UMKM

UMKM Jadi Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Ini Alasannya

UMKM Jadi Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Ini Alasannya
UMKM Jadi Pilar Penting Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Ini Alasannya

JAKARTA - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memainkan peran krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di tingkat daerah. Dengan jumlah pelaku yang sangat besar dan menyerap mayoritas tenaga kerja di Indonesia, UMKM menjadi motor penggerak utama perekonomian, baik dari segi penciptaan lapangan kerja maupun kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Peran strategis UMKM semakin terasa di berbagai wilayah, termasuk di daerah-daerah seperti Kabupaten Barito Selatan. Di wilayah ini, UMKM terbukti menjadi pondasi utama dalam menggerakkan roda perekonomian. Sejumlah pelaku usaha di sektor ini telah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat dan mengurangi ketergantungan pada sektor formal yang cenderung terbatas daya serapnya.

Tokoh masyarakat Kabupaten Barito Selatan, Deddy Winarwan, menegaskan pentingnya UMKM dalam menghidupkan perekonomian desa, kecamatan, hingga kabupaten. Ia mengatakan, “UMKM adalah fondasi utama pertumbuhan ekonomi di daerah. Dengan mengembangkan sektor ini secara konsisten, kesejahteraan masyarakat akan ikut meningkat.”

Kontribusi UMKM tidak sebatas pada aspek ekonomi, tetapi juga memiliki dampak sosial yang kuat. Dengan keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan usaha, tercipta semangat kewirausahaan dan kemandirian ekonomi. Pelaku UMKM tak hanya berperan sebagai produsen, tetapi juga sebagai pencipta nilai dan inovator lokal.

Namun, meskipun potensi UMKM sangat besar, tantangan yang dihadapi juga tidak sedikit. Banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang masih terbentur pada persoalan klasik seperti keterbatasan akses modal, kurangnya pelatihan kewirausahaan, lemahnya sistem pencatatan keuangan, serta minimnya penetrasi ke pasar digital. Hal ini menyebabkan sebagian besar UMKM berjalan stagnan dan sulit berkembang.

Pemerintah pusat dan daerah secara aktif berupaya memberikan berbagai dukungan untuk menjawab tantangan tersebut. Di antaranya melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pendampingan usaha, pelatihan digital marketing, serta penyediaan platform e-commerce lokal. Tidak hanya itu, gerakan nasional yang mendorong penggunaan produk lokal juga diharapkan menjadi stimulus penting bagi tumbuhnya UMKM berbasis komunitas.

Keberadaan UMKM di daerah seperti Barito Selatan bahkan menjadi penyeimbang dalam menghadapi ketimpangan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Di sektor pertanian, perdagangan, kuliner, kerajinan tangan, hingga jasa, UMKM terbukti mampu menjawab kebutuhan lokal secara efisien dan berkelanjutan.

Salah satu langkah penting dalam memperkuat sektor UMKM adalah peningkatan literasi keuangan dan digital bagi pelakunya. Penggunaan teknologi dalam pemasaran, pengelolaan stok barang, hingga pembukuan sederhana menjadi hal mendesak untuk diterapkan. Dengan meningkatnya pemahaman pelaku UMKM terhadap teknologi, maka jangkauan pasar mereka dapat meluas hingga ke luar daerah, bahkan mancanegara.

Langkah konkret lainnya adalah membangun kemitraan yang berkesinambungan antara UMKM dengan sektor swasta, BUMN, dan institusi pendidikan. Kemitraan ini dapat menjadi jembatan penghubung antara pelaku usaha kecil dengan sumber daya yang lebih besar, baik dalam bentuk modal, jaringan distribusi, hingga teknologi produksi.

Masyarakat sebagai konsumen juga memiliki peran besar dalam menjaga keberlangsungan UMKM. Dengan memilih dan menggunakan produk lokal, masyarakat secara langsung turut membangun ekonomi daerah. Kesadaran kolektif ini penting untuk dibangun sebagai bagian dari gerakan nasional mencintai produk dalam negeri.

Khusus bagi UMKM di Barito Selatan, dukungan pemerintah daerah semakin diperkuat melalui kebijakan dan program-program yang berpihak kepada pelaku usaha kecil. Kegiatan pelatihan keterampilan, fasilitasi pameran produk lokal, hingga pembukaan akses distribusi ke luar daerah menjadi bagian dari strategi daerah dalam memperkuat daya saing UMKM lokal.

Bahkan, dalam menghadapi era digital dan globalisasi, pelaku UMKM dituntut untuk bertransformasi dari usaha konvensional menuju usaha berbasis teknologi. Dalam hal ini, penggunaan media sosial, marketplace, dan platform digital lainnya menjadi langkah strategis untuk meningkatkan eksistensi di pasar yang lebih luas.

Sebagai tambahan, penguatan kelembagaan koperasi dan komunitas UMKM juga menjadi faktor penting. Dengan bersatu dalam wadah koperasi, para pelaku UMKM dapat meningkatkan daya tawar terhadap penyedia bahan baku, memperkuat posisi dalam rantai distribusi, serta memperluas jejaring kerja sama usaha.

Dalam konteks pembangunan daerah, kontribusi UMKM seharusnya tidak hanya diakui sebagai sektor informal pendukung, tetapi perlu ditempatkan sebagai aktor utama pembangunan ekonomi lokal. Karena itu, sinergi lintas sektor menjadi hal yang tidak dapat ditawar untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara menyeluruh.

Dengan upaya yang tepat dan dukungan dari semua pihak, UMKM akan terus menjadi penggerak utama dalam memperkuat ketahanan ekonomi daerah. Keberadaan mereka bukan hanya sebagai penopang ekonomi saat krisis, tetapi juga sebagai pilar yang menopang kemandirian bangsa ke depan.

Melihat potensi dan tantangan yang ada, sudah saatnya sektor UMKM mendapat porsi perhatian yang lebih besar dalam kebijakan pembangunan ekonomi nasional. Dukungan konkret, pendampingan berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha menjadi kunci dalam menciptakan UMKM yang tangguh dan mampu bersaing di tengah dinamika global.

Dengan demikian, UMKM bukan sekadar pelengkap dalam sistem ekonomi, tetapi menjadi tulang punggung yang sesungguhnya dalam menopang struktur ekonomi nasional dari bawah, khususnya di daerah-daerah yang sedang tumbuh dan berkembang seperti Kabupaten Barito Selatan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index