Danantara Raih Investasi Jumbo, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Senin, 07 Juli 2025 | 08:25:56 WIB
Danantara Raih Investasi Jumbo, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

JAKARTA - Keberhasilan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dalam mengamankan pendanaan jumbo dari mitra internasional membuka harapan baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pendanaan senilai lebih dari US$ 17 miliar atau setara Rp 276 triliun disebut-sebut bukan hanya sebuah pencapaian nominal, tetapi menjadi pijakan strategis untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Para pengamat menilai bahwa keberhasilan Danantara tak hanya terletak pada besarnya komitmen investasi, namun juga pada bagaimana dana tersebut dikelola dan diarahkan ke sektor-sektor prioritas yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan ketergantungan pada impor bahan baku.

Investasi Jumbo Perlu Diarahkan ke Sektor Strategis Nasional
Pengamat BUMN dari NEXT Indonesia, Herry Gunawan, memandang aset yang dimiliki Danantara saat ini telah memasuki kapasitas investasi skala nasional. Namun, menurutnya, pertumbuhan ekonomi hanya akan terdorong jika investasi ini digunakan untuk memperkuat rasio investasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh sebab itu, menurut Herry, keberhasilan Danantara dalam mendapatkan dana besar harus diikuti dengan langkah strategis untuk memperluas keterlibatan investor lain, termasuk investor asing dari sektor swasta.

Herry menekankan bahwa salah satu indikator kontribusi nyata dari Danantara adalah kemampuannya mengakselerasi keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan, terutama pada sektor riil. Ia mengingatkan bahwa investasi portofolio sebaiknya tidak menjadi tujuan utama karena hanya memberikan dampak sementara dalam penguatan permodalan. Fokus jangka panjang justru perlu diarahkan pada industri pengolahan menengah (intermediate industry) yang memiliki keterkaitan langsung dengan rantai pasok industri nasional.

Kurangi Ketergantungan Impor, Perkuat Industri Dalam Negeri
Salah satu tantangan utama perekonomian Indonesia saat ini adalah tingginya ketergantungan terhadap impor bahan baku penolong, yang diperkirakan mencapai 70% dari total impor nasional. Dalam konteks ini, Danantara dinilai memiliki posisi strategis untuk membantu mengurangi ketergantungan tersebut dengan menyalurkan investasi ke sektor-sektor pengolahan dan manufaktur intermediate.

Pengembangan sektor ini dianggap penting karena tidak hanya mengurangi defisit neraca perdagangan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berskala besar dan memperkuat basis industri dalam negeri. Herry Gunawan menilai, apabila Danantara benar-benar ingin memainkan peran dalam percepatan ekonomi, maka investasi ke sektor industri pengolahan harus menjadi prioritas utama.

Sektor ini juga memungkinkan penguatan ekosistem industri nasional dari hulu ke hilir, memperkuat daya saing produk dalam negeri, dan secara tidak langsung memacu peningkatan nilai ekspor.

Kolaborasi Global dan Komitmen Investasi Jangka Panjang
Sejak diresmikan pada 24 Februari 2025, Danantara telah berhasil menjalin kerja sama investasi dengan berbagai mitra internasional, termasuk dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia. Total nilai kerja sama yang sudah diamankan mencapai US$ 7 miliar, dan angka tersebut terus bertambah.

Yang paling signifikan, Danantara baru saja memperoleh komitmen investasi sebesar US$ 10 miliar atau sekitar Rp 162,36 triliun dari ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi yang dikenal sebagai pionir dalam pengembangan hidrogen hijau dan teknologi desalinasi air. Kolaborasi ini ditujukan untuk pengembangan berbagai proyek besar di bidang energi bersih dan teknologi masa depan.

CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengonfirmasi bahwa kerja sama dengan ACWA Power merupakan langkah penting dalam strategi jangka panjang Danantara, terutama untuk mempercepat transisi energi nasional sekaligus menarik teknologi hijau dari luar negeri ke Indonesia.

Fokus pada Proyek Strategis: Hilirisasi, Energi, dan EV
Senada dengan Herry, Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menegaskan pentingnya Danantara untuk berfokus pada investasi jangka panjang yang strategis dan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa banyak Sovereign Wealth Fund (SWF) global telah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan adalah konsistensi dalam investasi jangka panjang.

Wijayanto menyarankan agar Danantara memberikan perhatian lebih kepada sektor-sektor seperti hilirisasi sumber daya alam, transisi energi, kendaraan listrik (electric vehicle/EV), serta infrastruktur yang menopang produktivitas nasional. Menurutnya, sektor-sektor ini bukan hanya menjanjikan return investasi dalam jangka panjang, tetapi juga akan mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing ekonomi Indonesia di panggung global.

Dalam konteks pembangunan jangka panjang, investasi pada sektor hilirisasi dan energi bersih juga akan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan pada komoditas ekspor mentah dan beralih menuju ekonomi bernilai tambah tinggi.

Danantara Jadi Motor Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Dengan besarnya dukungan dana serta arah kebijakan yang mulai mengarah ke sektor produktif, Danantara kini dipandang sebagai salah satu pilar utama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keberadaan lembaga ini juga dianggap mampu menjembatani antara kepentingan nasional dan mitra investasi global melalui skema investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pemerintah telah memberikan sinyal kuat agar Danantara menjadi motor penggerak ekonomi, terutama melalui pengelolaan kekayaan negara secara lebih profesional, produktif, dan transparan. Bahkan, Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat menyatakan bahwa Danantara akan menjadi ujung tombak dalam pengelolaan proyek-proyek strategis nasional yang tersebar di berbagai sektor.

Hingga pertengahan 2025, Danantara telah mengidentifikasi setidaknya 20 proyek strategis nasional yang akan menjadi sasaran investasi awal. Proyek-proyek ini mencakup pembangunan kawasan industri baru, pengembangan fasilitas energi terbarukan, dan penguatan rantai pasok di sektor pertanian dan perikanan

Terkini

Keberuntungan Menanti Tiga Shio Ini

Senin, 07 Juli 2025 | 14:40:36 WIB

Megawati Ukir Sejarah di Liga Voli Turki

Senin, 07 Juli 2025 | 14:46:47 WIB

Pinjol OJK: Cara Kenali yang Resmi

Senin, 07 Juli 2025 | 14:49:42 WIB

Wuling Air EV: Pajak Ringan Mobil Listrik 2024

Senin, 07 Juli 2025 | 14:52:55 WIB