JAKARTA - Bank Central Asia (BCA), sebagai salah satu bank swasta terbesar di Indonesia, kembali memperbarui informasi suku bunga deposito berjangka bagi para nasabahnya. Berdasarkan data resmi yang diakses dari situs www.bca.co.id, suku bunga deposito BCA saat ini berkisar antara 2,00% hingga 3,25% per tahun, tergantung pada nominal simpanan dan tenor penyimpanan.

Suku bunga deposito ini efektif berlaku sejak 14 Februari 2025, dan menjadi referensi penting bagi masyarakat yang ingin menempatkan dananya di instrumen investasi yang relatif aman dan bebas risiko pasar seperti deposito berjangka.

BCA Tawarkan Bunga Kompetitif untuk Tarik Nasabah Konvensional dan Digital

Dalam era persaingan ketat antara bank konvensional dan digital, BCA tetap konsisten mempertahankan daya tarik produknya. Deposito masih menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk menyimpan dana dalam jangka waktu tertentu, terutama karena risikonya yang minim dan bunganya yang pasti.

“Deposito tetap menjadi pilihan utama bagi nasabah yang mengutamakan keamanan dan kestabilan return. BCA terus menyesuaikan produk deposito kami agar tetap kompetitif dan sesuai kebutuhan pasar,” kata pihak manajemen BCA dalam pernyataan resminya.

BCA menyadari bahwa kehadiran bank-bank digital dengan suku bunga simpanan yang tinggi mendorong persaingan yang lebih ketat di sektor perbankan. Oleh karena itu, penyesuaian suku bunga deposito menjadi bagian dari strategi bank untuk tetap menjaga minat dan loyalitas nasabah.

Rincian Suku Bunga Deposito BCA per 7 Mei 2025

Berikut ini adalah rincian tingkat suku bunga deposito BCA dalam mata uang Rupiah (IDR), dikutip langsung dari laman resmi BCA:

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat bunga tertinggi sebesar 3,25% per tahun diberikan untuk tenor satu bulan pada nominal deposito mulai dari Rp 5 juta hingga lebih dari Rp 100 juta. Sementara itu, bunga terendah sebesar 2,00% per tahun diberikan untuk tenor 12 bulan pada nominal di bawah Rp 25 juta.

Deposito Tetap Jadi Pilihan di Tengah Dinamika Ekonomi

Kepala Ekonom BCA Sekuritas, Mira Kusuma, menjelaskan bahwa meskipun saat ini banyak masyarakat mulai melirik instrumen investasi yang lebih agresif seperti reksa dana dan saham, produk deposito masih memiliki tempat tersendiri, terutama bagi nasabah konservatif.

“Deposito berjangka tetap menjadi alternatif investasi yang menarik, terutama dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian. Produk ini sangat cocok bagi mereka yang menginginkan kepastian bunga dan jaminan dana pokok,” ujar Mira.

Ia menambahkan bahwa tren suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) juga turut memengaruhi penyesuaian suku bunga deposito di perbankan nasional. Saat ini, suku bunga BI masih ditahan di level 6,25% sebagai respons atas dinamika ekonomi global dan inflasi domestik.

Strategi Perbankan Hadapi Persaingan Digital

Di tengah pertumbuhan bank digital yang agresif dengan menawarkan bunga tabungan hingga 6-7% per tahun, BCA tetap fokus pada keunggulan layanannya. Dengan basis nasabah yang besar, jaringan kantor cabang yang luas, serta layanan elektronik yang lengkap dan handal, BCA memiliki nilai tambah yang tidak mudah disaingi.

“Kepercayaan masyarakat terhadap BCA dibangun dari kualitas layanan yang konsisten. Kami terus memperkuat digitalisasi tanpa melupakan fondasi layanan konvensional yang tetap dibutuhkan nasabah,” jelas manajemen BCA dalam siaran persnya.

Tips Sebelum Menempatkan Dana di Deposito

Sebelum membuka rekening deposito, calon nasabah sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:

-Cek dan bandingkan suku bunga antar bank agar mendapatkan imbal hasil optimal.

-Perhatikan jangka waktu (tenor) yang sesuai dengan kebutuhan likuiditas dana Anda.

-Pahami pajak bunga deposito, yang saat ini dikenakan sebesar 20% dari bunga bruto.

-Pastikan dana Anda dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) hingga Rp 2 miliar per nasabah per bank.

-Periksa biaya penalti jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo.

Dengan menawarkan suku bunga deposito hingga 3,25% per tahun, Bank BCA tetap menjadi pilihan yang menarik bagi masyarakat yang mencari instrumen penyimpanan dana yang aman dan stabil. Meskipun bunga deposito saat ini masih berada di bawah return dari beberapa instrumen investasi lain, banyak nasabah tetap mengandalkannya karena jaminan keamanan serta kepastian pengembalian pokok dan bunga.

Dengan strategi yang terus beradaptasi terhadap kebutuhan pasar dan perkembangan teknologi finansial, BCA berupaya menjaga posisi sebagai salah satu bank terpercaya di Indonesia.

“Kami percaya, dengan pendekatan yang tepat dan pelayanan yang prima, nasabah akan tetap menjadikan BCA sebagai mitra keuangan utama mereka,” tutup manajemen BCA.