Pasar Modal

Program 1.000 Investor Pasar Modal Resmi Diluncurkan di Bireuen, Dorong Literasi Keuangan dan Cegah Investasi Bodong

Program 1.000 Investor Pasar Modal Resmi Diluncurkan di Bireuen, Dorong Literasi Keuangan dan Cegah Investasi Bodong
Program 1.000 Investor Pasar Modal Resmi Diluncurkan di Bireuen, Dorong Literasi Keuangan dan Cegah Investasi Bodong

JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Bireuen bersama Universitas Islam Aceh (UIA) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Bireuen resmi meluncurkan Program 1.000 Investor Pasar Modal melalui kegiatan edukasi publik yang digelar di Aula Setdakab Lama, Selasa, 6 Mei 2025. Program ini diharapkan dapat mendorong literasi dan inklusi keuangan masyarakat serta menciptakan generasi investor yang cerdas dan tangguh.

Kegiatan ini menandai dimulainya upaya massif memperluas partisipasi masyarakat Bireuen dalam pasar modal nasional. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Bireuen, Ir. H. Razuardi, MT yang secara resmi membuka acara dan menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif edukatif ini.

Literasi Keuangan Jadi Pilar Utama

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bireuen menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan keuangan dan investasi. Menurutnya, literasi keuangan bukan hanya menjadi tanggung jawab institusi keuangan atau akademisi semata, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

“Kami dari Pemerintahan Bireuen sangat mendukung adanya edukasi publik terkait inklusi keuangan yang telah digagas oleh Galeri Investasi UIA dan TPAKD. Ini langkah strategis untuk menciptakan masyarakat yang melek finansial dan mampu terhindar dari jebakan investasi bodong,” ujar Razuardi.

Lebih lanjut ia menambahkan, program 1.000 investor ini menjadi tonggak penting dalam membangkitkan semangat masyarakat untuk berinvestasi secara sehat dan legal, serta memperkuat daya tahan ekonomi lokal di tengah tekanan inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.

Peran Strategis Akademisi

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Islam Aceh, Dr. Nazaruddin, MA, menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen UIA dalam menciptakan masyarakat yang memiliki pemahaman keuangan dan mampu berpartisipasi aktif di pasar modal.

“Galeri Investasi UIA yang telah berdiri sejak 10 tahun lalu di Kampus Paya Lipah terus berkomitmen untuk menjadi bagian dari ekosistem keuangan yang inklusif. Kami ingin memastikan bahwa setiap warga, dari latar belakang apapun, memiliki kesempatan dan pengetahuan untuk menjadi investor yang bijak,” ujar Nazaruddin.

Ia juga menjelaskan bahwa Galeri Investasi UIA akan terus mengadakan kegiatan edukasi, seminar, dan pelatihan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses informasi dan layanan investasi yang aman serta terjamin legalitasnya.

“Kami berharap sinergi ini dapat memberikan edukasi mendalam mengenai pasar modal serta mempermudah akses investasi bagi masyarakat. Sehingga ke depan, jumlah investor lokal yang melek keuangan dapat terus bertambah,” tambahnya.

Antusiasme Peserta dan Narasumber Profesional

Acara peluncuran program ini dihadiri lebih dari 100 peserta dari berbagai instansi dalam lingkup Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Bireuen. Para peserta tampak antusias mengikuti paparan dari dua narasumber utama, yaitu Aulia Firdaus dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Aceh dan Muslim Hasan Birga dari RHB Sekuritas Indonesia.

Kedua narasumber memberikan penjelasan lengkap mengenai mekanisme kerja pasar modal, cara membuka rekening efek, mengenali profil risiko, serta memahami peluang dan tantangan dalam berinvestasi saham dan instrumen pasar modal lainnya.

“Investasi di pasar modal bukanlah sesuatu yang menakutkan. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat bisa mulai dari nominal kecil dan secara bertahap membangun portofolio investasinya,” terang Aulia Firdaus.

Muslim Hasan Birga juga menambahkan pentingnya investor pemula memahami legalitas produk investasi dan memilih sekuritas resmi yang telah terdaftar di OJK.

“Yang paling penting adalah jangan mudah tergiur imbal hasil besar dalam waktu singkat. Edukasi dan pemahaman adalah kunci untuk menghindari penipuan berkedok investasi,” katanya.

Agenda Lanjutan: Sekolah Pasar Modal dan Investor Club

Program ini tidak berhenti pada kegiatan edukasi publik semata. Sebagai tindak lanjut dari peluncuran program 1.000 investor, GI UIA dan TPAKD Bireuen telah merancang sejumlah agenda lanjutan untuk memperkuat keterlibatan masyarakat.

Agenda tersebut meliputi Sekolah Pasar Modal (SPM) dan pembentukan Investor Club (IC) yang akan menjadi wadah pembinaan dan komunitas diskusi bagi para investor pemula maupun yang sudah aktif. Melalui dua program ini, masyarakat akan didampingi secara berkala dalam memahami dinamika pasar dan strategi investasi yang berkelanjutan.

“Kami ingin agar peserta tidak hanya menjadi investor, tetapi juga bagian dari komunitas yang saling belajar dan berbagi pengetahuan investasi,” ujar Koordinator GI UIA dalam sesi penutupan.

Sinergi Multistakeholder

Acara peluncuran ini juga dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mulyadi, SH., MM., Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Dailami, S.Hut., M.Lingk., Kepala Kantor Kementerian Agama Bireuen Dr. H. Zulkifli, S.Ag., M.Pd., serta perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelaku pasar modal lainnya.

Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan bahwa inklusi keuangan tidak bisa berjalan sendiri, tetapi harus melibatkan sinergi antara pemerintah daerah, institusi pendidikan, regulator, serta pelaku industri keuangan.

“Kami percaya bahwa melalui kolaborasi lintas sektor, target 1.000 investor pasar modal di Bireuen bukan hanya bisa tercapai, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah,” tutup Razuardi.

Peluncuran Program 1.000 Investor Pasar Modal di Kabupaten Bireuen menjadi langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat dan mendorong transformasi ekonomi lokal yang berbasis pada inklusi keuangan. Dengan dukungan berbagai pihak dan pendekatan yang menyeluruh, program ini diharapkan mampu menciptakan masyarakat yang tidak hanya melek investasi, tetapi juga berdaya dalam mengelola keuangan pribadi dan kolektif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index