JAKARTA – Seiring bergulirnya tahun baru, para badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia serempak menyesuaikan harga produk mereka. Perusahaan besar seperti PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan PT Vivo Energy Indonesia telah mengonfirmasi kenaikan harga ini yang mulai berlaku pada bulan Januari 2025. Meskipun demikian, BBM subsidi yang dijual oleh SPBU Pertamina, yakni Solar subsidi dan Pertalite (RON 90), masih dijual dengan harga yang sama seperti sebelumnya.
Harga BBM Pertalite, khususnya, tetap berada pada Rp 10.000 per liter, sedangkan harga Solar subsidi tetap pada Rp 6.800 per liter. Namun, kenyataan di balik harga tersebut lebih kompleks dari yang terlihat. Sebab, harga keekonomian dari BBM Pertalite dengan RON 90 ini sebenarnya lebih tinggi dari Rp 10.000 per liter. Ini terbukti dari harga yang dipatok oleh SPBU Vivo Energy Indonesia untuk produk setara Pertalite, Revvo 90, yang mencapai Rp 12.680 per liter.
Menurut salah satu pengamat ekonomi energi, kenaikan harga keekonomian BBM Pertalite seharusnya menjadi pertimbangan pemerintah dalam menetapkan harga subsidi. “Kita harus mempertimbangkan bahwa harga pasar dari RON 90 lebih dari Rp 10.000, sehingga ada selisih subsidi yang cukup signifikan,” tutur ahli tersebut.
Harga BBM di Berbagai SPBU di Indonesia per 2 Januari 2025
Pertamina menawarkan berbagai jenis BBM dengan harga yang beragam, mulai dari BBM bersubsidi hingga jenis BBM dengan RON yang lebih tinggi. Berikut adalah rincian harga terbaru BBM yang ditawarkan Pertamina:
- Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
- Pertalite: Rp 10.000 per liter
- Pertamax: Rp 12.500 per liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.700 per liter
- Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter
- Dexlite: Rp 13.600 per liter
- Pertamax Green: Rp 13.400 per liter
- Pertamax di Pertashop: Rp 12.400 per liter
Sementara itu, Shell Indonesia juga menyesuaikan harga BBM-nya di berbagai daerah. Di DKI Jakarta, harga BBM Shell adalah sebagai berikut:
- Shell Super: Rp 12.930 per liter
- Shell V-Power: Rp 13.650 per liter
- Shell V-Power Diesel: Rp 14.150 per liter
- Shell V-Power Nitro+: Rp 13.850 per liter
Di Jawa Timur, Shell menawarkan:
- Shell Super: Rp 12.930 per liter
- Shell V-Power: Rp 13.650 per liter
- Shell Diesel Extra: Rp 13.850 per liter
BP-AKR juga tidak ketinggalan dalam penyesuaian harga. Berikut adalah harga BBM BP-AKR di Jabodetabek:
- BP Ultimate: Rp 13.530 per liter
- BP 92: Rp 12.810 per liter
- BP Ultimate Diesel: Rp 14.030 per liter
Dan di Jawa Timur:
- BP Ultimate: Rp 13.530 per liter
- BP 92: Rp 12.810 per liter
- BP Diesel: Rp 13.730 per liter
Tak ketinggalan, Vivo Energy dengan daftar harga berikut:
- Revvo 90: Rp 12.680 per liter
- Revvo 92: Rp 12.770 per liter
- Revvo 95: Rp 13.480 per liter
- Primus Diesel Plus: Rp 13.990 per liter
Tantangan dan Harapan ke Depan
Kebijakan kenaikan harga ini memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat yang telah merasakan tekanan ekonomi akibat pandemi dan inflasi yang berlangsung. Sejumlah pakar menyarankan pemerintah untuk mempertimbangkan strategi jangka panjang dalam penetapan subsidi BBM agar lebih tepat sasaran.
“Menaikkan subsidi tanpa arah dan evaluasi berisiko mengganggu stabilitas ekonomi dan menambah beban anggaran,” ungkap seorang ekonom dari universitas ternama di Jakarta.
Di lain pihak, pemerintah juga diharapkan mampu mengembangkan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk memastikan ketahanan energi nasional di masa depan. Dengan demikian, Indonesia tidak lagi bergantung sepenuhnya pada BBM yang sering kali harganya fluktuatif akibat dinamika pasar internasional.
Peningkatan kesadaran akan penggunaan energi bersih dan kemandirian energi harus menjadi prioritas, guna menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Harapan masih ada, namun butuh keseriusan dan kebijakan yang proaktif dari semua pihak yang terlibat.