JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional dengan menyabet dua penghargaan prestisius dalam ajang The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance 2025 yang digelar di Hong Kong. Prestasi ini menegaskan posisi BRI sebagai pionir dan pemimpin dalam implementasi keuangan berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat regional Asia.

Dua penghargaan yang berhasil diraih BRI adalah Best Issuer for Sustainable Finance dan Best Social Loan. Kedua penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas dedikasi BRI dalam mendorong praktik keuangan yang ramah lingkungan, inklusif, dan berdampak sosial nyata bagi masyarakat.

Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, dalam pernyataan resminya di Jakarta pada Kamis, 3 April 2025, menegaskan bahwa keberlanjutan dalam sistem keuangan bukan sekadar tren, melainkan sebuah keharusan yang harus diwujudkan secara nyata demi masa depan ekonomi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. “Praktik keuangan berkelanjutan bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang harus diwujudkan untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang bertanggung jawab,” ujar Agustya.

Penghargaan Best Issuer for Sustainable Finance dianugerahkan kepada institusi yang dinilai paling aktif dan konsisten dalam menerbitkan berbagai instrumen pembiayaan berkelanjutan, seperti obligasi hijau (green bond), pinjaman terikat keberlanjutan (sustainability-linked loans), serta produk keuangan berbasis ESG lainnya.

Sementara itu, Best Social Loan diberikan kepada BRI atas keberhasilannya dalam memperoleh pinjaman sosial (social loan) sebesar USD 800 juta dari konsorsium bank internasional, sebagai bagian dari skema penghimpunan dana senilai USD 1 miliar. Dana ini dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek sosial, termasuk pengembangan UMKM, pendidikan, serta pembangunan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah.

Ajang The Asset Triple A Awards for Sustainable Finance sendiri merupakan penghargaan bergengsi yang diselenggarakan oleh The Asset, lembaga riset dan media bisnis terkemuka berbasis di Hong Kong yang berdiri sejak 1999. Penghargaan ini diberikan kepada lembaga keuangan dan perusahaan yang menunjukkan komitmen tinggi dalam praktik keuangan berkelanjutan dan penerapan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

Cakupan wilayah penghargaan ini sangat luas, melibatkan berbagai negara di Asia seperti Indonesia, China, India, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Bangladesh, Pakistan, Vietnam, dan Hong Kong. Bahkan ada kategori khusus untuk negara-negara berkembang seperti Laos, Kamboja, Mongolia, Myanmar, dan Sri Lanka.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi BRI untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi pembiayaan yang berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Agustya menambahkan.

Lebih lanjut, Agustya menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil konsistensi jangka panjang BRI dalam membangun ekosistem keuangan berkelanjutan. Hingga akhir tahun 2024, BRI tercatat telah menerbitkan obligasi hijau (green bond) senilai Rp13,5 triliun, yang dialokasikan untuk mendanai proyek-proyek ramah lingkungan seperti energi terbarukan, konservasi air, pengelolaan limbah, dan efisiensi energi.

Selain itu, dari aspek pembiayaan berkelanjutan, BRI juga telah menyalurkan kredit untuk kegiatan usaha berwawasan lingkungan (green loan) sebesar Rp86,6 triliun. Penyaluran ini mencakup sektor-sektor seperti pertanian ramah lingkungan, pengolahan makanan berkelanjutan, hingga pembangunan infrastruktur hijau.

Tak hanya itu, BRI juga sangat aktif dalam menyalurkan pinjaman sosial (social loan) dengan total nilai mencapai Rp698,7 triliun sepanjang tahun 2024. Mayoritas dana tersebut dialokasikan untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kami terus memperkuat posisi sebagai bank rakyat yang inklusif dan berorientasi jangka panjang, dengan tetap mengedepankan keberlanjutan dalam setiap aspek layanan dan pembiayaan,” ujar Agustya menegaskan.

Konsistensi BRI juga tercermin dalam penerapan prinsip ESG yang menyeluruh, tidak hanya dalam produk pembiayaan, tetapi juga dalam tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan pelaporan keberlanjutan. BRI secara berkala menerbitkan laporan keberlanjutan yang transparan dan sesuai dengan standar internasional seperti GRI (Global Reporting Initiative).

Langkah strategis BRI ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong transisi ekonomi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Sinergi antara sektor perbankan nasional dengan kebijakan pembangunan berkelanjutan dinilai krusial dalam mempercepat realisasi ekonomi rendah karbon dan inklusif di Indonesia.

Prestasi internasional ini pun memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai negara berkembang yang mampu menjalankan transformasi ekonomi secara bertanggung jawab, sekaligus menjadi role model bagi negara lain dalam hal pembiayaan berkelanjutan.

Ke depan, BRI menyatakan akan terus memperluas kolaborasi strategis dengan berbagai mitra global untuk mengembangkan inovasi-inovasi keuangan hijau dan sosial yang berdampak nyata bagi masyarakat. Strategi ini juga sejalan dengan roadmap keberlanjutan BRI yang telah ditetapkan sebagai bagian dari transformasi jangka panjang perusahaan.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah investasi jangka panjang terbaik. BRI akan terus memperkuat peran sebagai agen perubahan dalam mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia,” tutup Agustya Hendy Bernadi.

Dengan raihan dua penghargaan internasional ini, BRI tak hanya mencetak prestasi, tetapi juga menunjukkan bahwa transformasi menuju keuangan berkelanjutan bukan lagi sekadar komitmen—melainkan telah menjadi aksi nyata yang berdampak langsung bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan ekonomi Indonesia.