JAKARTA - Dalam lanskap bursa transfer musim panas 2025 yang makin kompetitif, Manchester United tampaknya memainkan strategi dua arah untuk memperkuat lini depan. Klub berjuluk Setan Merah ini tidak hanya aktif memburu penyerang baru, tetapi juga cermat memanfaatkan aset mereka sebagai alat negosiasi. Salah satunya adalah Alejandro Garnacho, pemain muda potensial yang kini berada di tengah pusaran transfer yang melibatkan dua klub Liga Inggris—Aston Villa dan Chelsea.
Upaya United untuk mendapatkan penyerang papan atas terlihat dari pembicaraan awal yang telah mereka lakukan dengan Aston Villa terkait striker andalan mereka, Ollie Watkins. Klub asal Old Trafford ini tertarik untuk mendatangkan sang pemain setelah mengetahui bahwa Villa memiliki ketertarikan terhadap Garnacho, yang bisa menjadi kunci penting dalam negosiasi antara kedua tim.
Langkah Manchester United ini selaras dengan strategi manajer baru mereka, Ruben Amorim, yang menjadikan perekrutan striker sebagai prioritas utama. Setelah menyelesaikan transfer Bryan Mbeumo dari Brentford senilai GBP 71 juta, fokus mereka beralih pada Watkins sebagai opsi tambahan untuk lini serang.
Di sisi lain, United juga mengarahkan radar ke penyerang Chelsea, Nicolas Jackson, serta mempertimbangkan Benjamin Sesko dari RB Leipzig. Namun, rencana mendapatkan Sesko terganggu oleh minat Newcastle United, yang tengah bersiap menjadikannya pengganti Alexander Isak—striker Swedia yang dilaporkan diminati Liverpool dengan nilai transfer fantastis.
Ketika peluang mendapatkan Sesko semakin tipis, nama Ollie Watkins mencuat sebagai target realistis berikutnya. Menurut laporan Sky Sports News, pembicaraan antara United dan Aston Villa mengenai Watkins telah dimulai. Meski Villa enggan melepas sang striker, mereka tetap terbuka terhadap opsi negosiasi jika nilai transfer mendekati estimasi GBP 60 juta.
Menariknya, ketertarikan Villa terhadap Garnacho justru membuka kemungkinan pertukaran pemain dalam skema transaksi terpisah. Garnacho sendiri dikabarkan bersedia melanjutkan karier di klub Liga Inggris yang berlaga di Liga Champions, dan meskipun Chelsea menunjukkan minat, transfer tersebut belum terealisasi sepenuhnya.
Villa menyadari bahwa membeli Garnacho secara permanen akan menjadi tantangan tersendiri, mengingat nilai jualnya yang tinggi. Namun, jika United berhasil menjual satu atau dua pemain lain, hal itu berpotensi membantu pendanaan Villa untuk memenuhi nilai transfer Garnacho.
Lebih jauh lagi, laporan dari TEAMtalk pada 22 Juli menunjukkan bahwa skenario pertukaran ‘terpisah’ dengan Nicolas Jackson dari Chelsea merupakan alternatif lain yang cukup realistis. Baik Chelsea maupun United disebut-sebut menilai kedua pemain tersebut—Garnacho dan Jackson—berharga sekitar GBP 60 juta. Artinya, pertukaran ini bisa terjadi tanpa perlu banyak uang berpindah tangan.
Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Amorim. Ia harus menentukan siapa yang lebih cocok dengan rencana permainannya: Watkins dari Villa, atau Jackson dari Chelsea? Pasalnya, Garnacho tidak mungkin dilepas ke dua klub sekaligus.
Watkins, penyerang timnas Inggris, dinilai sebagai opsi solid dengan gaya bermain langsung dan efisiensi tinggi di dalam kotak penalti. Sementara itu, Nicolas Jackson menawarkan kelincahan dan kecepatan khas pemain muda dengan potensi jangka panjang yang besar. Amorim kini dihadapkan pada pertimbangan strategis jangka pendek versus jangka panjang dalam membangun lini serang Setan Merah.
Dari sisi taktik transfer, pendekatan United bisa dibilang cukup jitu. Alih-alih sekadar mengeluarkan dana besar untuk membeli pemain, mereka mengoptimalkan aset dalam skuad—seperti Garnacho—untuk membuka jalan menuju kesepakatan penting. Ini mencerminkan arah baru manajemen klub yang berusaha menyeimbangkan efektivitas keuangan dengan kekuatan tim.
Namun, di balik skenario tukar-menukar tersebut, tetap ada pertanyaan tentang bagaimana Garnacho sendiri menyikapi masa depannya. Pemain muda Argentina ini masih ingin bermain di kompetisi top dan enggan bergabung dengan tim yang tidak ambil bagian di Liga Champions. Hal ini bisa menjadi faktor penentu dalam negosiasi, terutama jika baik Villa maupun Chelsea gagal meyakinkannya secara personal.
Untuk saat ini, Manchester United masih menimbang opsi terbaik. Baik Watkins maupun Jackson berada dalam jangkauan, tetapi waktu terus berjalan dan pesaing di bursa transfer tak sedikit. Apapun keputusan akhirnya, Garnacho tetap menjadi kartu penting dalam strategi United pada musim panas ini.
Jika mereka mampu mengelola sumber daya dengan tepat, bukan tidak mungkin United bisa membangun lini depan yang lebih tajam, tanpa harus mengorbankan stabilitas finansial klub. Bursa transfer musim panas 2025 masih panjang, dan semua mata tertuju pada langkah berikutnya dari Old Trafford.