JAKARTA - Timnas Bola Basket Putri Indonesia bersiap bangkit setelah kekalahan di laga pembuka FIBA Women's Asia Cup 2025 Division A. Menghadapi Selandia Baru dalam pertandingan kedua pada Selasa, 15 Juli 2025, fokus utama tim adalah membenahi aspek transisi permainan yang dinilai masih menjadi kelemahan.
Pelatih kepala Timnas Basket Putri Indonesia, Andrie Ekayana, mengungkapkan bahwa perbaikan transisi dari serangan ke pertahanan menjadi prioritas latihan tim sehari sebelum pertandingan melawan Selandia Baru digelar di Shenzhen Sports Center, China. “Kami ingin merapikan masalah transisi dari menyerang ke bertahan untuk pertandingan selanjutnya. Hari ini kami latihan untuk persiapan pertandingan besok,” ujar Coach Yayan.
Laga sebelumnya melawan tim tuan rumah China menjadi ujian berat bagi Indonesia. Tim Merah Putih harus mengakui keunggulan peringkat dua Asia dan empat dunia itu dengan skor 59–110. Meskipun hasil akhir cukup telak, penampilan Kimberley Pierre-Louis menjadi salah satu sisi positif yang dicatat pelatih. Pemain naturalisasi berdarah Kanada tersebut menjadi penyumbang poin terbanyak bagi Indonesia dengan 16 poin dan enam rebound.
China tampil dominan sejak awal laga. Mereka langsung membuka skor lewat tembakan tiga angka dari Xu Han. Kimberley sempat memperkecil ketertinggalan dengan dua poin, bahkan Faizzatus Shoimah mencatatkan tembakan tiga angka sehingga Indonesia sempat mengejar menjadi 5–15 di pertengahan kuarter pertama. Namun perbedaan kualitas permainan tampak jelas ketika China menutup kuarter pembuka dengan keunggulan meyakinkan 28–8.
Di kuarter kedua, keunggulan China semakin menjauh. Tim tuan rumah berhasil menambah 21 poin sementara Indonesia hanya menambah 12 angka, membuat kedudukan menjadi 49–20 saat jeda turun minum. Dominasi terus berlanjut di kuarter ketiga. Indonesia mencetak tambahan 19 poin melalui para pemain seperti Agustin Gradita Retong, tetapi China tetap melaju dengan koleksi 37 poin tambahan dan menutup kuarter ketiga dengan skor 86–39.
Memasuki kuarter keempat, Indonesia mencoba meningkatkan agresivitas. Dua poin pembuka dicetak Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma, disusul tembakan dari Retong dan Bella Hasan. Namun upaya tersebut belum mampu menandingi performa solid China yang menutup pertandingan dengan kemenangan telak 110–59.
Statistik akhir menunjukkan kekuatan merata dari tim China. Tiga pemain mereka masing-masing menyumbangkan 13 poin, yakni Ziyu Zhang, Xinyu Luo, dan Liwei Yang. Sementara di pihak Indonesia, Kimberley tetap menjadi top scorer, diikuti empat pemain lain yang sama-sama menyumbangkan enam poin: Agustin Gradita Retong, Priscilla Annabel Karen, Faizzatus Shoimah, dan Clarita Antonio.
Coach Yayan mengakui ketimpangan kualitas antara kedua tim. “China tim yang hebat. Permainannya solid, akurasinya tinggi, dan pertahanannya bagus. Secara level, mereka memang jauh di atas kita,” tuturnya. Ia menambahkan, pertandingan melawan China memang menjadi ajang pembelajaran penting bagi tim asuhannya.
Saat ini, posisi Indonesia di peringkat ke-57 dunia dan kesembilan Asia, terpaut jauh dibandingkan China yang menempati peringkat keempat dunia dan kedua di Asia. Ketimpangan tersebut terlihat jelas dari performa di lapangan yang menunjukkan dominasi penuh tuan rumah.
Meski menelan kekalahan besar di laga pembuka, Coach Yayan tetap optimistis. Timnas Basket Putri Indonesia tetap menatap laga kedua dengan tekad lebih besar, fokus memperbaiki transisi permainan yang dinilai sebagai salah satu kunci untuk tampil lebih baik saat menghadapi Selandia Baru.
“Kami harus memperbaiki transisi, khususnya bagaimana kami kembali bertahan setelah melakukan serangan. Lawan seperti Selandia Baru tentu akan memberikan tantangan berbeda dibandingkan China, dan kami ingin tampil lebih baik,” ujar pelatih.
Pertandingan melawan Selandia Baru dijadwalkan berlangsung Selasa, 15 Juli 2025 siang pukul 12.30 WIB di Shenzhen Sports Center. Dengan evaluasi menyeluruh dan fokus pada peningkatan transisi permainan, Indonesia berharap bisa menunjukkan performa yang lebih kompetitif.
Ajang FIBA Women's Asia Cup 2025 ini menjadi kesempatan bagi Timnas Basket Putri Indonesia untuk mengasah kemampuan melawan tim-tim terbaik Asia. Melalui pengalaman berharga menghadapi lawan kuat seperti China, Indonesia optimistis mampu meningkatkan kualitas permainan untuk laga-laga berikutnya, termasuk duel penting kontra Selandia Baru.