JAKARTA - Harga cabai merah di pasar nasional kembali menunjukkan tren penurunan yang signifikan dalam tiga bulan terakhir. Berdasarkan data harga pangan eceran dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dipublikasikan pada Rabu pagi pukul 10.17 WIB, harga cabai merah nasional tercatat berada pada level Rp44.791 per kilogram, turun Rp159 (0,35%) dibandingkan hari sebelumnya.
Penurunan harga ini bukan hanya terjadi dalam satu hari saja, melainkan juga mencerminkan koreksi yang lebih dalam dalam periode waktu yang lebih panjang. Dalam satu minggu terakhir, harga cabai merah nasional tercatat anjlok sebesar Rp2.789 atau sekitar 5,86%. Bahkan bila dibandingkan dengan harga 30 hari lalu, komoditas ini mengalami penurunan yang lebih tajam sebesar Rp11.328 atau 20,19%.
Lebih jauh, data tren harga selama tiga bulan terakhir mengindikasikan penurunan rata-rata sebesar Rp9.579 per kilogram, atau sekitar 17,62%. Penurunan harga yang cukup signifikan ini mempengaruhi berbagai pihak, mulai dari konsumen hingga petani.
“Penurunan harga cabai merah dalam beberapa bulan terakhir ini menunjukkan dinamika pasar yang cukup fluktuatif. Faktor cuaca, panen raya, hingga distribusi memegang peran penting dalam menentukan harga,” kata Kepala Bidang Statistik Pangan Bapanas, Ibu Rina Widjaja, dalam wawancara eksklusif dengan media kami.
Harga Terendah dan Tertinggi Dalam Periode Februari-Mei 2025
Bapanas mencatat, harga cabai merah nasional mencapai titik terendah pada hari Rabu, 28 Mei 2025, yakni Rp44.791 per kilogram. Angka ini jauh berbeda dibandingkan harga tertinggi yang sempat dicapai pada Rabu, 2 April 2025, yaitu Rp67.297 per kilogram. Penurunan harga sebesar Rp22.506 ini menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam komoditas yang menjadi bahan pokok dan kebutuhan utama masyarakat Indonesia.
Menurut Rina, penurunan ini berkaitan dengan panen raya di beberapa daerah penghasil cabai utama. “Saat panen raya, suplai cabai melonjak sehingga menekan harga di pasar. Namun kita juga tetap perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti distribusi dan permintaan yang fluktuatif,” ujarnya.
Variasi Harga di Tingkat Provinsi
Analisis harga cabai merah secara provinsi menunjukkan perbedaan harga yang cukup mencolok, dengan kisaran harga mulai dari Rp28.357 hingga Rp42.500 per kilogram. Provinsi DKI Jakarta menjadi daerah dengan harga cabai merah termahal pada hari ini, yaitu Rp42.500 per kilogram. Posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Banten dan Jawa Barat dengan harga masing-masing Rp42.273 dan Rp40.064 per kilogram.
Berikut daftar lengkap 8 provinsi dengan harga cabai merah tertinggi pada Rabu, 28 Mei 2025:
DKI Jakarta: Rp42.500/kg
Banten: Rp42.273/kg
Jawa Barat: Rp40.064/kg
Sumatera Selatan: Rp37.786/kg
Lampung: Rp36.643/kg
Jawa Tengah: Rp33.591/kg
Aceh: Rp33.262/kg
Sumatera Barat: Rp31.219/kg
Di sisi lain, beberapa provinsi mengalami harga cabai merah relatif lebih murah, dengan posisi terendah dipegang oleh Jambi sebesar Rp28.357 per kilogram. Disusul oleh Jawa Timur (Rp29.067), Bali (Rp29.167), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Rp29.923).
Berikut daftar 8 provinsi dengan harga cabai merah termurah pada tanggal yang sama:
Jambi: Rp28.357/kg
Jawa Timur: Rp29.067/kg
Bali: Rp29.167/kg
D.I Yogyakarta: Rp29.923/kg
Sumatera Barat: Rp31.219/kg
Aceh: Rp33.262/kg
Jawa Tengah: Rp33.591/kg
Lampung: Rp36.643/kg
Dampak Harga Cabai Merah Terhadap Konsumen dan Petani
Penurunan harga cabai merah membawa dampak beragam bagi para pelaku pasar. Dari sisi konsumen, harga yang lebih rendah berarti beban pengeluaran kebutuhan pokok menjadi lebih ringan. Namun, bagi petani, penurunan harga ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pendapatan dan keberlanjutan usaha mereka.
“Harga cabai yang turun drastis tentu membuat petani merasa khawatir, apalagi jika harga jatuh di bawah biaya produksi,” ujar Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia, Budi Santoso. Menurutnya, petani berharap ada intervensi pemerintah untuk menjaga stabilitas harga agar tidak merugikan produsen di tingkat hulu.
Dalam hal ini, pemerintah melalui Bapanas terus memantau pergerakan harga dan ketersediaan stok bahan pangan strategis seperti cabai merah. “Kami terus bekerja sama dengan dinas pertanian di daerah dan pelaku pasar untuk mengantisipasi gejolak harga dan memastikan pasokan tetap lancar,” tambah Rina Widjaja.
Prediksi Harga Cabai Merah ke Depan
Melihat tren saat ini, para analis memperkirakan harga cabai merah akan tetap berfluktuasi sepanjang bulan-bulan berikutnya, seiring dengan pola panen dan musim tanam yang berjalan.
“Harga cabai merah memang dikenal sangat volatile. Faktor cuaca, permintaan, dan logistik dapat memicu kenaikan maupun penurunan harga secara cepat,” ungkap Ekonom Pangan dari Universitas Indonesia, Dr. Hendro Wahyu.
Namun demikian, Hendro juga menilai bahwa dengan adanya teknologi pertanian modern dan peningkatan kapasitas produksi, kestabilan harga di masa mendatang bisa dicapai.