Film Korea My Daughter is a Zombie Tembus 3 Juta Penonton

Selasa, 12 Agustus 2025 | 08:30:41 WIB
Film Korea My Daughter is a Zombie Tembus 3 Juta Penonton

JAKARTA - Gelombang baru film Korea kembali menggebrak layar lebar, dan kali ini datang dari genre komedi keluarga. “My Daughter is a Zombie” sukses merebut perhatian penonton di negeri asalnya dan kini hadir di bioskop Indonesia, membawa kabar segar bagi industri perfilman Korea Selatan yang tengah menghadapi tantangan penurunan jumlah penonton.

Sementara sebagian film Korea terbaru masih berjuang untuk memikat penonton, “My Daughter is a Zombie” justru berhasil menorehkan prestasi gemilang. Data terbaru menunjukkan, film yang dibintangi Jo Jung Suk ini menjadi yang terlaris di Korea Selatan untuk tahun 2025.

Lebih dari 354 ribu orang memenuhi kursi bioskop pada Sabtu (9/8) lalu untuk menyaksikan kisah unik ini. Angka tersebut dirilis oleh Korean Film Council (KOFIC) dan Korean Box Office Information System (KOBIS), menandakan sambutan yang luar biasa dari publik.

Catatan Rekor Penayangan

Dalam kurun waktu hanya 11 hari sejak pemutaran perdananya, “My Daughter is a Zombie” telah mengumpulkan lebih dari 3 juta penonton. Capaian ini menempatkannya di puncak box office Korea Selatan, mengungguli sejumlah film besar yang juga rilis di tahun yang sama.

Pencapaian tersebut membuat film ini masuk ke jajaran film Korea Selatan yang berhasil menembus 3 juta penonton sepanjang 2025. Sebelum “My Daughter is a Zombie”, hanya “Yadang: The Snitch” yang berhasil mencapai prestasi serupa di kategori film lokal.

Secara keseluruhan, ada lima film yang berhasil menembus angka 3 juta penonton di bioskop Korea Selatan pada tahun ini. Selain “My Daughter is a Zombie” dan “Yadang: The Snitch”, ada juga tiga film internasional dan kolaborasi yang masuk daftar, yaitu “Mission: Impossible – The Final Reckoning”, “Mickey 17”, dan “F1”.

Perbandingan dengan Film Lain

Kondisi ini semakin menonjolkan perbedaan performa dengan “Omniscient Reader”, film adaptasi yang sempat digadang-gadang menjadi penyelamat penurunan jumlah penonton. Meskipun dibintangi deretan aktor papan atas, “Omniscient Reader” hanya mampu mengumpulkan sedikit lebih dari 1 juta penonton, angka yang terbilang di bawah ekspektasi banyak pihak.

Fenomena ini menunjukkan bahwa keberhasilan sebuah film tidak hanya ditentukan oleh popularitas para pemain, tetapi juga kekuatan cerita dan daya tarik tema yang diangkat. “My Daughter is a Zombie” membuktikan, sentuhan komedi keluarga yang dikemas ringan dapat menjadi magnet kuat di tengah tren film berat atau adaptasi fantasi.

Kesempatan untuk Penonton Indonesia

Kabar baiknya, penonton di Indonesia kini sudah bisa menikmati “My Daughter is a Zombie” di jaringan bioskop CGV. Bagi pencinta film Korea, ini menjadi kesempatan langka untuk merasakan euforia yang tengah berlangsung di negeri ginseng.

Selain film ini, sejumlah judul Korea Selatan lainnya juga sedang tayang di bioskop Tanah Air, memberi pilihan tontonan beragam bagi penikmat sinema Asia.

Tantangan Industri Film Korea Selatan

Keberhasilan “My Daughter is a Zombie” datang di saat industri perfilman Korea menghadapi tantangan serius. Penurunan jumlah penonton dalam beberapa tahun terakhir memaksa banyak rumah produksi untuk berpikir lebih kreatif dalam meramu cerita yang relevan dan menarik.

Kasus “Omniscient Reader” menjadi contoh bagaimana tingginya ekspektasi tidak selalu sejalan dengan hasil di lapangan. Meskipun mengusung nama besar dan materi sumber yang populer, film ini tidak mampu menarik penonton dalam jumlah besar.

Di sisi lain, “My Daughter is a Zombie” justru tampil sebagai kejutan. Genre komedi keluarga yang ringan, relatable, dan dibumbui premis unik ternyata menjadi formula ampuh untuk mengundang penonton kembali ke bioskop.

Faktor Kunci Kesuksesan

Beberapa pengamat menilai keberhasilan film ini tidak lepas dari akting Jo Jung Suk yang dikenal mampu memadukan humor dan emosi dengan porsi tepat. Selain itu, konsep cerita yang menggabungkan unsur horor ringan dengan drama keluarga membuatnya mudah diterima oleh berbagai kalangan usia.

Pemasaran yang tepat sasaran juga menjadi faktor penting. Penayangan trailer, promosi di media sosial, serta ulasan positif dari penonton awal menciptakan efek word of mouth yang kuat.

Harapan ke Depan

Keberhasilan “My Daughter is a Zombie” diharapkan menjadi titik balik bagi industri perfilman Korea Selatan. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin jumlah penonton akan kembali meningkat, memberikan ruang lebih besar bagi berbagai genre untuk berkembang.

Untuk penonton Indonesia, ini adalah momen yang tepat untuk mendukung film-film Asia berkualitas di layar lebar. Menonton di bioskop bukan hanya soal hiburan, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap kerja keras para sineas yang berupaya menyajikan cerita segar di tengah persaingan global.

Dengan capaian fantastis di negara asal dan peluang besar di pasar internasional, “My Daughter is a Zombie” tampaknya akan terus menjadi bahan perbincangan. Kini, tinggal waktu yang membuktikan apakah film ini juga akan mencetak rekor serupa di luar Korea Selatan, termasuk di Indonesia.

Terkini

Daftar Rekomendasi Film Plot Twist Terbaik dan Terlengkap

Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:34:48 WIB

Daftar Stadion Terbesar di Indonesia serta Kapasitasnya

Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:36:13 WIB

Daftar Orang Terpendek Di Dunia yang Paling Terkenal

Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:37:16 WIB

Daftar Pesantren Terbaik di Indonesia serta Fasilitasnya

Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:38:15 WIB

Daftar Masjid Terbesar di Dunia, Ada yang dari Indonesia

Jumat, 15 Agustus 2025 | 09:39:08 WIB