Makanan khas Bogor selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang ke kota ini.
Terletak di wilayah Jawa Barat, Bogor dikenal dengan sebutan Kota Hujan karena intensitas curah hujannya yang cukup tinggi sepanjang tahun. Kota ini terbagi menjadi enam kecamatan yang mencakup total 68 kelurahan.
Selain terkenal dengan udaranya yang sejuk dan pemandangan alam yang indah, Bogor juga menjadi tujuan favorit bagi warga dari ibu kota dan sekitarnya untuk berlibur.
Ketika akhir pekan atau hari libur tiba, jalan-jalan di kota ini dipadati kendaraan dari berbagai daerah, terutama dari Jakarta. Tak heran jika banyak wisatawan yang berburu kuliner lokal sebagai bagian dari pengalaman mereka.
Meski begitu, masih ada yang belum mengenal ragam kuliner tradisional yang ditawarkan kota ini. Untuk itu, pembahasan berikut akan mengulas berbagai makanan khas Bogor yang patut dicicipi saat berkunjung.
Rekomendasi Makanan Khas Bogor
Berikut ini beberapa pilihan makanan khas Bogor yang patut dicoba saat berkunjung ke kota berhawa sejuk ini.
Roti mungil Venus
Saat berada di Bogor dan mencari buah tangan yang menarik, salah satu pilihan utama adalah roti berukuran kecil yang dikenal luas karena bentuknya yang tidak lebih dari lima sentimeter.
Roti ini hadir dalam berbagai varian rasa yang menggugah selera, seperti abon, keju, sosis, bakso, moka, cokelat, susu, jagung, kacang, nanas, pisang, kismis, stroberi, cokelat kacang, dan pisang cokelat.
Tersedia dalam berbagai kemasan, roti ini bisa dibeli langsung di gerai utamanya yang berlokasi di Ruko V Point, Jalan Raya Pajajaran No. 1.
Pastry berlapis khas Bogor
Kudapan berlapis yang biasanya berisi manisan seperti apel, cokelat, dan karamel ini telah menjadi salah satu buah tangan favorit dari kota tersebut.
Tempat yang menjualnya dikenal luas oleh para pelancong dan kini menjadi ikon pusat oleh-oleh yang berada di kawasan Jumpa Bogor.
Pilihan isiannya sangat beragam, mulai dari rasa manis seperti buah-buahan, cokelat, dan talas, hingga rasa gurih seperti asinan dan bakso.
Harga per kotaknya berkisar antara Rp45.000 hingga Rp50.000. Untuk membelinya, kamu bisa langsung menuju Jalan Raya Pajajaran No. 3F, Baranangsiang.
Kue berbahan dasar talas
Salah satu olahan yang mirip dengan bika dari daerah lain namun menggunakan bahan utama yang berbeda adalah kue ini, yang dibuat dari umbi talas.
Teksturnya lembut dan tersedia dalam berbagai rasa seperti talas, cokelat, coco pandan, nangka, dan teh hijau. Dijual dengan harga sekitar Rp35.000 per kotak, kue ini bisa ditemukan di Jalan Raya Pajajaran No. 20 M.
Keunggulan lainnya adalah tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga aman dikonsumsi secara rutin.
Kue lapis talas berwarna cerah
Umbi berwarna ungu ini memang sering digunakan dalam berbagai olahan khas dari kota tersebut. Salah satu yang cukup populer adalah kue lapis yang memiliki warna kuning dan ungu mencolok.
Tersedia topping menarik seperti keju, choco chip, dan rainbow chip. Kue ini bisa dibeli di Jalan Raya Sholeh Iskandar, tepat di depan Yogya Department Store.
Dengan harga sekitar Rp25.000, kamu sudah bisa membawa pulang satu kotak kue lapis ini sebagai buah tangan dari kota berhawa sejuk tersebut.
Pasta panggang khas dari Bogor
Bagi pencinta olahan pasta, ada satu hidangan yang patut dijadikan buah tangan saat berkunjung ke kota ini. Meski pasta identik dengan kuliner dari luar negeri, terutama Eropa, sajian ini telah menjadi favorit banyak orang di daerah tersebut.
Mirip dengan macaroni schotel, versi panggang dari Bogor ini memiliki tekstur yang lebih kering dan bagian atasnya ditaburi keju parut sebagai pelengkap. Tersedia dalam dua varian, yaitu versi reguler dan versi spesial.
