Dalam kunjungan resmi Sabtu, 1 Februari 2025 lalu, Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Bidang Diktisaintek, Fauzan, meninjau calon venue Muktamar ke-49 Muhammadiyah di kompleks Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU). Kunjungan ini menitikberatkan pada potensi peningkatan fasilitas ramah lingkungan di kampus tersebut, yang berlokasi di Deli Serdang.
Didampingi oleh Rektor UMSU, Agussani, serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Sumatera Utara, Saiful Anwar Matondang, Fauzan mengungkapkan apresiasinya terhadap rencana pembangunan gedung yang dirancang untuk rampung pada tahun 2027. Gedung tersebut, yang terdiri dari Gedung Berkemajuan dan Sport Hall, di proyeksikan menjadi pemimpin dalam pengintegrasian teknologi energi terbarukan serta mencapai kemandirian energi.
“Gedung yang dibangun nantinya harus didesain agar ramah lingkungan dan kalau bisa mandiri secara energi,” ujar Fauzan, menegaskan komitmennya terhadap adopsi konsep pembangunan berkelanjutan.
Fauzan juga menekankan pentingnya peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) dalam menghadapi isu sosial secara langsung, bukan hanya sekedar berfungsi dalam 'menara gading'. “Kampus jangan berada di atas menara gading, harus turun ke masyarakat secara komprehensif. Transformasi pendidikan tinggi harus diarahkan agar perguruan tinggi unggul, kehadirannya benar-benar memberikan kontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam konteks pendidikan tinggi, Fauzan berbagi pandangannya berdasarkan pengalamannya sebagai mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia bercerita tentang inisiatifnya mendirikan pusat keunggulan berbasis program studi, sebuah langkah penting mengingat masih minimnya sumber daya manusia yang kompeten di berbagai sektor.
Ia menekankan pentingnya menghadirkan program studi yang mampu meningkatkan daya saing lulusan. "Diperlukan program studi yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga penerapan praktis untuk meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja," kata Fauzan. Selain itu, pengembangan spesialisasi dalam program studi turut disoroti sebagai jalan untuk meningkatkan kompetisi lulusan dalam pasar tenaga kerja yang semakin menantang.
Sementara itu, Rektor UMSU, Agussani, menyampaikan harapannya atas dukungan terus-menerus dari Kemendiktisaintek dalam upaya memajukan pendidikan di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di wilayah Sumatra Utara. Agussani menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam mengejar target pengembangan kualitas pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Mendukung pendidikan yang berkelanjutan dan relevan adalah kunci untuk memastikan bahwa kita dapat menjawab tantangan masa depan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat kita,” ujar Agussani.
Kunjungan ini juga menjadi ajang pertukaran ide dan strategi untuk memajukan kampus UMSU sebagai pionir dalam pengembangan energi terbarukan di lembaga pendidikan tinggi. Dengan tekad untuk menjadikan UMSU sebagai contoh institusi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan lingkungan, Fauzan dan agussani berharap gedung ini dapat membawa dampak positif yang signifikan.
Melihat antusiasme kedua belah pihak dalam pengembangan kampus UMSU, harapan besar tertanam bahwa dalam beberapa tahun ke depan, universitas ini akan berdiri sebagai simbol inovasi dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan dukungan teknologi ramah lingkungan, UMSU diharapkan dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi inovatif di Indonesia.
Kunjungan ini juga memperkuat komitmen UMSU dan Kementerian Pendidikan dalam bekerja sama mengatasi tantangan pendidikan di Indonesia, memastikan bahwa masa depan pendidikan tinggi tidak hanya adaptif tetapi juga proaktif dalam menangani isu-isu global dan lokal.
Melalui upaya bersama yang berkelanjutan, baik dari pihak universitas maupun pemerintah, pembangunan infrastruktur pendidikan yang progresif dan ramah lingkungan menjanjikan lebih dari sekadar perbaikan fisik bangunan, tetapi juga membawa perubahan mindset dan budaya akademik ke arah yang lebih inklusif serta berkelanjutan.