AI

Teknologi AI Bikin Foto Makin Unik, Yuk Waspadai Risikonya Secara Bijak

Teknologi AI Bikin Foto Makin Unik, Yuk Waspadai Risikonya Secara Bijak
Teknologi AI Bikin Foto Makin Unik, Yuk Waspadai Risikonya Secara Bijak

JAKARTA – Tren mengubah foto menjadi gambar animasi menggunakan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tengah viral di media sosial. Meski tampak menghibur dan kreatif, tren ini menyimpan potensi risiko serius terhadap keamanan data pribadi. Pakar keamanan siber pun mengimbau pengguna untuk lebih waspada dalam mengikuti tren ini.

Beragam aplikasi dan layanan AI kini menawarkan fitur untuk mengubah potret pengguna menjadi karakter animasi ala film kartun, anime, hingga lukisan artistik. Tidak sedikit pula yang memanfaatkan chatbot berbasis AI seperti ChatGPT untuk menghasilkan gaya visual unik dari foto pribadi.

Namun, di balik keseruan ini, para pakar memperingatkan adanya ancaman tersembunyi. Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, menegaskan bahwa data yang dibagikan dalam bentuk foto berpotensi disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber, terutama jika tidak dibarengi dengan kesadaran dan perlindungan data yang memadai.

“Foto, terutama potret, adalah data sensitif karena menyediakan sejumlah informasi tentang pengguna yang dapat digunakan oleh penjahat dunia maya. Misalnya, untuk menyamar sebagai mereka di media sosial,” ungkap Kaspersky dalam pernyataan resminya.

Foto Potret Bisa Jadi Celah Penipuan Siber

Menurut Kaspersky, foto potret menyimpan informasi pribadi seperti ciri khas wajah, ekspresi, bahkan potensi data biometrik. Jika informasi ini jatuh ke tangan yang salah, bisa dimanfaatkan untuk menyusun skema penipuan digital seperti phishing maupun spear phishing.

Meskipun satu foto mungkin tidak cukup untuk aksi penipuan kompleks, kombinasi antara foto dan data lain seperti identitas, informasi finansial, atau riwayat digital seseorang dapat membuka peluang besar bagi kejahatan siber.

Lebih mengkhawatirkan lagi, Kaspersky menemukan bahwa akun pengguna layanan AI telah menjadi target incaran di dark web. Di berbagai forum gelap, beredar penjualan akun AI curian yang kemungkinan besar berisi riwayat percakapan sensitif. Informasi yang terkandung pun beragam, mulai dari isu keuangan, kesehatan, hingga masalah pribadi.

“Hal ini bisa terjadi jika kredensial pengguna dicuri melalui serangan phishing, perangkat tidak terlindungi, atau pengguna mengakses layanan AI dari sumber tidak resmi,” tambah pernyataan tersebut.

Tips Aman Berinteraksi dengan Layanan AI

Menanggapi fenomena ini, Kaspersky memberikan sejumlah tips penting agar pengguna tetap aman dalam menggunakan layanan AI, khususnya saat berpartisipasi dalam tren mengubah foto menjadi animasi.

Gunakan Kata Sandi yang Kuat dan Unik: Hindari menggunakan kata sandi yang sama pada berbagai akun. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol untuk menciptakan kata sandi yang sulit ditebak.

Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Ini adalah langkah tambahan yang sangat efektif untuk mengamankan akun meskipun kata sandi utama berhasil diretas.

Pasang Antivirus dan Pengelola Kata Sandi: Gunakan solusi keamanan digital yang menyeluruh untuk melindungi perangkat dan akun Anda dari ancaman luar.

Pilih Layanan AI yang Resmi dan Terpercaya: Jangan sembarangan mengunduh aplikasi atau menggunakan situs yang tidak jelas asal-usulnya. Pastikan platform tersebut memiliki kebijakan privasi yang transparan dan kredibel.

Jangan Bagikan Informasi Pribadi pada Chatbot: Perlakukan chatbot seperti orang asing. Jangan pernah membagikan dokumen penting, data keuangan, atau informasi pribadi lainnya, terutama yang menyangkut pihak ketiga.

Hindari Situs AI Palsu dan Malware: Banyak situs palsu bermunculan dengan tujuan mencuri data atau menyebarkan virus. Pastikan Anda hanya mengakses situs resmi dan menghindari tautan mencurigakan.

Gunakan AI Lokal Jika Perlu Privasi Ekstra

Bagi pengguna dengan pemahaman teknologi lebih lanjut, Kaspersky menyarankan penggunaan model AI lokal (offline) yang dapat diinstal di perangkat sendiri. Cara ini memungkinkan pemrosesan data tanpa harus mengunggah informasi sensitif ke server eksternal.

Tren AI seperti animasi foto memang menyenangkan dan menjadi bukti bagaimana teknologi berkembang begitu pesat dalam aspek kreatif. Namun, penting bagi pengguna untuk tidak terlena dan tetap kritis terhadap potensi risiko yang menyertainya.

“Dengan kombinasi kesadaran, edukasi digital, dan perlindungan perangkat yang tepat, masyarakat bisa tetap menikmati kemajuan AI tanpa harus mengorbankan privasi dan keamanan,” pungkas Kaspersky.

Meski tren foto animasi berbasis AI menghadirkan hiburan dan peluang ekspresi kreatif, pengguna perlu memahami bahwa keamanan digital bukanlah hal yang bisa diabaikan. Edukasi, kewaspadaan, dan pemilihan layanan yang tepat adalah kunci utama agar kita bisa menikmati teknologi tanpa menjadi korban dari kemajuan itu sendiri.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index