JAKARTA - Upaya memperkuat keandalan pasokan listrik serta akselerasi transisi energi hijau kembali menjadi fokus perhatian pemerintah. Hal ini terlihat dari kunjungan kerja Wakil Menteri BUMN sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin Ma’ruf, ke Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Yogyakarta.
Tidak hanya meninjau pasokan kelistrikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kunjungan ini juga sekaligus memantau kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai bagian penting dari infrastruktur pendukung kendaraan listrik nasional.
Menurut Aminuddin, langkah ini merupakan bagian dari penguatan layanan energi ke seluruh penjuru Indonesia, sekaligus sebagai kontribusi nyata dalam membangun masa depan transportasi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
- Baca Juga KAI Daop 4 Aktif Cegah Gangguan Rel KA
“Ini adalah bagian penting dari pelayanan untuk rakyat dan mendukung masa depan transportasi ramah lingkungan,” kata Aminuddin.
Kinerja PLN Dapat Apresiasi
Dalam kesempatan tersebut, Wamen BUMN memberikan apresiasi atas upaya PT PLN dalam menjaga pasokan listrik tetap andal, bahkan hingga ke tingkat daerah. Tak hanya itu, ia juga menilai PLN berhasil menunjukkan kemajuan signifikan dalam menyiapkan infrastruktur penting yang mendukung ekosistem kendaraan listrik.
Kunjungan ini sekaligus memperlihatkan betapa pentingnya kehadiran layanan kelistrikan yang stabil, termasuk dalam mendukung aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat, terutama di wilayah yang menjadi pusat pendidikan dan pariwisata seperti Yogyakarta.
Kondisi Sistem Ketenagalistrikan Sangat Andal
Penjelasan teknis soal kesiapan sistem ketenagalistrikan disampaikan oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan DIY, Sugeng Widodo. Ia menegaskan bahwa PLN terus berupaya menjaga keandalan sistem kelistrikan agar tetap prima, serta mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menurut Sugeng, hingga Juni 2025, sistem kelistrikan wilayah Jawa Tengah dan DIY dalam kondisi sangat andal. Beban puncak tercatat sebesar 4.898 megawatt (MW), dengan cadangan daya sebesar 2.201 MW, atau setara 44,94 persen dari beban puncak.
Adapun secara spesifik di wilayah DIY, beban puncak tercatat 623 MW dengan cadangan daya sebesar 205 MW, atau 32,91 persen.
“Kehadiran SPKLU hingga level kabupaten/kota merupakan wujud nyata dukungan PLN terhadap ekosistem kendaraan listrik. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjalankan semangat ‘PLN untuk Rakyat’,” jelas Sugeng.
Dorongan Besar Menuju Ekonomi Rendah Emisi
PLN menyadari pentingnya peran aktif dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon. Dalam konteks ini, pembangunan infrastruktur kendaraan listrik menjadi prioritas yang dijalankan secara konsisten.
Data PLN UID Jateng dan DIY menyebutkan bahwa hingga pertengahan 2025, telah dioperasikan:
298 unit SPKLU (untuk kendaraan roda empat)
497 unit SPLU (Stasiun Penyedia Listrik Umum)
72 unit SPKLU untuk kendaraan roda dua
Sementara itu, khusus di wilayah DIY, PLN telah menghadirkan:
24 SPKLU,
53 SPLU, dan
3 SPKLU roda dua
Langkah ini tidak hanya mendukung pertumbuhan kendaraan listrik nasional, tetapi juga menunjukkan kesiapan PLN sebagai penyedia energi modern yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Penyiapan Personel untuk Layanan Responsif
Selain infrastruktur, PLN juga memastikan keandalan layanan melalui kesiapan personel. Saat ini, sebanyak 3.606 personel disiagakan di seluruh wilayah Jawa Tengah dan DIY. Para petugas ini bertugas menjaga sistem tetap optimal serta merespons setiap potensi gangguan secara cepat dan efektif.
Komitmen ini menjadi pilar penting dalam menjaga kepercayaan publik terhadap layanan PLN sebagai tulang punggung energi nasional.
PLN Jadi Penggerak Transformasi Energi di Daerah
Kunjungan Wamen BUMN ke Yogyakarta mempertegas bahwa PLN tidak hanya hadir sebagai penyedia listrik, melainkan juga aktor utama dalam mendukung transformasi menuju ekonomi hijau. Kehadiran SPKLU dan sistem ketenagalistrikan yang andal menjadi fondasi bagi percepatan transisi energi nasional.
Program elektrifikasi dan penyediaan SPKLU tidak sekadar proyek teknis, melainkan juga bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong perubahan pola konsumsi energi masyarakat.
Transformasi ini akan mendorong peningkatan penggunaan energi bersih, pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, dan mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon nasional.
Kehadiran Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf dalam meninjau langsung kesiapan PLN di Yogyakarta menjadi bukti bahwa transformasi energi tidak hanya dilakukan dari pusat, tapi juga menyentuh akar layanan di daerah. Dukungan terhadap pengembangan SPKLU dan keandalan sistem kelistrikan menunjukkan langkah konkret dalam memperkuat fondasi transportasi hijau dan ekonomi rendah karbon di Indonesia.
PLN, melalui strategi dan eksekusi di lapangan, terus membuktikan perannya sebagai aktor utama dalam transisi energi nasional—hadir, melayani, dan mendampingi masyarakat menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.