JAKARTA - Aktivitas transportasi udara dan laut di Sumatera Utara (Sumut) mengalami lonjakan signifikan pada April 2025, mencerminkan geliat pemulihan mobilitas masyarakat dan distribusi barang di wilayah tersebut. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menunjukkan peningkatan tajam jumlah penumpang di Bandara Internasional Kualanamu dan Pelabuhan Belawan.
Kepala BPS Sumut Asim Saputra mengatakan, pada April 2025, penumpang domestik yang berangkat dari Bandara Kualanamu tercatat mencapai 232.023 orang. Angka ini melonjak 50,68 persen dibanding Maret yang hanya 153.980 orang. Sementara itu, jumlah penumpang domestik yang tiba di Kualanamu juga tumbuh 4,46 persen, dari 193.379 menjadi 202.005 orang.
“Peningkatan ini menunjukkan geliat pemulihan aktivitas transportasi dan distribusi logistik di Sumatera Utara, baik untuk pergerakan manusia maupun barang,” ujar Asim Saputra.
Meski demikian, secara kumulatif periode Januari–April 2025, jumlah penumpang domestik yang datang tercatat turun 3,10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Penumpang yang berangkat juga sedikit menurun 0,47 persen.
Rute Internasional Ikut Meningkat
Selain penumpang domestik, pergerakan internasional di Bandara Kualanamu juga mengalami kenaikan signifikan. Jumlah penumpang yang berangkat ke luar negeri pada April 2025 melonjak 30,49 persen, dari 78.160 menjadi 101.992 orang. Penumpang yang tiba dari luar negeri juga naik 12,51 persen, dari 90.071 menjadi 101.341 orang.
Peningkatan ini dinilai mencerminkan mulai pulihnya aktivitas penerbangan internasional dari dan menuju Sumatera Utara setelah terdampak pandemi dan ketidakpastian global.
Transportasi Laut Melesat, Penumpang Berangkat Naik 206 Persen
Sektor transportasi laut melalui Pelabuhan Belawan juga mencatatkan peningkatan luar biasa. Jumlah penumpang yang berangkat pada April 2025 mencapai 26.810 orang, naik 206,23 persen dibanding Maret yang hanya 8.755 orang. Sebaliknya, penumpang yang datang justru turun 32,03 persen, dari 21.989 menjadi 14.945 orang.
Meski ada penurunan pada data bulanan, secara kumulatif Januari–April 2025, jumlah penumpang yang datang melalui laut meningkat signifikan sebesar 39,01 persen, dari 50.907 orang pada periode yang sama 2024 menjadi 70.767 orang tahun ini.
Bongkar Muat Barang di Belawan Ikut Tumbuh
Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan Belawan juga mencatatkan pertumbuhan positif. Pada April 2025, total barang dibongkar meningkat 14,18 persen, dari 364.512 ton pada Maret menjadi 416.200 ton. Barang yang dimuat bahkan melonjak 47,51 persen, dari 24.467 ton menjadi 36.092 ton.
Namun, secara kumulatif Januari–April, barang dibongkar tercatat mengalami penurunan 17,52 persen dibanding periode sama tahun 2024. Sebaliknya, total barang yang dimuat mengalami kenaikan tajam 57,21 persen, menunjukkan peningkatan aktivitas ekspor barang dari wilayah Sumut.
Indikator Positif Pemulihan Ekonomi
Kepala BPS Sumut Asim Saputra menekankan bahwa data ini menjadi indikator positif bahwa Sumatera Utara tengah berada pada jalur pemulihan ekonomi. Peningkatan mobilitas orang dan barang, baik lewat jalur udara maupun laut, diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan berbagai sektor, termasuk perdagangan, pariwisata, dan industri logistik.
“Kami berharap tren ini terus berlanjut agar aktivitas ekonomi Sumatera Utara bisa semakin menggeliat dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Asim.
Menurutnya, lonjakan penumpang dan aktivitas barang juga berkaitan dengan meningkatnya kepercayaan diri masyarakat untuk kembali bepergian, serta mulai stabilnya aktivitas produksi dan distribusi barang, terutama untuk kebutuhan ekspor.
Rencana Penguatan Infrastruktur
Melihat tren positif ini, pemerintah daerah bersama otoritas transportasi disebut telah menyiapkan rencana penguatan infrastruktur pendukung, baik di Bandara Kualanamu maupun Pelabuhan Belawan. Langkah ini untuk memastikan fasilitas pelayanan penumpang dan barang mampu mengimbangi lonjakan aktivitas.
“Pemerintah akan terus mendukung percepatan pembangunan dan peningkatan kapasitas infrastruktur transportasi udara dan laut sebagai bagian dari strategi memperkuat konektivitas Sumatera Utara,” kata Asim.
Kontribusi Terhadap Investasi dan Pariwisata
Selain mendongkrak perekonomian, peningkatan arus penumpang dan barang di Sumut juga diharapkan menarik lebih banyak investasi, khususnya di sektor industri dan pariwisata. Terlebih Bandara Kualanamu sudah terintegrasi dengan transportasi kereta api dan memiliki jalur penerbangan langsung ke beberapa negara Asia.
“Ini peluang besar untuk memperluas jaringan bisnis dan membuka pasar baru bagi produk lokal Sumut,” tambah Asim.
Penanganan Kendala dan Evaluasi
Meski demikian, Asim mengakui masih ada sejumlah tantangan seperti keterbatasan jadwal penerbangan pada rute-rute tertentu dan fluktuasi biaya logistik. Oleh sebab itu, BPS merekomendasikan evaluasi berkala untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan transportasi ini.
“Kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, pengelola bandara dan pelabuhan, hingga pihak swasta, sangat penting agar potensi besar ini tidak terhambat oleh kendala teknis,” tutup Asim.
Dengan tren positif ini, Sumatera Utara diharapkan menjadi salah satu provinsi yang dapat menjadi motor pemulihan ekonomi nasional, terutama di sektor transportasi dan logistik yang vital mendukung berbagai lini usaha di Tanah Air.