang terlibat.