Kementrian ESDM

Kementerian ESDM Tawarkan 75 Blok Migas Potensial

Kementerian ESDM Tawarkan 75 Blok Migas Potensial
Kementerian ESDM Tawarkan 75 Blok Migas Potensial

JAKARTA - Upaya pemerintah dalam mengejar kemandirian energi nasional terus diperkuat, salah satunya melalui langkah strategis dengan membuka peluang investasi sektor hulu migas. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan kesiapan mereka untuk menawarkan 75 wilayah kerja migas kepada pelaku industri, dengan potensi cadangan terbesar terletak di kawasan timur Indonesia, terutama Papua dan Sulawesi.

Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi nasional untuk mempercepat peningkatan produksi migas di dalam negeri sekaligus menarik minat investor untuk mengembangkan sektor energi nasional secara berkelanjutan.

Fokus pada Potensi Timur Indonesia

Dalam forum Sarasehan Nasional bertajuk “Mendorong Keberlanjutan Industri Hulu Minyak dan Gas untuk Kemandirian Energi” yang digelar di Jakarta, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menyampaikan bahwa sebagian besar dari 75 blok migas yang siap ditawarkan memiliki potensi cadangan besar, terutama yang berada di sekitar Papua dan Sulawesi.

“Kami siap menawarkan wilayah kerja untuk 75 blok migas. Kalau dilihat dari sisi potensi, yang terbesar itu adalah di sekitar Papua, kemudian di Sulawesi,” jelas Yuliot.

Papua disebut sebagai wilayah dengan prospek paling menjanjikan, dengan 20 blok migas yang tersebar di kawasan Maluku-Papua seperti Seram-Aru, Cendrawasih Bay II, dan Cendrawasih Bay III.

Menyasar KKKS dan Badan Usaha

Yuliot menegaskan bahwa pemerintah telah menyusun strategi penawaran wilayah kerja ini melalui proses lelang yang terbuka untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) maupun badan usaha nasional dan internasional.

Penawaran tersebut tidak hanya bertujuan untuk membuka akses eksplorasi energi, tetapi juga sebagai upaya konkret mempercepat peningkatan produksi migas nasional yang masih menjadi tulang punggung kebutuhan energi domestik.

“Kami sudah melakukan identifikasi dan kami siap menawarkan melalui lelang kepada badan usaha. Secara paralel, kami mencoba melakukan penyerahan perizinan mana yang bisa masuk perusahaan KKKS melalui lelang,” imbuhnya.

Rinciannya: 61 Blok Dilelang, 14 Terbuka

Dari total 75 blok migas yang ditawarkan, sebanyak 61 blok akan langsung dilelang pemerintah. Di antara wilayah yang telah ditetapkan, terdapat beberapa nama seperti Central Andaman, Amanah, dan Melati yang statusnya sudah “awarded”, serta sejumlah wilayah lain dalam status “open” maupun “siap lelang”.

Beberapa blok yang masuk dalam daftar siap lelang antara lain Panai, Pesut Mahakam, Serpang, Kojo, Binaiya, Gaea 1 dan 2, Air Komering, hingga Air Tembesi dan Masakka. Pemerintah juga telah membuka wilayah seperti West Andaman I & II, Natuna D-Alpha, Bintuni, Talu-Sapukala, Bengkulu Mentawai, hingga kawasan laut dalam seperti South East Java dan AOI-K1.

Sementara itu, 14 blok lainnya masuk kategori wilayah terbuka berpotensi, termasuk Bukit Barat, Kasongan Sampit, Palangkaraya, West Sangatta, South East Mandar, Halmahera Kofiau, North Arguni, serta beberapa blok potensial di kawasan Cendrawasih dan Tanimbar.

Dorong Investasi Hulu Migas Nasional

Pemerintah melalui Kementerian ESDM melihat bahwa keberlanjutan industri hulu migas sangat krusial untuk menopang ketersediaan energi di masa depan. Meski tren transisi energi ke sumber terbarukan terus berlangsung, minyak dan gas bumi tetap memiliki peran penting dalam bauran energi nasional.

Dengan membuka blok-blok migas baru, terutama yang belum tergarap optimal di kawasan timur Indonesia, pemerintah berharap bisa menarik investasi segar dari pelaku industri global. Pendekatan ini juga menjadi sinyal bahwa pemerintah serius mendukung eksplorasi energi di wilayah non-konvensional yang memiliki hambatan geografis dan infrastruktur.

Langkah ini juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi migas besar yang masih belum tereksplorasi secara maksimal.

Mendorong Pemerataan Energi dan Ekonomi Daerah

Dengan membuka potensi blok-blok migas baru di Papua dan Sulawesi, pemerintah juga sekaligus mendorong pemerataan pembangunan energi dan ekonomi di wilayah timur Indonesia. Investasi hulu migas di daerah tersebut diyakini dapat memicu tumbuhnya sektor lain seperti infrastruktur, ketenagakerjaan, logistik, hingga UMKM di sekitar wilayah kerja.

Dalam jangka panjang, strategi ini akan menciptakan efek ganda (multiplier effect) yang bermanfaat bagi masyarakat lokal dan meningkatkan ketahanan energi nasional secara keseluruhan.

Komitmen Perizinan dan Tata Kelola

Untuk menunjang keberhasilan program ini, Kementerian ESDM memastikan bahwa seluruh proses penawaran blok dilakukan secara transparan dan akuntabel. Pemerintah juga menjamin kelancaran proses perizinan melalui skema digitalisasi perizinan dan penyederhanaan birokrasi.

“Kami tidak hanya menawarkan wilayah kerja, tapi juga memastikan kemudahan dalam aspek perizinan agar perusahaan bisa lebih cepat melakukan eksplorasi dan pengembangan,” kata Yuliot.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia usaha, diharapkan seluruh blok yang ditawarkan bisa segera digarap untuk menopang kebutuhan energi nasional secara berkelanjutan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index