pengertian stakeholder

Pengertian Stakeholder, Jenis, Peran, hingga Fungsinya

Pengertian Stakeholder, Jenis, Peran, hingga Fungsinya
pengertian stakeholder

JAKARTA - Pengertian stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam aktivitas dan keputusan suatu perusahaan atau bisnis.

Pahami bahwa memahami siapa saja yang termasuk dalam kategori stakeholder sangat penting bagi mereka yang terlibat dalam bisnis, baik itu pemilik, karyawan, konsumen, atau pihak lain yang dipengaruhi oleh keputusan perusahaan. 

Dengan mengenal lebih dalam mengenai stakeholder, setiap pihak dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan yang lebih baik dalam dunia bisnis. 

Pengertian stakeholder ini sangat relevan dalam menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan pihak-pihak terkait.

Pengertian Stakeholder

Pengertian stakeholder merujuk pada pihak-pihak, baik individu, kelompok, atau komunitas, yang memiliki kepentingan terhadap organisasi atau perusahaan tertentu. 

Stakeholder memainkan peran penting, baik secara aktif maupun pasif, dalam mencapai tujuan suatu perusahaan. Mereka bisa mencakup pemegang saham, karyawan, distributor, konsumen, hingga pesaing. 

Kehadiran mereka sangat dibutuhkan dalam pengembangan tujuan perusahaan, meskipun tidak semua stakeholder memberikan dampak positif.

Definisi Stakeholder Menurut Para Ahli

Untuk memahami lebih dalam tentang apa itu stakeholder, kita bisa merujuk pada beberapa definisi dari para ahli sebagai berikut:

Freeman

Menurutnya, stakeholder adalah kelompok masyarakat atau individu yang saling mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap pencapaian tujuan suatu organisasi.

Biset

Baginya, stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau perhatian terhadap suatu masalah tertentu yang berhubungan dengan organisasi.

Wibisono

Menurut Wibisono, stakeholder adalah pihak atau kelompok yang memiliki kepentingan, baik langsung maupun tidak langsung, yang bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh aktivitas dan eksistensi perusahaan.

ISO 26000 SR

Definisi stakeholder menurut standar ini adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan terhadap keputusan dan aktivitas suatu organisasi.

AA1000 SES

Definisi stakeholder menurut standar ini adalah kelompok yang dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh kegiatan, produk, layanan, dan kinerja suatu organisasi.

Jenis-jenis Stakeholder Berdasarkan Posisi dan Kekuatannya

Secara umum, stakeholder dapat dibagi berdasarkan posisi, kekuatan, dan pengaruh yang dimilikinya. Berikut adalah beberapa jenis stakeholder yang dapat dijumpai:

Stakeholder Utama (Primer)

Stakeholder primer adalah pihak yang memiliki hubungan erat dengan penyusunan kebijakan, proyek, atau program. Mereka memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan perusahaan. Beberapa contoh stakeholder primer antara lain:

  • Masyarakat

Masyarakat merupakan pihak yang langsung terpengaruh oleh kebijakan, program, atau proyek yang diterapkan.

  • Tokoh Masyarakat

Tokoh masyarakat memiliki peran untuk menyampaikan aspirasi dari masyarakat.

  • Manajer Publik

Manajer publik adalah pihak yang bertanggung jawab atas pengambilan dan penerapan keputusan.

Stakeholder Pendukung (Sekunder)

Stakeholder sekunder tidak terlibat langsung dalam kebijakan, program, atau proyek, namun mereka memiliki rasa simpati dan kepedulian terhadapnya. Beberapa contoh stakeholder sekunder antara lain:

  • Lembaga Pemerintah

Lembaga pemerintah yang berada di wilayah terkait, namun tidak memiliki kewenangan langsung dalam pengambilan keputusan.

  • LSM

Lembaga Swadaya Masyarakat yang fokus pada dampak kebijakan atau proyek.

  • Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi atau akademisi yang berperan dalam memberikan pengaruh pada kebijakan yang diambil.

  • Pengusaha

Pengusaha atau badan usaha yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang ada.

Stakeholder Kunci

Stakeholder kunci adalah kelompok eksekutif yang memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan. Contoh dari stakeholder kunci adalah Pemerintah Daerah, DPRD Kabupaten, serta Dinas yang bertanggung jawab langsung atas proyek tersebut.

Jenis Stakeholder dalam Dunia Bisnis

Menurut Investopedia, dalam dunia bisnis, stakeholder dibagi menjadi dua kategori, yaitu internal stakeholder dan eksternal stakeholder.

Internal stakeholder merujuk pada pihak yang ada di dalam suatu bisnis dan terpengaruh langsung oleh hasil dari kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. 

