JAKARTA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Selatan merencanakan distribusi 3.000 paket sembako dalam rangkaian kegiatan menghadapi bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok di pasar selama Ramadan.
Pendistribusian paket sembako ini akan difokuskan di dua daerah, masing-masing mendapatkan jatah 1.500 paket. Tujuan dari program ini, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Ahmadi Akil, adalah untuk meringankan beban masyarakat dengan memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau selama bulan suci.
“Kami akan menyiapkan paket-paket kebutuhan pokok Ramadan dalam upaya menjaga stabilitas harga di pasaran, terutama pada bulan suci Ramadan. Kegiatan ini akan dilakukan pada dua kabupaten/kota,” ungkap Ahmadi.
Perbedaan Subsidi dan Pasar Murah
Ahmadi juga menegaskan bahwa pendistribusian paket sembako ini berbeda dengan program pasar murah yang biasa diadakan. “Jadi beda pasar murah dengan pembagian paket sembako. Kalau pasar murah tentunya kan berjualan, kalau pembagian kan sudah ditentukan orang-orang yang akan diberikan berdasarkan NIK,” jelasnya.
Program pembagian paket sembako ini bersifat subsidi, dengan setiap paket dipatok seharga Rp145 ribu. Namun, masyarakat yang terpilih hanya perlu menebusnya dengan harga Rp50 ribu per paket. Alokasi anggaran sudah disiapkan pemerintah untuk memastikan terlaksananya program ini.
Tahap Pelaksanaan dan Alokasi Anggaran
Meski sudah ditargetkan, Ahmadi menyatakan bahwa pelaksanaannya masih harus menunggu pembahasan lebih lanjut dengan pihak DPR. “Mengenai pelaksanaannya, masih akan dibahas dengan pihak DPR, sehingga pada awal Ramadan diakui belum dapat dilaksanakan,” kata Ahmadi.
“Ketika sudah ditetapkan DPAnya, maka kami akan upayakan dua kabupaten mendapatkan distribusi paket bersubsidi,” tambahnya.
Potensi Ekspansi di Waktu Mendatang
Tidak menutup kemungkinan kalau program ini akan diperluas di waktu yang akan datang. Ahmadi bahkan menyebutkan bahwa setelah Ramadan, menjelang Hari Raya Idul Adha, program serupa bisa saja diadakan. “Setelah Ramadan bisa saja pemberian paket murah diberikan, saat menjelang Hari Raya Idul Adha dan kemungkinan ada 7 kabupaten yang akan menerima paket Ramadan ini,” katanya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya untuk mengendalikan harga selama Ramadan, tetapi juga menyediakan alternatif bagi masyarakat yang mengalami kendala keuangan. Ahmadi menekankan pentingnya program ini sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di tengah fluktuasi harga bahan pokok.
Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
Program distribusi paket sembako ini adalah wujud nyata dari komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengatasi fluktuasi harga dan menjaga daya beli masyarakat. Dengan harga yang lebih terjangkau akibat subsidi pemerintah, diharapkan masyarakat dapat lebih fokus dalam menjalani ibadah selama Ramadan tanpa perlu khawatir terhadap naiknya harga-harga bahan pokok.
Melalui dukungan dari berbagai pihak, termasuk sinergi dengan DPR, pelaksanaan program ini diharapkan berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya di dua daerah yang menjadi target awal distribusi. Lebih jauh, jika program ini berhasil dilaksanakan dengan baik, mungkin dapat dijadikan model untuk diterapkan di daerah lain di Sulawesi Selatan maupun di wilayah lain di Indonesia.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Disperindag Sulsel berupaya untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat selama bulan Ramadan dengan mendistribusikan 3.000 paket sembako bersubsidi. Program ini tidak hanya bertujuan meringankan beban masyarakat, tetapi juga berfungsi sebagai langkah preventif terhadap kenaikan harga yang sering kali terjadi selama periode tersebut. Upaya dan kebijakan ini, jika dikelola dengan baik, sangat berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menguatkan ekonomi lokal dalam jangka panjang.