JAKARTA - Langkah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 5,25% menjadi sinyal positif bagi pasar modal. Sentimen ini langsung tercermin pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa IHSG menanjak 0,72% atau sebesar 51,52 poin dan berakhir di posisi 7.192,01. Kinerja positif ini terjadi setelah indeks dibuka di level 7.182,64 dan sempat menyentuh titik tertinggi harian di angka 7.216,81. Total sebanyak 351 saham mengalami kenaikan harga, 250 saham turun, dan 201 saham stagnan. Adapun kapitalisasi pasar tercatat menyentuh angka Rp12.871 triliun.
Saham-saham berkapitalisasi besar mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) tercatat menguat 3,86% ke harga Rp64.600. Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 1,98% ke level Rp4.130. Saham PT Astra International Tbk. (ASII) juga turut naik sebesar 1,06% ke harga Rp4.750, disusul oleh saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang meningkat 0,38% ke harga Rp2.650.
Penguatan IHSG juga dibarengi dengan peningkatan volume pembelian. Tim analis MNC Sekuritas menyampaikan bahwa pergerakan indeks menunjukkan adanya momentum teknikal. "Pada label hitam, posisi IHSG sedang berada di akhir wave (b) dari wave [b], sehingga diperkirakan akan menguji area resistance 7.240. Pada label merah, apabila IHSG mampu break resistance, maka akan menguji 7.290–7.476," tulis mereka.
Area support IHSG saat ini berada pada level 7.117 dan 7.052, sementara area resistance berada di kisaran 7.240 hingga 7.304.
Sejumlah saham juga direkomendasikan oleh MNC Sekuritas sebagai pilihan yang menarik untuk perdagangan hari ini, Kamis, 17 Juli 2025. Berikut adalah ulasan singkat mengenai beberapa saham tersebut:
BBRI - Buy on Weakness
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami koreksi ke level Rp3.880 di tengah tekanan jual yang terjadi. Namun selama harga tetap berada di atas Rp3.750, potensi penguatan masih terbuka. “Kami perkirakan BBRI sedang berada di awal wave (c) dari wave [b],”.
Buy on Weakness: Rp3.790–3.860
Target Price: Rp3.970 dan Rp4.100
Stoploss: di bawah Rp3.750
BRPT - Buy on Weakness
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) turun 0,99% ke posisi Rp2.010, masih dalam tekanan jual. Secara teknikal, posisinya dinilai berada dalam fase wave [iv] dari wave 5.
Buy on Weakness: Rp1.845–2.010
Target Price: Rp2.210 dan Rp2.310
Stoploss: di bawah Rp1.710
JSMR - Spec Buy
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) tercatat menguat tipis sebesar 0,28% ke harga Rp3.620, walau tekanan jual masih membayangi. Namun selama harga tidak jatuh di bawah Rp3.550, saham ini dianggap masih berpotensi.
Spec Buy: Rp3.580–3.610
Target Price: Rp3.680 dan Rp3.780
Stoploss: di bawah Rp3.550
PANI - Buy on Weakness
Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mengalami penguatan 0,34% ke Rp14.575, meskipun tekanan jual masih muncul. Menurut analisis teknikal, PANI sedang berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c].
Buy on Weakness: Rp13.475–14.225
Target Price: Rp15.350 dan Rp15.950
Stoploss: di bawah Rp12.500
Secara umum, penguatan IHSG pasca keputusan BI mencerminkan ekspektasi pasar bahwa kebijakan pelonggaran moneter dapat mendorong aktivitas ekonomi dan konsumsi, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kinerja emiten di berbagai sektor.
Pelaku pasar diharapkan tetap cermat dalam mencermati sentimen global dan domestik, termasuk data ekonomi lanjutan, kebijakan fiskal pemerintah, serta laporan keuangan emiten kuartal kedua yang segera dirilis.
Dengan tren positif yang sedang terbentuk, investor jangka menengah hingga panjang dapat mulai mempertimbangkan saham-saham unggulan yang berada dalam fase koreksi sehat untuk tujuan akumulasi, sembari memperhatikan batas risiko yang telah ditetapkan dalam strategi masing-masing.