Erick Thohir

Erick Thohir: Mitigasi Kecelakaan Pesawat dan Waktu Istirahat Kru Jadi Perhatian Utama

Erick Thohir: Mitigasi Kecelakaan Pesawat dan Waktu Istirahat Kru Jadi Perhatian Utama
Erick Thohir: Mitigasi Kecelakaan Pesawat dan Waktu Istirahat Kru Jadi Perhatian Utama

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti pentingnya langkah mitigasi kecelakaan pesawat serta memastikan para kru mendapatkan waktu istirahat yang memadai guna menjaga keselamatan penerbangan yang lebih aman. Poin ini ditekankan Erick dalam konferensi pers yang diadakan setelah pertemuan dengan jajaran pimpinan maskapai udara dan pihak terkait lainnya di Jakarta, Kamis, 2 Januari 2025.

Erick Tekankan Pentingnya Keselamatan Penerbangan

Dalam konferensi tersebut, Erick Thohir menyebutkan bahwa beberapa insiden kecelakaan pesawat terjadi dalam sepuluh hari terakhir, termasuk yang tragis di Korea Selatan yang mengakibatkan banyak korban jiwa. Insiden lainnya juga dilaporkan terjadi di Kanada dan Norwegia. Erick, dengan bijak, memilih tidak menyebutkan jenis pesawat atau rincian jumlah korban untuk menjaga perasaan para keluarga korban. "Saya tidak sebutkan pesawat terbangnya karena ini etika ya. Dan juga jumlahnya saya nggak mau sebutkan karena ini juga menjaga perasaan," ungkapnya.

Review Ketat terhadap Pesawat dan Kru

Sebagai langkah antisipatif, Erick menekankan perlunya tinjauan menyeluruh terhadap kondisi pesawat dari setiap maskapai guna memastikan keamanan dan perawatan sesuai standar. Lebih lanjut, Erick juga menyoroti pentingnya menilai tingkat kelelahan kru, walaupun mengakui bahwa kru penerbangan umumnya memiliki pengalaman yang baik dalam menangani penerbangan.

"Nah, tentu tadi kita review memastikan bagaimana kondisi pesawat-pesawat terbang yang dimiliki masing-masing maskapai ini supaya benar-benar kita jaga. Dan juga tingkat kelelahan kru juga di-review," ucap Erick. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjaga standardisasi keselamatan udara demi penumpang dan awak.

Persiapan dan Evaluasi Sistem Keselamatan

Erick Thohir juga menggugah perhatian tentang pentingnya menjaga dan mengevaluasi sistem keselamatan di bandara. Dia memberikan apresiasi khusus kepada Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta dan Bandara Ngurah Rai di Bali atas kepatuhan mereka terhadap standar keselamatan internasional. Meskipun demikian, terdapat bandara lain yang masih perlu dievaluasi lebih lanjut untuk mengoptimalkan keselamatan.

Erick menambahkan bahwa kecelakaan penerbangan bisa dipicu oleh beberapa faktor eksternal seperti cuaca ekstrem atau masuknya burung ke mesin pesawat. Oleh karena itu, AirNav Indonesia diinstruksikan untuk memperkuat sistem peringatan dini. "Tapi beberapa airport sedang di-review lagi, termasuk tadi ada beberapa mungkin antisipasi karena beberapa kecelakaan juga itu karena extraordinary. Ada udara, ada burung yang masuk ke mesin, tadi juga kita sudah sampaikan ke AirNav untuk juga early warning," jelas Erick.

Rangkaian Insiden dan Upaya Pencegahan

Berdasarkan catatan, insiden kecelakaan pesawat terbaru melibatkan sebuah maskapai asal Korea Selatan yang pada tanggal 20 Desember 2024 mengakibatkan 179 orang tewas ketika pesawat tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Muan.

Selanjutnya, insiden pelarian dari landasan pacu terjadi pada maskapai asal Belanda ketika melakukan pendaratan darurat di Bandara Oslo, Norwegia, akibat gangguan pada mesin utama, pada 29 Desember 2024. Dalam kejadian ini, meskipun pesawat nyaris terbalik, semua penumpang dan awak selamat tanpa cedera serius.

Pesawat maskapai Kanada juga mengalami insiden serupa setelah kerusakan pada roda pendaratan ketika mendarat di Bandara Internasional Halifax Stanfield, Kanada, pada malam 28 Desember 2024, menimbulkan api di mesin namun berhasil dievakuasi dengan selamat.

Upaya Langkah Ke Depan

Menyikapi berbagai insiden yang menimpa maskapai internasional, Erick Thohir semakin menitikberatkan pentingnya evaluasi dan kontrol terhadap praktik keselamatan penerbangan. Dengan mendorong penerapan standar yang lebih ketat, diharapkan insiden serupa dapat dicegah pada masa mendatang.

Implementasi sistem peringatan dini dan evaluasi berkala atas kondisi pesawat dan tingkat kelelahan kru adalah langkah signifikan dalam mencegah tragedi di udara. Dalam konteks ini, sinergi antara maskapai, bandara, dan regulator seperti AirNav menjadi krusial demi menjaga standardisasi keselamatan penerbangan nasional dan internasional.

Dengan langkah konkret dan kolaborasi dari berbagai pihak, keselamatan penerbangan Indonesia diharapkan semakin baik dan mampu memberikan rasa aman kepada seluruh pengguna jasa transportasi udara di tanah air.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index