JAKARTA – Barcelona akan melakoni laga krusial menghadapi Inter Milan dalam leg kedua semifinal Liga Champions UEFA 2024/2025. Duel penentu tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza atau San Siro, Milan, pada Rabu dini hari, 7 Mei 2025 pukul 02.00 WIB. Laga ini diprediksi menjadi pertempuran sarat gengsi dan sejarah, mengingat kedua raksasa Eropa ini punya catatan panjang rivalitas, prestasi, dan tantangan dalam pentas Liga Champions.
Pertemuan leg pertama di Stadion Olimpico Lluís Companys, Barcelona, berakhir dramatis dengan skor imbang 3-3. Hasil itu membuka jalan bagi duel hidup-mati di Milan, di mana kemenangan menjadi harga mati bagi kedua tim untuk mengunci tiket ke final.
"Pertandingan leg pertama menunjukkan kualitas luar biasa dari kedua tim. Skor 3-3 adalah refleksi dari keseimbangan kekuatan yang dimiliki masing-masing," ujar analis sepak bola Eropa, Matteo Moretti.
Romansa Panjang Barcelona dengan Klub Italia
Barcelona bukan pendatang baru dalam urusan menghadapi klub Italia. Klub asal Catalonia itu telah menjalani 68 pertandingan melawan tim-tim Serie A sepanjang sejarah kompetisi Eropa, dengan rekor impresif: 32 kemenangan, 23 hasil imbang, dan hanya 13 kali menelan kekalahan.
Dalam rentang pertemuan itu, Barcelona mencetak 118 gol dan kebobolan 75 kali, membuktikan ketajaman mereka di hadapan lawan-lawan asal Italia. Namun, statistik tersebut juga menyiratkan bahwa pertandingan melawan tim Italia jarang berlangsung mudah, apalagi ketika bermain di tanah lawan.
Di Italia sendiri, Barcelona mencatat rekor seimbang: 9 kali menang, 13 kali seri, dan 9 kali kalah. Hal ini menjadi pengingat bahwa San Siro bukan tempat yang mudah ditaklukkan bagi Blaugrana.
“Bermain di Italia selalu jadi ujian berat bagi kami. Inter adalah tim yang disiplin, penuh taktik, dan punya pengalaman di kompetisi ini,” ujar pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, dalam konferensi pers jelang laga.
Rekor Pertemuan Inter vs Barcelona: Siapa Unggul?
Inter Milan dan Barcelona sudah sering saling berhadapan dalam berbagai ajang UEFA, khususnya Liga Champions. Dalam 18 pertemuan terakhir mereka, Barcelona mengoleksi 8 kemenangan, sedangkan Inter hanya 3 kali menang, dan 7 laga lainnya berakhir imbang.
Namun, Inter punya kenangan manis di San Siro, termasuk saat menyingkirkan Barcelona di semifinal Liga Champions musim 2009/2010. Kala itu, tim asuhan José Mourinho melangkah ke final usai menang agregat dan kemudian menjuarai turnamen.
“Barcelona punya rekor bagus, tapi kami punya sejarah kami sendiri, termasuk saat kami melaju ke final dan menjuarai Liga Champions pada 2010,” kata Simone Inzaghi, pelatih Inter, dilansir dari Sky Italia. “Kami akan bermain di depan pendukung kami, dan itu memberi kami kekuatan tambahan.”
Faktor Penentu: Pemain Muda, Taktik, dan Mental
Barcelona datang dengan semangat tinggi, didukung oleh performa luar biasa dari pemain muda seperti Lamine Yamal dan Pedri. Keduanya tampil menonjol di leg pertama dengan kontribusi besar dalam menciptakan peluang dan menjaga tempo permainan.
Namun, Inter Milan tak bisa dipandang remeh. Edin Džeko, Lautaro Martínez, dan Nicolò Barella menjadi poros kekuatan Nerazzurri. Inter juga memiliki struktur pertahanan kokoh yang siap menghadang agresivitas Barcelona.
“Laga nanti akan sangat taktis. Tim yang bisa mengontrol lini tengah dan tidak panik akan punya keunggulan,” kata mantan pemain Inter dan komentator sepak bola Italia, Esteban Cambiasso.
Keuntungan dan Tekanan Bermain di San Siro
Stadion San Siro dipastikan akan penuh sesak dengan lebih dari 75 ribu penonton yang mendukung tuan rumah. Suasana intimidatif ini bisa menjadi senjata bagi Inter untuk menekan Barcelona sejak menit awal.
Namun, Barcelona bukan tim yang mudah goyah. Mereka sudah terbiasa dengan tekanan, dan beberapa pemain seperti Ilkay Gündogan, Robert Lewandowski, dan João Cancelo punya pengalaman bertanding di panggung besar Eropa.
“Kami tahu atmosfer di San Siro akan panas, tapi pemain kami siap secara mental dan fisik. Ini pertandingan besar, dan kami ingin menang,” ujar Xavi dengan tegas.
Statistik Menarik Jelang Laga
Beberapa fakta menarik menjelang laga Inter Milan vs Barcelona:
-Inter Milan belum terkalahkan di kandang dalam 9 laga terakhir Liga Champions musim ini.
-Barcelona hanya kalah sekali dalam 10 laga tandang terakhir di kompetisi Eropa.
-Lamine Yamal menjadi pemain termuda yang mencetak gol di semifinal Liga Champions pada usia 17 tahun.
-Inter menjadi tim dengan rasio konversi peluang terbaik musim ini (25%).
Dengan kondisi tersebut, laga ini tidak hanya menjadi soal siapa yang lebih kuat, tetapi juga siapa yang lebih siap dan tenang dalam mengeksekusi strategi.
Siapa Melaju ke Final?
Laga leg kedua semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona dipastikan menjadi laga yang menegangkan dan sarat emosi. Dengan agregat sementara 3-3, kedua tim sama-sama punya peluang besar untuk melangkah ke final yang akan digelar di Allianz Arena, Munich.
Baik Inter maupun Barcelona punya modal sejarah, skuad mumpuni, dan ambisi besar untuk meraih trofi si Kuping Besar. Namun hanya satu yang akan berhasil menjejakkan kaki di partai puncak.
“Ini bukan sekadar pertandingan sepak bola. Ini adalah pertarungan antara sejarah, taktik, dan mentalitas juara,” pungkas Matteo Moretti.
Kick-off laga akan dimulai pukul 02.00 WIB pada Rabu, 7 Mei 2025, dan dipastikan akan menjadi salah satu pertandingan paling dinanti dalam kalender sepak bola Eropa tahun ini.