Sementara itu, eksternal stakeholder adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan hubungan dengan kesuksesan perusahaan, namun tidak terlibat langsung dalam proyek atau operasional perusahaan.

Dengan demikian, contoh dari internal stakeholder adalah pemilik perusahaan dan karyawan, sedangkan eksternal stakeholder meliputi investor, media, pemerintah, komunitas, pelanggan, dan lainnya.

Berikut adalah beberapa penjelasan lebih lanjut mengenai individu atau kelompok yang termasuk dalam kategori stakeholder:

Investor dan Kreditur

Investor dan kreditur memiliki peran krusial dalam bisnis karena mereka mendukung keuangan perusahaan. 

Investor, sebagai pemangku kepentingan, menanamkan modal dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada kondisi keuangan dan modernisasi perusahaan. 

Kreditur, seperti bank, memberikan pinjaman yang memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dan berkembang.

Pegawai atau Karyawan

Karyawan adalah stakeholder yang sangat penting karena mereka berkontribusi langsung dalam operasional perusahaan. Tanpa sumber daya manusia yang baik, perusahaan tidak dapat berfungsi dengan optimal.

Pemasok atau Sumber Daya

Pemasok memiliki peran penting dalam menyediakan bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi. 

Mereka memiliki kepentingan dalam hal keuntungan yang dapat diperoleh melalui hubungan dengan perusahaan, dan kesuksesan pemasok tergantung pada keberhasilan operasional perusahaan.

Konsumen

Konsumen merupakan stakeholder utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Tanpa konsumen, perusahaan tidak dapat bertahan, karena merekalah yang mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis.

Komunitas

Komunitas sekitar perusahaan juga termasuk stakeholder, karena mereka terpengaruh oleh keberadaan perusahaan dalam hal penciptaan lapangan kerja, kesehatan, ekonomi, dan keselamatan. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu menjaga hubungan baik dengan komunitas tempat mereka beroperasi.

Peran Serta Para Stakeholder

Para stakeholder memiliki peran penting dalam kelangsungan dan kesuksesan suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa peran utama mereka:

Pengambilan Keputusan

Stakeholder berperan dalam pengambilan keputusan penting dalam perusahaan. Mereka memiliki hak untuk mengusulkan ide atau membuat keputusan strategis, serta memilih atau memecat CEO jika diperlukan. 

Rapat yang melibatkan eksekutif perusahaan, seperti direktur dan pemegang saham besar, sangat penting untuk pengambilan keputusan ini.

Manajemen Langsung

Beberapa stakeholder terlibat langsung dalam manajemen perusahaan. Mereka memegang posisi penting di berbagai departemen, seperti HRD, R&D, dan lainnya. 

Partisipasi langsung ini membantu mengatur perkembangan dan kesuksesan bisnis. Banyak perusahaan besar menyediakan posisi manajerial bagi investor besar untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan pada level operasional.

Pendukung Keuangan

Investor merupakan bagian penting dari stakeholder karena mereka menyediakan dana yang memungkinkan perusahaan untuk berkembang. 

Stakeholder dapat memutuskan untuk menambah atau mengurangi investasi berdasarkan kondisi finansial perusahaan, yang sangat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan itu sendiri. 

Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan stakeholder finansial sangat penting.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Perusahaan harus menjaga keseimbangan antara bisnis dan tanggung jawab sosial. 

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) mencakup kontribusi kepada karyawan, konsumen, pemasok, pemegang saham, serta lingkungan dan komunitas sekitar. 

Stakeholder berperan dalam membuat keputusan berdasarkan hasil strategi CSR perusahaan, yang turut mendukung reputasi dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.

Fungsi Setiap Jenis Stakeholder dalam Perusahaan

Fungsi para stakeholder dalam sebuah organisasi bisnis atau perusahaan sangat vital untuk keberlangsungan dan perkembangan perusahaan tersebut. 

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi beberapa pihak yang memiliki kepentingan besar sebagai stakeholder:

Fungsi Pemilik (Owner) atau Pemegang Saham

Sebuah bisnis biasanya dimulai dengan ide dari satu atau lebih orang yang menginvestasikan modal untuk membiayai usaha tersebut. 

Pemilik atau pemegang saham bertanggung jawab atas pengorganisasian, pengelolaan, dan penanggungan risiko bisnis. 

Mereka percaya bahwa usaha ini akan memberikan keuntungan di masa depan sebagai imbalan dari investasi yang mereka keluarkan.

Fungsi Karyawan (Employee)

Karyawan merupakan bagian penting dari sumber daya manusia yang bekerja untuk menjalankan aktivitas perusahaan. 

Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kinerja individu maupun kelompok karyawan, yang mencakup kualitas dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, peran karyawan sangat menentukan keberhasilan operasional perusahaan.

Fungsi Kreditor (The Creditor)

Kreditor adalah lembaga keuangan atau individu yang memberikan pinjaman kepada perusahaan. 

Sebagai pemberi pinjaman, kreditor menetapkan persyaratan tertentu untuk memastikan bahwa uang yang dipinjamkan akan dibayar kembali tepat waktu sesuai dengan jumlah dan ketentuan yang telah disepakati. 

Kreditor berperan penting dalam mendukung kelancaran operasional perusahaan dengan memberikan dana yang dibutuhkan.

Fungsi Pemasok (Supplier)

Pemasok memiliki peran penting dalam menyediakan bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan produksi. 

Kinerja perusahaan sangat bergantung pada kemampuan pemasok dalam mengantarkan bahan baku tepat waktu. 

Jika pemasok kesulitan menyediakan barang atau jasa yang dibutuhkan, hal tersebut dapat mempengaruhi kelancaran produksi dan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Fungsi Pelanggan (Customer)

Pelanggan memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Dengan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan, perusahaan bisa lebih fokus dalam menyediakan produk dan layanan yang sesuai. Tanpa pelanggan, perusahaan tidak akan bertahan dalam jangka panjang. 

Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka menawarkan produk yang berkualitas, layanan yang memadai, dan harga yang kompetitif untuk menarik pelanggan. 

Kekuatan pelanggan semakin besar ketika mereka sulit menemukan pengganti produk atau layanan yang sama.

Fungsi Pesaing (Competitor)

Pesaing juga memiliki pengaruh besar terhadap kinerja perusahaan. Keberhasilan perusahaan sering kali dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki tentang pesaing dan cara mereka beroperasi dalam industri yang sama. 

Pesaing langsung, yang menawarkan produk atau layanan serupa, merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, Honda dan Kawasaki atau Sriwijaya Air dan Adam Air adalah pesaing langsung dalam industri yang sama.

Fungsi Pemerintah (Government)

Pemerintah memainkan peran penting dalam dunia bisnis, terutama terkait dengan perizinan dan regulasi. Pemerintah memiliki kewenangan untuk memberikan izin yang diperlukan perusahaan untuk beroperasi.

Meskipun demikian, di beberapa tempat, praktik korupsi atau KKN dapat memengaruhi proses perizinan, yang berpotensi menghambat rencana bisnis yang telah disusun oleh perusahaan.

Hubungan Perusahaan dengan Stakeholder

Hubungan antara perusahaan dengan stakeholder selalu mengalami perubahan yang dinamis seiring berjalannya waktu. 

Beberapa pakar mengamati perubahan hubungan ini dari Inactive menjadi Reactive, lalu Proactive, dan akhirnya Interactive. Berikut penjelasan pola hubungan tersebut:

Inactive (Hubungan Tidak Aktif)

Pada tahap ini, perusahaan cenderung membuat keputusan sepihak tanpa mempertimbangkan dampak atau pengaruh terhadap pihak lain. Mereka tidak melibatkan stakeholder dalam proses pengambilan keputusan.

Reactive (Hubungan Reaktif)

Pada tahap ini, perusahaan lebih fokus pada pertahanan diri dan hanya bertindak ketika terpaksa atau dipaksa oleh keadaan. Hubungan ini bersifat reaktif dan terbatas pada respons terhadap masalah yang muncul.

Proactive (Hubungan Proaktif)

Di tahap ini, perusahaan mulai mengantisipasi kepentingan stakeholder dan melakukan identifikasi isu atau masalah yang perlu diperhatikan. 

Perusahaan memiliki departemen khusus untuk menangani isu-isu tersebut, namun masih melihat perhatian stakeholder sebagai tantangan yang harus dikelola, bukan sebagai sumber keunggulan kompetitif.

Interactive (Hubungan Interaktif)

Pada tahap ini, perusahaan mengadopsi pendekatan yang lebih terbuka dan saling menghormati dengan stakeholder. Hubungan menjadi lebih berkelanjutan, dengan saling percaya dan terbuka. 

Perusahaan menganggap hubungan baik dengan stakeholder sebagai sumber keunggulan kompetitif yang dapat mendukung perkembangan bisnis dan memecahkan masalah dengan solusi yang melibatkan semua pihak.

Sebagai penutup, pengertian stakeholder merujuk pada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam aktivitas perusahaan, yang dapat memengaruhi atau dipengaruhi oleh keputusan bisnis.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index