Energi

Pembelajaran Inovatif di SDN Jatinangor, ENVRZ! KMIL ITB Gabungkan Ilmu Sains dan Budaya Lokal

Pembelajaran Inovatif di SDN Jatinangor, ENVRZ! KMIL ITB Gabungkan Ilmu Sains dan Budaya Lokal
Pembelajaran Inovatif di SDN Jatinangor, ENVRZ! KMIL ITB Gabungkan Ilmu Sains dan Budaya Lokal

JATINANGOR – SDN Jatinangor, khususnya kelas 4 dan 5. Pasalnya, kelompok mahasiswa dari ENVRZ! KMIL ITB hadir untuk mengadakan program edukasi kreatif bertajuk "ENVRZ! Mengajar". Program ini dirancang dengan pendekatan interaktif yang menggabungkan pembelajaran ilmiah dan pelestarian budaya lokal. Salah satu keistimewaan dari program ini adalah cara penyampaian materi yang dibuat semenarik mungkin sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Memahami Energi Potensial dengan Percobaan Menarik

Bagi siswa kelas 4, materi yang dihadirkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) dengan fokus pada energi potensial. Salah satu metode pembelajaran yang disajikan adalah dengan melakukan percobaan sederhana, seperti menjatuhkan atau melemparkan benda. Percobaan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan aplikatif mengenai konsep energi potensial kepada siswa. Pendekatan semacam ini diharapkan dapat membuat siswa lebih tertarik dan memahami bagaimana ilmu fisika berperan dalam kehidupan sehari-hari.

Menjaga Warisan Budaya Melalui Pembelajaran Pupuh Sunda

Sementara itu, di kelas 5, fokus pembelajaran tertuju pada budaya lokal, yaitu pupuh Sunda. Pupuh merupakan bentuk puisi tradisional Sunda yang penuh dengan nilai estetika dan kearifan lokal. Melalui aktivitas mendengarkan dan mendalami pupuh, mahasiswa ENVRZ! KMIL ITB mengajak siswa untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya Sunda. Ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap warisan budaya sejak dini pada generasi muda.

Menggali Ilmu tentang Fenomena Alam: Proses Terjadinya Hujan

Tak hanya budaya, siswa kelas 5 juga diajak untuk menjelajah ilmu pengetahuan dengan mempelajari materi tentang hujan atau presipitasi. Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa ITB memperkenalkan percobaan menarik menggunakan air panas, es batu, dan toples kaca bening untuk menjelaskan proses terjadinya hujan. Salah satu pertanyaan yang berusaha dijawab melalui percobaan ini adalah, “Mengapa hujan bisa terjadi?” Percobaan ini tidak hanya memberikan pemahaman ilmiah kepada siswa, tetapi juga menstimulasi rasa ingin tahu mereka terhadap fenomena alam.

Refleksi dari Mahasiswa dan Dukungan dari Guru-Guru

Bagi mahasiswa ENVRZ! KMIL ITB, kegiatan ini memberikan pelajaran berharga dan pengalaman yang tidak terlupakan. "Ternyata profesi guru itu tidak mudah," ujar Artanti Mirta Kusuma, Ketua Divisi Riset ENVRZ! KMIL ITB. Pernyataan ini mencerminkan betapa menantangnya menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa dengan cara yang mudah dipahami. Meskipun demikian, seluruh mahasiswa menyatakan kegembiraannya bisa berkolaborasi dengan para guru dan membantu mereka dalam memberikan pembelajaran yang lebih aplikatif.

Di sisi lain, program ini mendapat sambutan hangat dari para guru di SDN Jatinangor. "Program ini sangat membantu karena mahasiswa memberikan variasi pembelajaran yang menarik bagi siswa, terutama dengan percobaan interaktif yang membuat siswa lebih memahami materi," ujar salah seorang guru di sekolah tersebut. Dukungan dari para guru menjadi salah satu faktor penting yang membuat kegiatan ini berjalan dengan lancar dan sukses.

Membangun Generasi Cerdas dan Peduli Budaya

Melalui program "ENVRZ! Mengajar", ENVRZ! KMIL ITB tidak hanya berfokus pada penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga berupaya untuk menanamkan nilai-nilai budaya lokal pada generasi muda. Program ini juga memotivasi mahasiswa untuk lebih menghargai dan menilai pentingnya profesi guru dalam pembentukan generasi yang lebih cerdas. “Dengan semangat pengabdian, kami ingin menunjukkan bahwa belajar bisa menjadi pengalaman yang seru dan bermakna. Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan dan pelestarian budaya bisa berjalan beriringan,” tambah Artanti.

Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal yang berdampak positif dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas dalam bidang ilmu pengetahuan, tetapi juga peduli terhadap pelestarian budaya lokal. ENVRZ! KMIL ITB berharap, kegiatan seperti ini dapat terus diadakan dan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya dalam menyusun program pendidikan yang kreatif dan bermanfaat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index