JAKARTA - PT Pertamina (Persero) baru-baru ini mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlaku di seluruh SPBU di Indonesia, khususnya pada produk Pertamax, Pertamax Turbo, dan jenis BBM lainnya. Penurunan harga ini berlaku mulai akhir Maret 2025, setelah beberapa waktu sebelumnya harga BBM mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Langkah ini tentu menjadi angin segar bagi para pengguna kendaraan bermotor, terutama menjelang libur Lebaran yang biasa diwarnai dengan tingginya permintaan BBM di berbagai daerah.
Dalam rilis yang dikeluarkan oleh pihak Pertamina, perusahaan negara tersebut mengonfirmasi bahwa penurunan harga ini berlaku untuk berbagai jenis BBM yang dijual di SPBU. Di antaranya, harga Pertamax yang turun cukup signifikan, selain itu ada juga Pertamax Turbo yang mendapatkan penyesuaian harga sesuai dengan kebijakan terbaru perusahaan. Penurunan harga ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat, terutama yang terdampak oleh peningkatan biaya transportasi seiring dengan adanya lonjakan harga BBM sebelumnya.
“Harga BBM Pertamina untuk jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan beberapa produk lainnya telah mengalami penurunan sejak akhir Maret 2025. Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk menjaga kestabilan harga dan memberikan dukungan kepada masyarakat, terlebih lagi pada periode libur Lebaran yang identik dengan peningkatan aktivitas perjalanan,” ujar juru bicara PT Pertamina dalam keterangan resminya.
Selain Pertamax dan Pertamax Turbo, harga produk BBM lain seperti Solar dan Pertalite juga ikut mengalami penyesuaian. Penurunan harga ini datang setelah beberapa waktu sebelumnya harga BBM mengalami peningkatan yang cukup tajam, mengingat kondisi ekonomi global dan fluktuasi harga minyak dunia yang terus berpengaruh terhadap harga jual BBM di dalam negeri.
Menurut informasi yang didapat dari berbagai sumber, penurunan harga BBM ini dapat dirasakan di seluruh wilayah Indonesia. Dari Sabang hingga Merauke, SPBU-SPBU di berbagai provinsi mulai menerapkan harga baru yang lebih terjangkau bagi masyarakat. Seiring dengan penurunan harga BBM ini, diharapkan bahwa para pengendara dapat lebih efisien dalam hal biaya perjalanan, terutama selama musim libur panjang yang banyak diisi dengan aktivitas mudik dan perjalanan wisata.
“Penurunan harga BBM ini tentunya membawa manfaat besar bagi masyarakat, terlebih bagi mereka yang hendak mudik atau bepergian untuk berlibur. Dengan harga yang lebih terjangkau, masyarakat dapat lebih nyaman menjalani perjalanan jauh tanpa khawatir mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk bahan bakar,” tambah salah satu pengamat ekonomi energi, yang tidak ingin disebutkan namanya.
Di beberapa daerah, penurunan harga BBM ini disambut baik oleh masyarakat. Para pengendara kendaraan bermotor, terutama mereka yang menggunakan mobil pribadi, merasa lega dengan adanya penyesuaian harga yang lebih terjangkau. Beberapa pengemudi yang ditemui di SPBU menyatakan bahwa harga BBM yang lebih rendah akan mempermudah mereka dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan bepergian bersama keluarga, apalagi menjelang libur Lebaran yang biasanya diikuti oleh tingginya volume kendaraan di jalan raya.
Sementara itu, pihak Pertamina juga mengungkapkan bahwa penurunan harga BBM ini merupakan langkah strategis untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan. Mengingat permintaan akan BBM yang selalu tinggi pada musim mudik dan libur panjang, Pertamina berupaya untuk menyesuaikan harga agar tetap kompetitif dan memberikan kenyamanan bagi konsumen.
Namun demikian, PT Pertamina juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terburu-buru beranggapan bahwa harga BBM akan terus turun. "Kebijakan harga BBM selalu bergantung pada banyak faktor, termasuk harga minyak global dan kondisi ekonomi nasional. Oleh karena itu, meski saat ini harga sedang turun, kami tidak dapat menjamin bahwa penurunan harga akan berlangsung dalam jangka waktu panjang," kata pihak Pertamina.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai SPBU di seluruh Indonesia, harga BBM di beberapa provinsi besar seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera, dan Kalimantan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Di Jakarta, misalnya, harga Pertamax yang sebelumnya mencapai Rp 12.000 per liter, kini turun menjadi sekitar Rp 11.500 per liter. Sementara itu, Pertamax Turbo yang sebelumnya dijual dengan harga Rp 15.000 per liter kini dipatok pada harga sekitar Rp 14.500 per liter.
Di daerah-daerah lain seperti Bali, Surabaya, dan Medan, harga Pertamax juga turun dengan angka yang hampir serupa, meskipun terdapat sedikit perbedaan harga tergantung pada biaya distribusi dan kebijakan daerah masing-masing. Penurunan harga BBM ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian daerah, yang mana pengeluaran masyarakat untuk transportasi bisa lebih efisien, dan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Dengan harga baru ini, masyarakat diharapkan lebih bijak dalam menggunakan bahan bakar dan menjaga konsumsi energi agar tetap efisien. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk memanfaatkan momen ini dengan baik, seperti menggunakan kendaraan umum selama musim libur Lebaran untuk mengurangi kemacetan di jalan raya dan menjaga kelancaran arus lalu lintas.
Di samping penurunan harga BBM, Pertamina juga terus mendorong penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik, untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam pengurangan emisi karbon. Upaya ini sesuai dengan arahan pemerintah yang ingin mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Dengan penurunan harga BBM ini, kami berharap masyarakat bisa lebih hemat dalam perjalanan. Tetapi kami juga ingin mengingatkan agar masyarakat semakin peduli dengan isu lingkungan dan beralih ke alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan di masa depan,” ujar juru bicara Pertamina menutup pembicaraan.
Bagi pengendara yang sudah terbiasa dengan penggunaan BBM jenis Pertamax, penurunan harga ini tentu menjadi kabar baik, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi untuk berbagai kebutuhan, mulai dari keperluan sehari-hari hingga perjalanan jarak jauh saat liburan. Sementara itu, diharapkan agar penurunan harga BBM ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian domestik.