Kendaraan

10 Kota dengan Kendaraan Terbanyak di Sumatera Utara 2025

10 Kota dengan Kendaraan Terbanyak di Sumatera Utara 2025
10 Kota dengan Kendaraan Terbanyak di Sumatera Utara 2025

JAKARTA - Meningkatnya aktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara mendorong kebutuhan akan sarana transportasi yang efisien dan fleksibel. Salah satu indikator utamanya adalah melonjaknya jumlah kendaraan bermotor, yang tak hanya mencerminkan mobilitas warga, tetapi juga dinamika perkembangan wilayah.

Data terbaru dari Elektronik Registrasi dan Identifikasi (ERI) Korlantas Polri per Juli 2025 menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara mencatatkan jumlah kendaraan bermotor yang signifikan. Total kendaraan di provinsi ini mencapai 7.106.995 unit, menjadikannya salah satu dari lima provinsi dengan jumlah kendaraan terbanyak di Indonesia.

Angka tersebut menandakan adanya lonjakan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya dan menjadi gambaran betapa tingginya ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor untuk aktivitas harian.

Kota Medan Dominasi Jumlah Kendaraan Bermotor di Sumatera Utara

Dari total 7 juta lebih kendaraan bermotor tersebut, Kota Medan menempati posisi teratas dengan jumlah kendaraan mencapai 3.005.371 unit. Sebagai ibu kota provinsi sekaligus pusat ekonomi dan administrasi, dominasi Medan dalam daftar ini tidaklah mengejutkan.

Kota yang dikenal dengan julukan Paris van Sumatra ini memiliki daya tarik tersendiri dalam hal pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, serta kepadatan penduduk yang tinggi. Hal ini menjadi alasan kuat mengapa jumlah kendaraan bermotor di Medan jauh melampaui kota atau kabupaten lainnya di Sumatera Utara.

Sebutan Paris van Sumatra sendiri disematkan karena keindahan dan tata kota Medan pada masa lalu, terutama ketika masih berada di bawah pengaruh kolonial Belanda. Desain arsitektur yang menyerupai kota-kota besar di Eropa menjadi ciri khas yang menonjol pada zamannya. Selain itu, Medan juga dikenal sebagai Kota Melayu Deli, yang merujuk pada akar sejarahnya sebagai bagian dari Kesultanan Deli.

UMK Tertinggi, Pusat Mobilitas Masyarakat

Fakta menarik lainnya adalah bahwa Medan tak hanya unggul dalam jumlah kendaraan bermotor, tetapi juga memiliki Upah Minimum Kota (UMK) tertinggi di Sumatera Utara pada tahun 2025, yaitu sebesar Rp 4.014.072. Ini memperkuat posisi Medan sebagai pusat pergerakan ekonomi, sosial, dan budaya di provinsi tersebut.

UMK yang tinggi mendorong daya beli masyarakat terhadap kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Kombinasi antara pertumbuhan penduduk, aktivitas ekonomi yang padat, serta tingginya UMK menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.

Daftar 10 Kota dan Kabupaten dengan Kendaraan Terbanyak di Sumut

Selain Medan, beberapa daerah lain juga menunjukkan angka kepemilikan kendaraan yang signifikan. Berikut adalah daftar 10 kota/kabupaten di Sumatera Utara dengan jumlah kendaraan bermotor terbanyak tahun 2025:

Medan: 3.005.371 unit

Deli Serdang: 478.034 unit

Asahan: 441.971 unit

Labuhanbatu: 388.917 unit

Langkat: 367.768 unit

Simalungun: 312.980 unit

Binjai: 262.292 unit

Serdang Bedagai: 217.594 unit

Pematang Siantar: 176.020 unit

Tebing Tinggi: 173.362 unit

Wilayah-wilayah tersebut memiliki posisi strategis baik secara geografis maupun fungsional, dengan pertumbuhan pembangunan, perdagangan, serta konektivitas antarwilayah yang cukup pesat.

Deli Serdang, misalnya, merupakan kabupaten penyangga utama Kota Medan dan memiliki akses langsung ke Bandara Kualanamu. Tak heran jika aktivitas transportasi dan logistik di wilayah ini turut menyumbang angka kendaraan yang tinggi.

Sementara itu, kota seperti Binjai dan Pematang Siantar dikenal sebagai pusat perdagangan dan distribusi barang di wilayahnya masing-masing. Keberadaan kawasan industri dan pasar tradisional serta modern membuat intensitas penggunaan kendaraan bermotor tetap tinggi sepanjang tahun.

Kendaraan Bermotor sebagai Indikator Pembangunan

Jumlah kendaraan bermotor dapat menjadi salah satu parameter dalam membaca arah pembangunan daerah. Semakin banyaknya kendaraan biasanya berkorelasi dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meskipun juga dapat menimbulkan tantangan seperti kemacetan dan pencemaran udara.

Kondisi ini menuntut pemerintah daerah untuk tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan seperti transportasi publik dan pengelolaan lalu lintas yang baik.

Di Medan, misalnya, tantangan kemacetan telah menjadi persoalan harian yang harus dihadapi warga. Meski begitu, angka kendaraan yang tinggi tetap mencerminkan bahwa kota ini menjadi episentrum utama aktivitas di Sumatera Utara.

Julukan Medan dan Sejarah Budayanya

Sebutan Paris van Sumatra tidak hanya menggambarkan wajah modern Kota Medan, tetapi juga menjadi simbol sejarah dan identitas. Keindahan arsitektur masa lalu, tata kota yang tertib, dan nuansa Eropa yang terasa di beberapa sudut kota membuat Medan pernah dijuluki sebagai kota tercantik di luar Jawa pada zamannya.

Tak hanya itu, julukan Kota Melayu Deli juga menambah kekayaan narasi sejarah Medan. Kota ini menjadi saksi perkembangan budaya Melayu yang kuat, terutama melalui Kesultanan Deli yang pernah berkuasa di kawasan tersebut. Hingga kini, nuansa Melayu masih bisa ditemukan di berbagai aspek kehidupan masyarakat Medan, mulai dari arsitektur, bahasa, hingga kuliner.

Tingginya jumlah kendaraan bermotor di Sumatera Utara, terutama di Kota Medan, menjadi refleksi langsung dari dinamika masyarakat modern yang membutuhkan mobilitas tinggi. Namun demikian, angka tersebut juga menjadi pengingat akan perlunya sistem transportasi yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan agar pertumbuhan ini tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kualitas hidup.

Dengan data terbaru dari ERI Korlantas Polri, masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan mampu merespons pertumbuhan ini secara bijak, sekaligus menjaga harmoni antara kemajuan dan keberlanjutan wilayah.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index