Untuk yang spesial, isian daging dan jamurnya lebih melimpah dibandingkan versi biasa. Selain menu utama tersebut, tempat ini juga menawarkan berbagai pilihan lain seperti steak, lasagna, klapertart, serta beragam olahan ayam dan iga.
Jika tertarik mencicipinya, kamu bisa langsung datang ke gerainya yang berada di Jalan Salak No. 24, Babakan, tepat di seberang Taman Kencana.
Kacang bulat berwarna ungu
Berbeda dari kacang tanah pada umumnya, jenis kacang yang satu ini memiliki bentuk bulat dan warna keunguan. Meski disebut dengan nama lokal, tanaman ini sebenarnya berasal dari Afrika Barat dan dikenal secara ilmiah sebagai Vigna Subterranea.
Karena tidak bisa dipanen sepanjang tahun, masyarakat setempat mengolahnya menjadi versi goreng agar bisa dinikmati lebih lama. Tersedia dalam berbagai rasa seperti keju, barbekyu, dan balado.
Satu kemasan dijual dengan harga sekitar Rp22.500. Untuk membelinya, kamu bisa mengunjungi toko resminya yang berlokasi di Jalan Babakan Raya No. 37, dengan nama gerai yang juga menjual stik talas.
Olahan singkong isi oncom
Makanan ini dibuat dari singkong yang diparut, lalu dibentuk bulat atau lonjong dan diisi dengan tumisan oncom pedas.
Setelah itu, digoreng hingga matang. Hidangan ini terasa lebih nikmat saat disantap dalam keadaan hangat, sehingga sering dijadikan pilihan saat cuaca dingin.
Singkong goreng isi gula merah
Satu lagi olahan tradisional dari singkong yang dibentuk serupa dengan versi sebelumnya, namun kali ini diisi dengan gula merah cair.
Setelah dibentuk, makanan ini digoreng hingga bagian luar renyah dan bagian dalam tetap lembut. Sama seperti saudaranya, sajian ini paling enak dinikmati saat masih panas.
Olahan singkong kukus berbalut daun pisang
Salah satu kudapan tradisional yang berasal dari budaya Sunda ini dibuat dari campuran singkong parut, kelapa parut, dan gula merah. Adonannya dibentuk memanjang, lalu dibungkus dengan daun pisang dan dimasak dengan cara dikukus hingga matang.
Jajanan kenyal dengan isian manis
Nama makanan ini berasal dari istilah lokal yang berarti “didorong,” sesuai dengan cara penyajiannya yang perlu didorong menggunakan sendok agar mudah diambil.
Terbuat dari campuran tepung kanji dan tepung beras, bagian tengahnya diisi dengan gula merah cair yang memberikan rasa manis saat disantap.
Asinan legendaris sejak 1978
Salah satu kuliner yang telah lama dikenal di kota ini adalah asinan buah dan sayur yang diolah menggunakan gula murni tanpa tambahan bahan pengawet.
Tempat ini telah menjadi favorit para wisatawan yang mencari buah tangan khas dari daerah tersebut.
Untuk mencicipinya langsung atau membawanya pulang, kamu bisa datang ke Jalan Siliwangi No. 27C atau Ruko V Point di Jalan Pajajaran No. 1. Satu porsi asinan ini dijual dengan harga sekitar Rp19.000.
Kue berbentuk hati dengan isian buah
Cemilan ini memiliki bentuk unik menyerupai hati dan berukuran cukup besar. Bagian luar terasa renyah, sementara bagian dalam berisi selai apel yang meleleh di mulut.
Jika tidak menyukai apel, tersedia juga varian rasa lain seperti stroberi, keju, dan blueberry. Harga satu kotak berkisar antara Rp39.000 hingga Rp65.000, tergantung pilihan rasa.
Tersedia juga versi mini yang dijual dengan harga sekitar Rp9.000. Untuk membelinya, kamu bisa langsung menuju Jalan Pangrango No. 10.
Risoles dengan berbagai isian gurih
Bagi penggemar makanan asin, risoles ini bisa menjadi pilihan menarik. Tersedia dalam berbagai isian seperti mayones, ayam, tuna, daging, keju, dan ragout.
Satu buah dijual dengan harga sekitar Rp2.500, dan biasanya dikemas dalam satu bungkus berisi sepuluh buah dengan harga sekitar Rp27.000. Jika ingin membelinya, kamu bisa berkunjung ke gerainya yang berada di Jalan Ring Road Yasmin.
