PT Kereta Api Indonesia (Persero), berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, resmi memberlakukan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) terbaru. Perubahan jadwal ini bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi perjalanan kereta api di seluruh Indonesia. Dengan peningkatan kecepatan hingga 5-30 km/jam pada 1.076 perjalanan kereta, KAI berkomitmen untuk mempersingkat waktu tempuh dan menyediakan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyatakan, "Selain itu, rute baru juga dibuka untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah melalui KAI dalam menyediakan layanan transportasi yang lebih efisien dan kompetitif," ujar Anne.
Salah satu perubahan besar yang diimplementasikan adalah perluasan layanan kereta api perintis di lintasan Rantauprapat Baru-Pondok S5 dan Kreunggeukeuh-Kutablang-Muara Satu. Selain itu, layanan kereta api perkotaan, termasuk KRL Jabodetabek, juga mendapat perhatian utama dengan peningkatan signifikan.
Pola operasi kereta api lainnya seperti KRL Yogyakarta, KA Bandara YIA, KA Bandara Adi Soemarmo, dan KA Bandara Kualanamu telah disesuaikan sesuai dengan permintaan pasar. Penjadwalan ulang untuk kereta feeder dilakukan guna meningkatkan integrasi dengan layanan Whoosh di Stasiun Padalarang.
Demi menunjang kualitas dan keandalan, DJKA dan KAI telah melakukan berbagai peningkatan infrastruktur perkeretaapian. Ini mencakup perubahan jalur tunggal menjadi jalur ganda pada segmen Sepanjang-Mojokerto dan Kiaracondong-Cicalengka serta pembangunan jalur baru pada lintasan Kutablang-Muara Satu dan Rantauprapat Baru-Pondok S5.
"Selain itu, terdapat penambahan stasiun pemberhentian baru, yakni Stasiun Pondok Rajeg (Revitalisasi BPTJ), Stasiun Kedinding, dan Stasiun Boharan sebagai stasiun naik turun penumpang. Optimalisasi lainnya dalam Gapeka 2025 ini dilakukan seperti penambahan intermediate Blok pada jalur KA Prabumulih - Simpang yang diharapkan dapat meningkatkan frekuensi perjalanan kereta api, khususnya pada kereta api angkutan barang," tambah Anne.
Dengan perubahan ini, beberapa segmen jalur memungkinkan peningkatan kecepatan maksimum hingga 120 km/jam. Segmen-segmen tersebut antara lain:
- Cikarang - Cikampek
- Cikampek - Haurgeulis
- Cirebon - Cirebon Prujakan
- Cirebon Prujakan - Tegal
- Cirebon Prujakan - Prupuk
- Tegal - Comal
- Kalibodri - Semarang Poncol
- Semarang Tawang - Ngrombo
- Ngrombo - Kradenan
- Kebasen - Kutoarjo
- Banjar - Kawunganten
- Jeruklegi - Kroya
- Kutoarjo - Yogyakarta
- Lempuyangan - Solobalapan
- Solojebres - Walikukun
- Gundih - Solobalapan
- Walikukun - Mojokerto
- Kertosono - Blitar
- Cepu - Lamongan
- Mojokerto - Wonokromo
- Wonokromo - Surabaya Gubeng
- Leces - Probolinggo
- Probolinggo - Pasuruan
Sebagai hasil dari perubahan ini, waktu perjalanan bagi beberapa layanan kereta api berhasil dipangkas secara signifikan. Berikut sejumlah layanan kereta api dengan pengurangan waktu tempuh yang patut diperhatikan:
1. KA Majapahit, melayani jalur Pasar Senen - Malang, kini lebih cepat dengan pengurangan waktu tempuh sebesar 119 menit.
2. KA Pandalungan, melayani jalur Gambir - Jember, dengan waktu tempuh yang dipangkas hingga 95 menit.
3. KA Progo, lintas Lempuyangan - Pasarsenen, mengalami pengurangan waktu perjalanan sebesar 85 menit.
4. KA Tawang Jaya, dari Pasarsenen ke Semarang Poncol, berkurang 76 menit dalam waktu tempuhnya.
5. KA Ciremai, beroperasi di jalur Bandung - Semarang Tawang, sekarang lebih cepat 74 menit.
Melalui berbagai inovasi dan penyesuaian yang dilakukan dalam Gapeka 2025 ini, PT Kereta Api Indonesia bersama DJKA berupaya menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang lebih cepat, efisien, dan handal, demi memenuhi kebutuhan transportasi publik yang terus berkembang di Indonesia.