Emas

Harga Emas Antam Terus Naik Tiga Hari Berturut-turut, Tembus Rp1,956 Juta per Gram di Tengah Gejolak Harga Global

Harga Emas Antam Terus Naik Tiga Hari Berturut-turut, Tembus Rp1,956 Juta per Gram di Tengah Gejolak Harga Global
Harga Emas Antam Terus Naik Tiga Hari Berturut-turut, Tembus Rp1,956 Juta per Gram di Tengah Gejolak Harga Global

JAKARTA — Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) kembali mencatatkan kenaikan signifikan pada Rabu, 7 Mei 2025, melanjutkan tren penguatan selama tiga hari berturut-turut. Di tengah fluktuasi harga emas dunia, nilai emas Logam Mulia Antam melonjak sebesar Rp25.000 menjadi Rp1.956.000 per gram di butik emas LM Graha Dipta, Pulogadung, Jakarta.

Kenaikan ini membuat total penguatan harga emas Antam dalam tiga hari terakhir mencapai Rp54.000 per gram. Sebelumnya, harga emas telah naik Rp29.000 dalam dua hari perdagangan berturut-turut pada awal pekan ini. Peningkatan yang konsisten ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap logam mulia sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

Adapun harga buyback atau harga yang digunakan jika konsumen menjual kembali emas ke pihak Antam, juga mengalami kenaikan yang sama, yakni sebesar Rp25.000 per gram menjadi Rp1.805.000. Kenaikan harga buyback ini penting diperhatikan oleh investor dan masyarakat yang berniat mencairkan kepemilikan emas mereka dalam waktu dekat.

Emas Dunia Picu Kenaikan Harga Antam

Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan lonjakan harga emas dunia yang kembali menguat selama dua hari perdagangan terakhir. Pada Selasa (6/5/2025) lalu, harga emas di pasar spot internasional ditutup naik 2,87% ke level US$3.429,32 per troy ons. Ini merupakan kenaikan dua hari berturut-turut yang membawa emas naik hingga 5,9% secara kumulatif dan kembali menembus level psikologis US$3.400 per troy ons, level yang terakhir terlihat pada 21 April 2025.

Namun, volatilitas harga global masih terus berlanjut. Hingga Rabu pagi (7/5/2025) pukul 06.39 WIB, harga emas dunia terkoreksi turun sebesar 1,09% menjadi US$3.393,77 per troy ons. Penurunan ini terjadi setelah penguatan signifikan pada hari sebelumnya, yang dipicu oleh berbagai faktor makroekonomi global, termasuk ekspektasi suku bunga, pergerakan dolar AS, dan ketegangan geopolitik.

Pengamat pasar emas dari Indonesian Gold Research Institute, Adrian Surya, menjelaskan bahwa fluktuasi harga emas dunia masih didominasi oleh sentimen The Federal Reserve (The Fed) dan arah kebijakan moneter Amerika Serikat yang belum jelas.

"Kenaikan harga emas selama dua hari terakhir didorong oleh ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan menahan diri dari menaikkan suku bunga lebih lanjut. Suku bunga yang lebih rendah membuat emas sebagai aset non-yielding menjadi lebih menarik bagi investor," ujar Adrian Surya saat dihubungi Rabu pagi.

Selain faktor suku bunga, melemahnya dolar AS juga menjadi penyebab penguatan harga emas. Dolar yang lebih lemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan secara global.

Ketidakpastian Global Dorong Minat terhadap Emas

Kondisi geopolitik yang memanas, khususnya di kawasan Timur Tengah dan ketegangan antara beberapa negara besar, turut memperkuat minat investor terhadap aset safe haven seperti emas. Menurut Adrian, dalam situasi seperti ini, permintaan terhadap emas cenderung meningkat karena investor mencari perlindungan dari potensi kerugian pada aset berisiko seperti saham.

"Ketika ketidakpastian global meningkat, emas menjadi pilihan utama untuk diversifikasi portofolio dan melindungi kekayaan. Ini menjadi salah satu faktor fundamental mengapa harga emas domestik turut terdorong naik," lanjutnya.

Di sisi lain, meningkatnya permintaan emas fisik dari negara-negara Asia seperti India dan China juga mendukung harga logam mulia tersebut. Permintaan dari sektor ritel, termasuk pembelian untuk keperluan pernikahan dan festival, tetap tinggi meskipun harga emas sedang mahal.

Harga Emas Antam Hari Ini – 7 Mei 2025

Berikut adalah rincian harga emas Antam Logam Mulia pada Rabu, 7 Mei 2025 berdasarkan informasi resmi dari situs Logam Mulia:

-Harga emas 1 gram: Rp1.956.000

-Harga buyback: Rp1.805.000 per gram

Harga emas Antam juga bervariasi tergantung pada berat yang dibeli. Untuk pembelian dengan berat lebih besar, umumnya tersedia diskon harga per gram. Namun, selisih antara harga jual dan harga buyback tetap menjadi pertimbangan utama bagi investor jangka pendek.

Tips Investor: Perhatikan Waktu dan Tujuan Investasi

Bagi masyarakat yang tertarik berinvestasi emas, penting untuk memahami karakteristik emas sebagai instrumen investasi jangka menengah hingga panjang. Emas bukanlah instrumen spekulatif untuk mendapatkan keuntungan instan, melainkan penyimpan nilai yang stabil dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Menurut analis investasi dari PT Mega Investama, Diah Lestari, waktu terbaik untuk membeli emas adalah saat harga mengalami koreksi wajar dan sentimen pasar negatif terhadap logam mulia mulai berkurang.

"Investor sebaiknya membeli secara bertahap dengan strategi dollar cost averaging agar tetap mendapatkan harga rata-rata yang baik. Jangan terpaku mengejar harga terendah atau tertinggi karena pergerakan emas sangat dinamis," kata Diah.

Outlook Harga Emas ke Depan

Meski saat ini terjadi fluktuasi, prospek harga emas dalam jangka menengah masih positif, terutama jika inflasi global tetap tinggi dan ketegangan geopolitik tidak mereda. Pelaku pasar saat ini juga menanti laporan ekonomi AS terbaru serta pidato pejabat The Fed yang bisa memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan moneter selanjutnya.

Konsensus analis memperkirakan harga emas dunia masih berpotensi bertahan di atas US$3.300 per troy ons, setidaknya hingga kuartal kedua 2025. Di sisi domestik, harga emas Antam diperkirakan bisa menembus Rp2 juta per gram jika tren global tetap mendukung dan rupiah tidak mengalami penguatan signifikan terhadap dolar AS.

Dengan kondisi ekonomi global yang terus bergejolak, emas tetap menjadi salah satu pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Kenaikan harga emas Antam selama tiga hari berturut-turut menjadi indikator kuat bahwa minat terhadap logam mulia belum surut, bahkan cenderung meningkat.

Namun demikian, masyarakat disarankan untuk tetap bijak dan mempertimbangkan tujuan investasi mereka sebelum membeli atau menjual emas. Pemahaman terhadap faktor-faktor global yang memengaruhi harga emas juga menjadi kunci keberhasilan dalam berinvestasi di instrumen ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index