Olahan labu parang dalam bentuk kue
Selain talas, bahan lain yang dimanfaatkan sebagai buah tangan dari kota ini adalah labu parang. Salah satu produsen lokal berhasil mengolahnya menjadi bolu dan brownies dengan berbagai varian rasa, seperti labu, cokelat, jeruk, dan teh hijau.
Harga per kotak berkisar antara Rp30.000 hingga Rp35.000. Jika ingin mencicipinya, kamu bisa langsung mengunjungi gerainya yang berada di Jalan Pajajaran Ruko No. 84 H.
Keripik pedas kreasi anak muda
Cemilan ini dijual di berbagai toko oleh-oleh dan dikenal karena tingkat kepedasannya yang bervariasi. Terbuat dari singkong, keripik ini memiliki tekstur renyah dan rasa gurih yang menggoda.
Selain keripik singkong, tersedia juga bakso goreng yang dijual dengan harga sekitar Rp20.000. Produk ini merupakan hasil kreativitas generasi muda dari kota tersebut dan telah menarik perhatian banyak pengunjung.
Bakpia dengan beragam rasa
Cemilan ini cukup populer di kalangan wisatawan yang datang ke kota ini. Salah satu tempat yang menawarkan bakpia dengan rasa lezat adalah Papapia. Pilihan rasanya meliputi kacang hijau, cokelat, keju, kacang merah, dan kopi susu.
Dijual dengan harga antara Rp25.000 hingga Rp30.000 per kotak, kamu bisa menemukannya di Jalan Dalurung I No. 16, Bantarjati.
Hidangan berkuah dengan rempah dan oncom
Salah satu sajian tradisional yang sering disajikan dalam acara syukuran, pesta, atau kegiatan budaya adalah laksa dari kota ini. Sekilas mirip dengan soto, namun isinya terdiri dari ketupat, bihun, tauge, daun kemangi, tahu kuning, dan telur rebus.
Kuahnya menggunakan campuran rempah dan oncom, menghasilkan rasa yang khas dan menggugah selera.
Kuliner Tionghoa yang telah disesuaikan
Masakan ini berasal dari budaya Tionghoa dan telah mengalami penyesuaian saat masuk ke Indonesia. Awalnya menggunakan daging babi, namun kini diolah dengan bahan lain yang dibalut tepung dan digoreng.
Disajikan dengan saus khas yang memiliki rasa asam dan manis, serta dilengkapi dengan acar lobak untuk memperkaya cita rasa.
Olahan mi kuning berbahan singkong dan kunyit
Salah satu sajian yang sering dinikmati saat berbuka adalah mi berwarna kuning keemasan yang dibuat dari campuran tepung singkong dan kunyit. Biasanya disajikan bersama sambal kacang, kerupuk mi, dan gorengan sebagai pelengkap.
Teksturnya kenyal dan rasanya ringan, menjadikannya pilihan populer di kalangan masyarakat setempat.
Hidangan mirip kupat tahu dengan daun khas
Kuliner ini memiliki kemiripan dengan kupat tahu, namun menggunakan bahan dan cara penyajian yang berbeda. Isinya terdiri dari ketupat yang disebut pesor, irisan kentang goreng, tahu goreng, dan telur rebus, lalu disiram dengan saus kacang dan kecap.
Keunikan dari hidangan ini terletak pada penggunaan daun putat sebagai pembungkus beras untuk membuat ketupat. Daun tersebut berasal dari tanaman yang tumbuh di lereng Gunung Salak dan memberikan aroma khas pada sajian ini.
Sarapan kaki sapi yang diolah khusus
Di pagi hari, masyarakat lokal sering menikmati hidangan yang dibuat dari kaki sapi. Bagian kaki tersebut dipotong menjadi empat bagian: kulit, kikil, urat, dan dampal.
Setiap bagian diolah dengan teknik khusus dan disajikan dalam satu porsi, menghasilkan cita rasa yang unik dan menggugah selera.
Pepes berbahan dasar sagu dengan varian rasa
Berbeda dari pepes pada umumnya yang menggunakan sayuran atau daging, versi ini dibuat dari sagu sebagai bahan utama.
Dikemas dalam daun dan dimasak dengan cara dikukus, makanan ini hadir dalam berbagai rasa seperti nangka, pisang, dan keju. Teksturnya lembut dan aromanya khas, menjadikannya pilihan menarik di antara jajanan tradisional lainnya.
Sebagai penutup, makanan khas Bogor menyajikan cita rasa unik yang menggambarkan kekayaan budaya lokal, menjadikannya pilihan tepat untuk dinikmati dan dibawa pulang.